"KAMU?!"
Hakam yang melihat jelas wajah Bayu langsung sadar akan identitas lelaki yang keluar dari dalam mayat Panji. Dia tidak mengira kalau guildmaster dari guild yang dibencinya akan berada di sini juga. Bukan itu saja, lelaki itu keluar dari seorang mayat.
Bayu menoleh ke Hakam yang berteriak sambil memuncratkan darah di mulutnya.
"Uwaa~ joroknya."
"Kau! Kenapa kau ada di sini?" Hakam lalu tersadar, “Kau Panji!”
Bayu menutupi wajahnya, tangannya meraba wajahnya yang tidak memakai topeng.
"Ah, sial."
Zap slasssh!
"[Yazmak] miss."
Kali ini Bayu tidak lengah, ia sudah menyuruh Ayu untuk menjaga Krata, sewaktu Ketua Union bermaksud menyerangnya, Ayu sudah memperingatkannya terlebih dahulu. Sehingga serangan Krata meleset melewati Bayu.
"!!"
Krata tertegun tidak mengerti bagaimana serangannya bisa meleset. Seharusnya serangannya berhasil kena, karena jelas ia membuka portal tepat di depan wajah Bayu, tapi entah bagaimana, portal itu tidak terbuka di depan wajah, melainkan di balik kepala Bayu.
Bayu melihat Krata, tidak menyangka kalau lelaki cantik itu langsung saja menyerangnya. Namun bukan tujuan Krata. Bayu menoleh dengan mata dingin ke Hakam, ia tersenyum tipis, sebelum memakai teknik Rika, [Shadow Dive] untuk menyelam ke dalam bayangannya bersama tubuh Panji.
Bayu menghilang dari depan Krata dan Hakam begitu saja.
"Di mana dia?" Hakam seraya panik.
Krata mengerutkan keningnya, ia dapat merasakan kalau lelaki itu tenggelam ke dalam bayangan lalu bayangan itu bergerak ke bawah papan. Sebagai master ruang, perbedaan dimensi tidak menjadi masalah bagi Krata. Ia langsung menusukkan katananya ke permukaan papan terus menerus, sembari menggunakan kekuatan agar dapat menembus dimensi bayangan di mana Bayu berada.
Bayu yang berada dalam bayangan sedang memakai bajunya kembali sambil menggunakan kekuatan [Yazmak] berulang kali agar tidak terkena tusukan Krata yang terus menerus hadir di sana.
"Mari selesaikan ini. Lalu pulang."
...
.
Di langit sana, Anggi dan Aarifa semerta berubah bengong dengan mata kosong. Mereka merasakan motivasi mereka yang tadi begitu terbakar kini tiba-tiba saja lenyap setelah melihat wajah santai guildmaster mereka.
“Dia sepertinya baik-baik sana,” ujar Anggi.
"Guildmaster baru saja keluar dari mayat, apa itu? Menjijikkan sekali~ kayak alien yang biasa kulihat di film," timpal Aarifa yang duduk kembali di papan terbang.
"Hm, itu sepertinya [Boneka Matryoshka], kemampuan Dimitri yang membuatnya dapat bangkit kembali dari kematian."
Anggi sebagai orang yang mengambil darah Dimitri di akhir pertarungan waktu itu, memberikan darah itu pada Bayu. Dari Bayu, ia tahu kalau Dimitri masih hidup dan bagaimana caranya ia bisa hidup setelah dibunuh.
"Sekarang apa~ huuaaaaa~?" Tanya Aarifa sekaligus menguap lebar.
"Menunggu. Kupikir Bos, akan menyelesaikan ini dengan cepat. Karena aku yakin dia malas berurusan dengan Krata maupun Union."
"Betul juga~"
…
.
Pada kapal induk Divisi Sebelas, Desir menahan Snow untuk tidak pergi ke langit melawan dua monster di atas sana seorang diri. Bukannya dia tidak ingin melawan, tapi ini bukan saatnya, apalagi setelah melihat Ketua Union terluka. Ini pertama kalinya sejak ia bergabung melihat Krata mengeluarkan darah.

KAMU SEDANG MEMBACA
master buku mengantuk
AcciónKetika umurnya beranjak sepuluh tahun, Bayu tiba-tiba mendapati dirinya mengidap narkolepsi. Hidupnya yang dipenuhi tawa pun berubah menjadi kelam. Rasa kantuk selalu manghantui dirinya, membuat masa kecilnya lebih sering ia habiskan di kamar untuk...