Terakhir ketika Shinichi mencapai bagasi kepalanya mendengung lebih sakit dari sebelumnya, terasa sakit sampai ke hati.
Dalam pandangannya, sebuah truk yang besar di sini berubah menjadi mobil hancur sehabis kecelakaan.
"Yah... aku ingat semua, orang tuaku meninggal karena kecelakaan di dekat sebuah danau dan jasadnya tidak pernah ditemukan..."
"...aku menduga mereka kecelakaan karena bertengkar di dalam truk. Dulu hubungan mereka memang tidak baik tapi aku dan adik lelakiku masih menyayangi mereka, tak jarang kami berusaha membuat mereka akur namun hasilnya percuma."
Shinichi terjatuh di atas tanah selagi memegang erat rambutnya emas itu, mulutnya mengeluarkan banyak sekali darah karena ia mencoba untuk memecahkan halusinasi itu.
Rasanya ia seperti berada di dalam tubuh orang lain yang bukan dirinya, hanya saja ia bisa melihat banyak sekali orang yang tak begitu asing.
Semuanya berada pada ingatannya yang begitu indah sampai dirinya tidak bisa melakukan apapun kecuali mengikuti skenario yang disediakan oleh Overseer-01.
Shinichi dapat merasakan semua itu layaknya seperti kenyataan, dunia alternatif yang harus ia hadapi dengan modal halusinasi dari Humanoid itu.
Lagi pula ia sudah mengetahui kejanggalan itu sebelumnya sampai ia mencoba untuk bisa lepas dan berhadapan langsung dengan Overseer yang berdiri di hadapannya.
Yang paling ia ingat mengenai kedua orang tuanya adalah mereka tak pernah bertengkar, ditambah lagi ia menemukan hal yang tidak begitu logis dimana mereka terbunuh karena kecelakaan truk.
Segala kecelakaan yang menimpa mereka tidak cukup untuk menewaskan kedua orang tuanya yang memiliki pengalaman terhadap sebuah alam semesta yang menabrak tubuh kecil mereka.
Shinichi bergegas menuju tempat kejadian untuk mendapatkan kepingan ingatan yang terakhir, mencari kembali sesuatu yang hilang dan sempat ia lupakan.
Di sini kecelakaan terjadi, suasananya tak berubah, masih tertutup rapat oleh kesedihan dari masa lalunya yang kelam.
"... ...!" Shinichi sontak kaget ketika ia mengingat halusinasi yang dia rasakan bagaikan mimpi.
Dirinya dapat mengacaukan semua itu dengan beberapa pemicu, hanya saja ia terpaksa harus mengikuti skenario itu.
Ditambah lagi dirinya terasa seperti terjebak di dalam tubuh yang bukan miliknya, ia bisa merasakan ekornya yang sangat besar dan berbulu seperti rubah.
Tak jauh dari tempat itu setelah melewati hutan yang memiliki danau hitam, "Hanya namanya saja yang hitam namun sebenarnya airnya jernih, hitam di sini berarti menyembunyikan, seperti artinya..."
"...konon katanya banyak rahasia yang tersembunyi di danau ini." Shinichi mencoba untuk menatap refleksinya pada danau itu tetapi tubuhnya bergerak ke arah lain.
Salah satunya terdapat sebuah mitos, jika ada orang yang menghilang di sekitar danau dan hutan, maka danau itu akan menyembunyikan mereka, mereka harus memohon di depan danau untuk bertemu dengan orang yang disayangi.
Ini tidak hanya berlaku untuk orang hilang tapi juga berlaku untuk orang yang telah meninggal, "Sialnya karena kepolosan kami dulu, aku dan saudara kembarku percaya begitu saja, malapetaka pun muncul..."
"Hari itu langit jingga berawan, angin berembus cukup kencang saat kami menembus hutan demi mencapai danau hitam."
“Ayo adik, kita harus menemukan ayah dan ibu sebelum gelap!” Ujar Shinichi yang mulai menarik lengannya tergesa-gesa
“Kakak yakin? Ke sini jalannya?” Tanya salah satu adiknya yang tampak terengah-engah.
“Itu dia! Ayo!” Tunjuknya girang saat berhasil menemukan danau hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]