Morgan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia lihat dengan kedua matanya ketika Shira datang hanya untuk mengacaukan penelitian yang sedang dilakukan olehnya.
Awalnya dia sudah memperingatkan Shira untuk tidak macam-macam dengan Ryosei, tetapi pada akhirnya dia datang untuk memberikan beberapa perlawanan.
"Sepertinya aku salah kalkulasi, mustahil." Morgan merapatkan giginya kesal ketika melihat Shira yang sudah terjerumus ke dalam masalah Ryosei.
Ditambah lagi ia tidak dapat melakukan sesuatu untuk tetap melanjutkan penelitian ini karena ia bisa saja tertangkap basah oleh Zahar.
Ada kemungkinan batu takdir itu diperlihatkan kepada Zahar sehingga ia langsung memeriksa secara langsung takdir yang terjadi dengan kenyataan.
Putra dari Shinobu Koneko seharusnya mampu membuat Zahar ketakutan karena ia berpikir akan terdapat dua orang yang sangat cerdik dan licik untuk mengacaukan rencana pembangunan ulang itu.
"Setidaknya aku masih bisa meneliti seberapa jauh Ryosei bertahan menggunakan sel Mythologia..."
"...aku yakin sepenuhnya dia sudah pasti menguasai semua itu sehingga bisa melawan Shira yang mendatangkan kematiannya sendiri."
Morgan tetap fokus dengan prioritasnya sendiri yaitu memperhatikan seberapa jauh Ryosei akan bertahan.
Akan sangat menarik baginya jika ia melihat Shira menerima kekalahan yang begitu memalukan walaupun dia sendiri sudah menerima peringatan sebelumnya.
"Aku tidak menyangka Shira bisa datang ke dalam Toumension-IV secepat itu." Kata Korrina.
"Wajar saja, dia bisa melakukan perpindahan dengan instan kepada seseorang yang dekat dan memiliki kaitan padanya."
"Shinji sudah mati, dan biasanya kematian seorang Shiratori akan membuat dirinya merasa peka sehingga mengunci lokasi dimana ia sudah gugur."
...
...
"Pertemuan terakhirmu dengan Shinobu Koneko adalah sebelumnya..."
"...sekarang jangan terlalu berharap kau bisa terlepas dariku, Ryosei."
"Selama ini aku sudah memperhatikan dirimu dari belakang ketika Shinji gugur."
"Alasan kenapa aku bisa mengaksesnya dunia dan dimensi ini adalah berkat panggilannya yang berupa kematian."
"Semua kemampuan dan kekuatan yang kau gunakan untuk melawan Kultivator itu cukup menarik."
"Tetapi akan aku pastikan semua itu tidak cukup untuk menyelamatkan kehidupanmu dari hukuman yang akan aku berikan."
"Kau tidak tahu seberapa lamanya aku menunggu waktu untuk membunuh seseorang yang sangat dekat dengan Shinobu."
Shira mengerutkan dahinya selagi memperhatikan cincin emasnya itu, "Terutama lagi dia adalah seorang suami yang seenaknya menikahi dirinya tanpa restu siapapun."
"Untuk apa aku harus meminta restu kepada orang tua yang tidak bertanggung jawab?"
"Koizumi sendiri sudah cukup karena dia lebih bertanggung jawab dibandingkan dirimu."
"Perkataan yang cukup berani, Ryosei. Teruslah mengatakan perkataan terakhirmu sebelum kau menerima takdir kematian yang begitu jelas di hadapanku."
"Terserah dirimu, budak takdir. Apa yang kau lihat hanyalah sementara, tidak semua takdir berjalan secara kenyataan karena perubahan masih bisa dilakukan."
Shira dan Ryosei melangkah maju ke depan sampai jarak mereka terhitung dekat sedikit demi sedikit sampai pandangan mereka saling bertemu.
"Aku yakin kau akan menyesali semua ini, Ryosei."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]