106

17 5 2
                                    

Siang hari di markas Mata Libra.    

Setelah mendengar suara dentuman yang sangat keras dari belakang gedung markas. Para staf langsung berlari keluar untuk melihat apa yang terjadi. Seketika mereka keluar, mata mereka membelalak lebar mendapati lapisan pelindung yang hancur di lapangan sana.    

'Apa yang terjadi?'    

Pertanyaan itu terngiang di pikiran para staf guild. Lalu mereka melihat Anggi yang berjalan mendekat sembari menggendong Vanessa, lebih tepatnya berjalan ke arah Bayu yang berada di samping mereka.    

"Bagaimana?" Tanya Bayu singkat.    

Anggi tersenyum, "Tidak buruk, kupikir kelas emas cocok untuknya."    

Anggi lalu menyerahkan tubuh Vanessa ke Margareth yang tampak cemas, melihat raut sahabatnya Vanessa menenangkan manajernya kalau dia akan kembali normal setelah beberapa jam. Tubuhnya tidak bisa bergerak karena ia belum terbiasa dengan teknik dan ia sendiri masih belum bisa menguasai tubuh barunya yang setelah dimutasi.    

Margareth bernapas lega mendengar penjelasan Vanessa. Ia juga mendengar kalau sahabatnya ini bisa menjadi avonturir kelas emas, yang benar-benar luar biasa sekali. Dengan begini, Vanessa sudah pasti diterima sebagai avonturir, dan mereka bisa kembali menjelajahi dunia luar sebagai tim penyanyi.    

"Baguslah, dengan begini kalian berdua lulus menjadi avonturir Mata Libra. Untuk penentuan kelas Vanessa sendiri, kita harus tahu pendapat pengawas dari Federasi. Benar begitu, kan? Pak Geri?" Tanya Bayu dengan pandangan mengarah ke lelaki yang sedang berjalan perlahan menyeret kaki kirinya yang terluka.    

Melihat kondisi dari pengawas Federasi tersebut, Darius dan Yudha tersontak kaget. Mereka langsung menghampirinya, membantu Geri berjalan. Sedangkan Sukma berlari ke dalam markas, ke lantai pertama ruang bawah tanah, ke ruangan ganti pegawai. Di sana terdapat tumpukan pakaian seragam yang disiapkan Bayu bagi para pegawai barunya di masa depan nanti. Sukma mengambil satu seragam itu sebelum kembali ke belakang markas memberikannya kepada Geri.    

Bayu melihat kondisi pria itu yang cukup memprihatinkan, walau Geri sebenarnya memiliki kekuatan sekelas avonturir perunggu, namun gelombang kejut tadi membuat tubuhnya benar-benar remuk. Ia segera menyuruh Sukma dan staf lain untuk mengantarkan Geri ke klinik markas. Beri dia pengobatan darurat selagi menunggu kedatangan Aarifa. Tapi—Geri menolak tawaran Bayu tersebut..    

Saat ini Geri harus memprioritaskan tanggung jawabnya, "Menurut Nona Anggi, pangkat apa yang pantas bagi Nona Vanessa?" Tanya Geri dengan nada lirih.    

"Dia sudah cukup sebagai kelas emas."    

Geri mengangguk setuju dengan itu, karena matanya jelas melihat serangan Vanessa sudah dapat mengimbangi pukulan Anggi yang seorang platinum, dan dia tahu kalau Anggi melakukan serangan balik yang cukup serius. Vanessa hanya kekurangan pengalaman dan gaya bertarung yang membuatnya masih jauh dari kelas platinum walau kekuatannya sudah dibilang setara. Apalagi kalau dia harus tumbang setiap kali menggunakan jurusnya, itu akan membuatnya mudah terbunuh.    

Jadi bagi Geri penempatan kelas emas bagi Vanessa merupakan hal yang tepat. Karena dengan kekuatan tadi, kelas perak tidak bisa berkutik sama sekali.    

"Saya setuju dengan penilaian itu. Saya akan segera menghubungi pusat untuk menyetujui usulan Mata Libra untuk menjadikan Vanessa Blumunt sebagai avonturir kelas emas. Mungkin semuanya akan selesai sore nanti, kalau begitu saya akan pergi."    

"Apa kau baik-baik saja dengan kondisimu yang seperti itu?" Tanya Bayu.    

"Ini sudah resiko kerjaan, lagipula saya bakal pergi ke cabang kantor Federasi di Kembang. Setelah beres melaporkan kejadian di sini, saya akan segera ke rumah sakit. Jadi tidak perlu dicemaskan. Oh! Dan terima kasih atas bajunya, nanti akan saya cuci sebelum mengembalikannya."    

master buku mengantukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang