Mereka terlihat sangat kaget ketika mengetahui Shinichi adalah putra dari Shinobu yang langsung mengakuinya dalam keadaan bersedih.
"Ka-Kamu tidak bercanda 'kan?" Tanya Koizumi dimana semua kobaran api neraka itu sudah hilang karena ia dikagetkan dengan pengakuannya itu.
"Bagaimana bisa...? Aku kira dia sudah gugur..."
"Apakah selama ini kamu memegang mengandung anaknya?"
"Tidak mungkin... seharusnya dia tidak sebesar dan setampan ini!" Ucap Hinoka yang terpesona ketika melihat penampilan Shinichi.
"Aku sendiri bingung... tetapi kebingungan itu menerima tabrakan yang mengandung kebenaran..."
"...dan entah kenapa kebenaran itu... kebenaran itu terasa sangat menyakitkan." Shinobu melangkah keluar dari ruangan itu untuk menangis sendirian.
"Tinggalkan aku sendirian untuk sementara... aku perlu melampiaskan semua kesedihan mengenai kenyataan asli yang tak dapat aku terima karena para bajingan itu!"
Mereka terkejut seketika sampai merasa bersalah ketika melihat wajah Shinobu yang ia halangi karena tidak mau diperlihatkan kepada semua orang.
Ia tidak ingin memperlihatkan betapa menyedihkannya dirinya, mengetahui kebenaran yang begitu menyakitkan sampai dirinya perlu waktu untuk melampiaskan semua kesedihan itu.
Kebencian dan amarahnya telah digantikan oleh semua itu, ia hanya memerlukan waktu agar bisa melangkah maju bersama putranya yang akan membantu dirinya.
Di antara mereka, yang merasa paling bersalah adalah Shinichi sendiri dimana ekspresinya memperlihatkan dirinya seperti tidak berguna karena membuat ibunya menangis.
Untuk pertama kalinya ia melihat dirinya menangis dan hal yang lebih menyakitkan lagi adalah dirinya sendiri adalah penyebab kenapa Shinobu menangis seperti itu.
"... ..." Tubuhnya membeku di tempat seolah-olah ia berpikir bahwa dirinya telah gagal menjadi seorang putra yang berbakti.
Walaupun Shinobu di dalam dunia ini bukanlah Shinobu yang melahirkan dirinya, ia tetap menanggapi mereka sebagai Ibu yang paling disayangi dan dihormati olehnya.
"Brengsek...!" Shinichi menginjak lantai sekuat tenaga selagi memasang ekspresi bersedih juga.
"Aku telah gagal... pergerakan pertama yang aku lakukan sudah kacau seperti ini!" Shinichi memegang erat rambutnya selagi memasang ekspresi yang kecewa.
Mereka kembali menatap Shinobu dengan ekspresi serius dan kebingungan, "Kau memiliki bukti ala yang membuat dirimu terhitung sebagai putranya, hah?"
Koizumi mulai mendekati Shinichi dimana ia langsung mengacuhkan dirinya, "Tak ada gunanya aku menjelaskan hal tersebut, aku sudah gagal."
"Kau akan bicara, jika tidak maka..." Koizumi memunculkan pedang Wrath di tangan kanannya dimana Ako dan Konomi langsung menghentikan dirinya.
"Tahan dirimu, Koizumi!'
"Tidak, aku takkan bisa menahan diri ketika mengetahui dirinya adalah keturunan Shiratori juga."
"Rambut dan emas itu sangat memberikan simbol yang begitu jelas bahwa dirinya adalah seorang Shiratori!"
"Kita tahu Shinobu sangat membenci mereka, dan aku mendukung dirinya soal itu bahwa seluruh keturunan Shiratori yang masih hidup memang bajingan!"
"Maaf, aku tidak ada kaitannya dengan S.A.S."
"Kalau begitu kau akan berbicara kenapa dirimu mengaku sebagai putra dari Shinobu Koneko."
"Aku tidak bisa menyebutnya mustahil ketika mengetahui dunia ini dapat dikendalikan oleh seorang Manusia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]