Chaper 1770 - Putus asa Menghasilkan Keinginan yang Cepat

4 3 0
                                    

Minerva melepaskan banyak sekali tsunami dan ombak total di sekitarnya, "Aku tidak ingin mendengar perkataan yang kau keluarkan mengenai diriku!!!"

Sakti menatap Zoiru dan Hinoka yang mulai tertekan sampai mereka kemungkinan besar akan tenggelam, "Yang kau lakukan hanya membahayakan seseorang yang bisa kau anggap sebagai keluarga juga!"

Sakti langsung memunculkan banyak sekali aura kesakitan yang dibentuk menjadi sebuah pelindung untuk melindungi mereka dari serangan Minerva yang menyebar kemana-mana oleh sihir air itu.

"Ruangan ini entah kenapa terasa sangat luas, padahal dari pandanganku sendiri terlihat begitu sempit."

"Kemungkinan besar kita memang berada di dalam kekosongan yang hanya dibatasi oleh Hinoka karena sihir pembelokan realitas itu."

Sakti bisa merasakan tekanan di sekitarnya bertambah semakin kuat, kekuatan Minerva juga terus memuncak karena amarah yang mengonsumsi dirinya lagi dan lagi.

"Ini gawat... amarah Beast Neko Legend yang dicampur dengan Envy menghasilkan kombinasi yang terhitung cukup menguntungkan bagi penggunanya."

"Walaupun keputusasaan Mizuhana berjalan sebentar... alasannya karena amarah yang ada pada tubuhnya tidak terlalu besar sampai bisa ia kendalikan."

"Berbeda dengan Minerva yang terhitung sebagai Neko Legend memiliki salah satu kekuatan tujuh dosa besar yang lebih mempengaruhi penggunanya yaitu iri hati."

"Jangan melupakan tentang Legend's Boost...!"

"Ada kemungkinan semua itu bisa terjadi karena bantuan dari kemampuan alami Legend's Boost yang menyebabkan seorang Legenda meningkat sangat drastis untuk mengalahkan musuhnya ketika bertahan dalam ambang kematian."

Sakti melihat Minerva melesat menuju arah dirinya hanya untuk melancarkan serangan bersamaan dengan seluruh sihirnya yang membentuk Leviathan untuk menyerang Sakti dari arah berlawanan.

Sakti melepaskan ledakan aura melalui tubuhnya sampai melenyapkan seluruh sihir itu lalu mengacaukan kombinasi serangan Minerva.

Pada akhirnya, Sakti terus menghajar Minerva sampai babak belur sehingga Hinoka merasa kasihan melihat seseorang yang berkaitan dengan Hana dan Minami disiksa seorang Kakek tua.

"Aku percaya..."

"Apa?" Zoiru menatap Hinoka.

"Minerva bukanlah orang yang putus asa... seseorang pasti bertanggung jawab atas segala hal yang membuat dirinya seperti itu."

"Dia sebenarnya membutuhkan bantuan agar bisa sadar secepat mungkin..." Ucap Hinoka dengan ekspresi khawatir.

Sakti menarik kerah baju Minerva selagi menatap wajahnya itu yang terlihat kesakitan sampai berderai dengan darah segar, "Aku bisa menghajar dirimu sampai kau berhenti terkonsumsi dengan amarah dan dosa itu, kau tahu!"

"Mungkin jika aku menyebabkan lebih banyak kehancuran kepada tubuhmu ini maka aku akan langsung mempengaruhi ke dalam amarah dan dosamu yang membutuhkan penenang!" Sakti melempar Minerva ke atas langit.

Setelah itu, ia mengulurkan lengan kanannya menuju arah Minerva selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat serius karena ia ingin menyelamatkan dirinya.

"Kembangkan tubuhmu sendiri agar kau bisa membalaskan kematian itu dengan cara benar agar kepuasan bisa diterima oleh dirimu dan kedua orang tuanya yang sedang berisitirahat..."

Sakti memunculkan sirkuit sihir besar di hadapannya yang memunculkan aura putih sampai mengeluarkan banyak sekali makhluk halus.

Makhluk halus itu melesat maju menuju arah Minerva dengan mulut yang terbuka lebar sehingga amarah dan dosa Envy di dalam tubuhnya mulai bertambah semakin kuat.

Yuusuatouri: Boundless IVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang