160 : Sergapan - part 2

77 21 29
                                    

Sebuah lubang hitam muncul di dataran padang rumput yang nampak cukup luas. Seseorang melangkah keluar dari lubang tersebut, lalu diam menatap sekeliling.

Sosok tersebut terlihat seperti iblis, jelas terlihat dari penampilannya yang sangat menakutkan. Tubuhnya kurus. Hanya kulit merah menyala menutup tulang hitam. Tangannya melebihi batas normal dan kuku yang tumbuh jauh lebih panjang lagi.

Kepalanya bahkan lebih mengerikan. Bagian rahang memanjang seperti kambing, tetapi dengan mulut yang dipenuhi dengan gigi panjang dan menguning. Dia memiliki dua pasang mata, bersusun rapi tepat di bawah tanduk merah yang besar.

Sosok ini celingukan melihat tempat baru yang dia pijaki. Namun, rasa pensarannya makin besar setelah tahu ada sihir skala luas menutup wilayah tersebut. Karena sihir dalam area luas ini pula, lubang hitam tempat dia keluar tadi langsung menghilang.

"Aku tidak menyangka akan jadi seperti ini," ujar senada suara tak jauh darinya.

Iblis itu pun menoleh ke arah sumber suara. Di sana dia melihat ada seorang laki-laki mengenakan syal merah sambil merokok. Sorot mata laki-laki itu begitu serius menatap iblis tersebut.

Suatu energi besar meluap dari diri laki-laki ini membuat si iblis langsung bersiaga. Dia mengerang sebagai ganti berbicara.

"Merlin ... aku tidak tahu apa yang sudah kau ketahui. Namun, mengirimku ke tempat ini untuk melawan iblis yang menyusup, bukankah kau sedikit arogan." Untuk pria bebas sepertinya, sangat tidak suka diperintah.

Pria itu menghisap rokonya yang tinggal sedikit itu sampai habais baru kemudian dia buang. Asap hasil pembakaran pun dia tiup semuanya. "Baiklah. Karena kau iblis, aku tidak bisa membiarkanmu begitu saja."

Dia menarik keluar pedang berbilah cukup lebar yang sejak tadi bergantung di punggungnya. Kobaran api seketika membakar pedang tersebut tanpa melukai penggunanya.

Iblis yang menjadi lawannya langsung melesat dengan kecepatan luar biasa. Cakarnya yang super panjang dan tajam, berayun sempurna membelah udara dan akan memenggal pria tersebut.

Namun, serangan itu langsung tertahan oleh pedang yang ternyata sangat amat keras.

Di detik-detik setelahnya, pertempuran intens seketika tercipta.


*****


Terjadi kerusuhan di salah satu kota kecil Kekaisaran Qin Xia. Seluruh lapisan penduduk nampak sibuk pergi meninggalkan kota tersebut.

"Cepat! Tinggalkan saja berang yang tidak berguna. Utamakan keselamatan keluargamu!" seru seorang wanita yang begitu cantik dan anggun. Dengan setelah hanfu merah gelap dilengkapi sabuk hitam yang ia kenakan, serta pedang di tangannya, menunjukkan kalau dia bukanlah warga biasa.

"Nyonya Qiao, semua warga sudah meninggalkan kota," lapor seorang prajurit.

"Bagus. Kalian bimbing semua penduduk menuju kota terdekat. Aku akan mengatasi sisanya," ujar kesatria wanita tersebut.

"Baik!" Prajurit itu pun pergi meninggalkannya.

Kesatria Qiao bergegas melangkah memasuki kota yang sekarang sangat sepi. Tidak ada satu orang pun di sini, bahkan suara angin bertiup pun terdengar cukup nyaring.

Suara lonceng kaca kecil yang bergelantung di beberapa rumah, sekarang terdengar dengan jelas. Padahal sebelumnya, suara merdu dan menenangkan ini tak dapat di dengar karena sibuknya hiruk pikuk kehidupan kota.

Dia sekarang meloncat tinggi dan hinggap di atas rumah tertinggi. Dari sini, dia dapat melihat seluruh kota tersebut.

"Master Merlin, apa yang kau inginkan? Tiba-tiba memberiku pesan kalau kota ini akan meledak."

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang