"Brengsek...!!!"
"Brengsek...!!!"
"Brengsek...!!!
"HWAAARRRGGGGHHH!!!" Minerva telah sepenuhnya terkendali oleh Leviathan sehingga ia terus melepaskan raungan yang begitu keras sampai melepaskan banyak sihir ke arah Hana.
"Ini gawat... Batasan tubuh Minerva tidak dapat menahan dosa iri hati itu, ia telah terpengaruh dengan rasa iri dan Leviathan hingga menyebabkan dirinya mengamuk seperti itu." Kata Sakti.
"Sepertinya situasi yang akan kita hadapi saat ini menginjak masalah yang lebih rumit dari sebelumnya."
"Dan aku juga tidak yakin apakah pertarungan ini bisa berakhir dengan cepat?" Tanya Sakti selagi memperhatikan pintu itu yang masih tertutup rapat.
Gemboknya sendiri melepaskan banyak sekali aura kegelapan yang memberikan hawa menakutkan.
"Semoga saja..."
"GRRRAAAAAGGGGGHHHHH!!!" Minerva tidak bisa berbicara lagi.
Ia terus meraung layaknya seperti naga yang mengamuk dimana tubuhnya melepaskan seluruh kekuatan dan Lenergy secara tak terkendali.
Ledakan kekuatan yang ia lepaskan menyebabkan ruangan itu dipenuhi sihir air kuat dan mematikan karena dapat membelah benda yang sangat kuat menjadi dua atau lebih.
Pintu itu mulai retak sedikit demi sedikit dimana Sakti langsung memunculkan aura spiritual yang menahan semua ledakan kekuatan Minerva.
Akan sangat gawat jika dirinya menghancurkan pintu yang dapat membawa mereka menuju Shinobu.
Kondisi di dalamnya juga tak diketahui karena mereka semua masih memprioritaskan tujuan dan keutamaan mereka semua.
Tekanan dan dorongan terus ia lepaskan sampai Hana hanya bisa berdiri tegak selagi menatap Minerva yang sudah kehilangan jati dirinya karena Leviathan yang berhasil mengendalikannya secara keseluruhan.
Minerva merapatkan giginya hingga kedua matanya memancarkan cahaya yang begitu cerah sampai tubuhnya melepaskan ribuan gelombang air di sekitarnya sampai menciptakan ombak dan tsunami dimana-mana.
Zoiru dan yang lainnya tidak bisa melihat karena air yang menghalanginya tetapi Hinoka bisa melihat arena itu sekarang menjadi akuarium karena Minerva.
"HUAAARRRRGGGHHH!!!" Minerva mengerang penuh dengan amarah sampai melepaskan ombak dan gelombang besar ke arah Hana yang mulai maju ke depan dengan tatapan serius.
Minerva melepaskan lebih banyak sihir air untuk Hana yang langsung melompat ke atas dan menghindari satu serangan yang mampu meninggalkan beberapa goresan di tubuhnya bahkan sehelai rambutnya sampai terpotong ketika terkena air itu.
Terasa sangat tajam bahkan sampai menghancurkan ruangan itu menjadi kepingan kecil, pertarungan terakhir telah berjalan dan Hana ingin mengakhirinya dengan cepat agar Minerva bisa kembali kepada jati dirinya yang sebenarnya.
Hana mulai mendekati Minerva selagi maju ke depan dimana tubuhnya terus menerima sihir air itu tetapi ia tidak merasakan apapun sekarang karena mendapatkan perlindungan dari naga Leviathan itu sendiri.
Minerva mengerahkan semua kekuatan dan Lenergynya sampai habis demi bisa mengakhiri pertarungan, sekali saja ia berhasil mengalahkan Hana maka ia bisa membasmi habis sisanya.
Jutaan serangan sihir terus Minerva lepaskan tetapi Hana mulai memasang tatapan tajam dimana ia terus menghindari semua serangan mematikan itu yang mampu meretakkan pintu itu.
Kedua pupil Hana memperlihatkan lambang Envy yang sudah dikendalikan sepenuhnya, ia melayang melewati semua serangan itu dan mencoba untuk mengumpulkan kekuatan di dalam pukulannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]