The Proprietary terus memperhatikan ke atas dimana ia bisa melihat sebuah kaca yang merefleksikan dunia Celestial yang tak ada batasannya.
Dibalik kaca itu terdengar suara yang dapat ia dengar, salah satunya adalah Zenzaku membahas rencana terakhirnya untuk menaklukkan Celestial.
Yang ia dengar adalah seluruh bawahannya akan menggunakan Authority yang dibagi oleh Zenzaku sampai semuanya bisa menggunakannya.
Semua Authority itu berada di tingkatan yang berbeda bahkan jauh melebihi Authority yang dipegang oleh The Proprietary dalam Celestial.
Jika ia melawan mereka sekaligus maka hasilnya hanya akan menyebabkan kekacauan dan kehancuran lainnya ke dalam dunianya sendiri.
The Proprietary langsung berpikir dengan sangat dalam sampai ia tahu bahwa Zenzaku memiliki sebuah dunia yang tak dapat bisa diakses oleh Celestial.
Semua Celestia Being juga tidak tahu mengenai dunia yang berada dibalik kaca itu bahkan suara itu tak dapat mereka dengar sama sekali.
Hanya The Proprietary yang memegang Celestial bisa mengetahuinya, ia sengaja tidak menyadarinya karena dirinya tidak ingin berurusan dengan dunia yang masih ada dalam kekuasaan Zangges.
Sesuatu yang ada di atas tidak ingin ia akses lebih karena tujuannya yang sebenarnya adalah melanjutkan sebuah dunia dan era tanpa kekuasaan yang dimiliki sang maha kuasa.
Karena Zangges sudah gugur, tidak ada lagi seseorang yang pantas disebut sebagai yang maha kuasa karena mereka takkan pernah bisa menyamai Zangges dengan cara apapun itu.
The Proprietary mencoba untuk memajukan dunia baru tanpa penjagaan Zangges dengan mendirikan Celestial.
Tetapi perbuatannya saat ini sedang dalam kondisi yang tidak baik karena keturunan pertama Zangges bernama Zenzaku mencoba untuk menghancurkan semua itu.
Salah satu bawahan Zenzaku juga sempat memberitahu dirinya bahwa seluruh penghuni yang berada di bawah Celestial sedang dalam perjalanan untuk membantu.
Pergerakan yang kedua ini sudah cukup untuk memusnahkan Celestial sampai akar-akarnya, The Proprietary tidak memperlihatkan ekspresi atau perasaan apapun karena ia tahu mereka takkan pernah bisa menerima perubahan.
The Proprietary hanya bisa menunggu selagi menatap kaca di atasnya dengan tatapan tenang karena sebentar lagi ia akan menerima sebuah perubahan baru.
Perubahan yang dikembangkan oleh salah satu Celestia Being dimana ia mendatangi dirinya dengan sebuah lambang segitiga pada tapaknya.
Bukan hanya itu saja, The Proprietary dapat melihat tiga gadis lainnya datang bersama sang pencipta dari seluruh The Celestial Guardian.
"Apa maksudnya ini...?"
"Maafkan aku, The Proprietary."
"Argantak takkan pernah bisa menginjak kesempurnaan dalam menjaga."
"Itulah kenapa aku... aku harus... menggunakan wadah dari keturunanku sendiri yaitu Phoenix."
"Aku sudah mencoba untuk membangkitkan Argantak sebelumnya, hanya saja dia tak bisa dibilang sempurna."
"Tidak sempurna yang aku maksud adalah Argantak bertingkah seenaknya seperti monster yang tak berakal."
"... ..." The Proprietary hanya bisa terdiam lalu ia melihat sang pencipta dari The Celestial Guardian mulai menangis karena tak bisa melakukan ini sendirian.
"Anak-anakmu sangat berani ya..."
"Mereka pantas menerima apresiasi serta jasa yang akan terus diingat oleh para Celestia Being." The Proprietary mendatangi ketiga anak dari pencipta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]