91

13 5 0
                                    

Malam hari di markas Mata Libra, Kota Kembang.    

Dalam sebuah kamar yang terletak di lantai dua markas. Seorang wanita paruh baya baru saja terbangun dari tidurnya. Ia melihat waktu telah menunjukan pukul sembilan malam pada jam di dinding. Wanita itu bangun duduk di tempat tidurnya, memegangi kepalanya, merasa masih sedikit pusing dengan tubuh yang terasa kaku dan nyeri setelah akhirnya bisa mengistirahatkan diri setelah pertarungan sengit di terowongan.    

Wanita tersebut adalah Ratna yang ketika siang tadi dipaksa untuk tidur mengistirahatkan tubuhnya oleh dokter Aarifa. Mata Libra meminjamkan kamar yang sedang ia tempati sebagai tempatnya tidur, namun karena ia merasa sudah cukup tidur. Ratna pun terbangun, dan saat ini ia teringat kembali akan banyaknya hal yang membuat kaget siang tadi. 

"Ugh! Guild ini sungguh mengejutkan."    

Selain fakta kalau Aarifa memanglah seorang dokter yang juga memiliki sertifikat dan ijazah kedokteran, hal yang paling membuatnya terkejut adalah kalau dia tidak pernah termasuk dalam Asosiasi Kedokteran. Jadi bagaimana Aarifa bisa mendapatkan sertifikat kalau dia tidak pernah bergabung? Hal ini membuat kepala Ratna pusing tujuh keliling, dan dia hanya bisa menerima kalau Mata Libra memanglah institusi ke dua yang ia tahu memiliki seorang dokter, yang langsung disanggah oleh Anggi karena ada Lucionation yang mempunyai Zetta sebagai dokter di organisasi mereka.    

Ratna merasa palu menghantam kepalanya, dia sudah tidak mau berpikir lagi. Mungkin ada beberapa dokter lain juga yang ternyata sudah tergabung organisasi seperti Gerald atau Zetta. Ini bukan permasalahan dirinya, biar urusan ini dikerjakan oleh Asosiasi.    

Selanjutnya hal yang paling membuatnya terkejut bahkan sampai mematung ialah ketika ia mengetahui kalau Panji the Killer, pembunuh dan buronan Union, yang diperkirakan memiliki kekuatan sekelas platinum itu ternyata merupakan salah satu anggota Mata Libra.    

Bagaimana Ratna tidak terkejut? Memiliki dua kelas platinum saja guild ini sudah bisa dibilang terkuat di Nusa, sekarang ada platinum ketiga, dan hebatnya lagi, siapa yang tidak kenal Panji the Killer di seluruh Nusa? Semua orang mengenalnya, bagaimana tidak? orang gila ini berani menantang Hakam the Goliath dari Union.    

Ratna tertegun kembali setelah mengingat tentang Panji, guild Mata Libra ini benar-benar dipenuhi orang gila. Ratna mengingat kembali sewaktu ia baru tahu akan Panji adalah anggota guild misterius ini.    

Siang itu…    

Setelah Aarifa mendengar berita tentang keterlibatan Panji pada perang di Sentral. Dia mengatakan kalau Guildmaster Bayu mungkin akan butuh waktu lama sebelum kembali ke Kembang dan membantu Vanessa dengan kondisinya.    

"Apa karena Panji?" Tanya Anggi.    

Aarifa melirik Ratna sebentar sebelum menjawab, "Yah begitulah, setiap kali dia muncul guildmaster akan sibuk dalam seminggu ke depan."    

Anggi menerima betul arti kata 'sibuk' yang diucapkan Aarifa. Ia mengerti karena sudah tahu tentang konsekuensi yang Bayu terima ketika menggunakan kekuatannya. Anggi lalu menghisap rokoknya dan mengeluarkan asapnya sembari mengeluarkan napas panjang.    

"Fuuu~ Panji benar-benar menyusahkan, tidak kusangka dia bakalan muncul."    

"Hahaha, mau bagaimana lagi, guildmaster ada di sana. Dia mungkin berpikir untuk melakukannya sendiri sebelum terlambat," ujar Aarifa berjalan ke belakang konter, mencari botol bir baru di kabinet.    

"Kau benar, walau tampak dingin dia tetap orang baik, walau caranya aneh."    

"Bir?" Tawar Aarifa    

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang