55 : Bergerak

346 66 28
                                    

Erix terlihat bersantai pada kursi santai di ruangannya. Di sana ia tidak sendiri. Ada Rodin, Peter, Hendro, Takiya dan Tydeus yang menemaninya.

Suasananya sepi sedikit canggung. Ini karena anggota Nasi Goreng Party pergi dari medan perang saat pasukan Erix membebaskan Wilayah Byakko, Kekaisaran Sakura. Bukan tanpa alasan, mereka tidak diizinkan ikut bergabung dengan alasan masih lemah.

Jelas itu bukan salah mereka. Namun, rasa tidak enak hati memenuhi hati semua anggota party tersebut. Padahal Erix tidak mempermasalahkannya sama sekali.

Tidak lama setelahnya, Hercules masuk dengan bertelanjang dada karena baru saja selesai mandi.

"Oh, Hercules. Aku belum mendengar perkembangan tugas yang dibebankan padamu," sahut Erix sampil membenarkan posisi duduknya.

Hercules duduk bersila di lantai menghadap teman-temannya. Dengan sedikit hentakan energi dari tubuh, Hercules mengeluarkan lima mendali emas dengan gambar yang berbeda.

Erix tahu mendali yang berukiran kepala singa, bukti kalau Hercules sudah membunuh Singa Namea. Empat lainnya adalah bergambar naga dengan lima kepala, bukti kalau ia sudah mengalahkan Hidra Lerna. Ada juga bergambar rusa jantan yang merupakan bukti kalau ia berhasil menangkap Rusa Cerynea Dewi Artemis. Yang bergambar apel besar, bukti kalau ia berhasil mencuri apel emas milik Ladon – mantan raja dragon.

"Kau berhasil mencuri apel emasnya?" tanya Erix terpukau.

"Ya. Tapi setelahnya kami hampir mati," sahut Tydeus.

"Dan ini ...." Erix memegang mendali terakhir yang bergambar kandang kuda lengkap dengan kudanya. "Bagaimana kau menyelesaikan misi yang satu ini?"

Mendali itu merupakan bukti kalau Hercules berhasil menyelesaikan misi membersihkan kandang kuda milik Raja Augean yang merupakan raja Kerajaan Uradun, negri para dwarf.

"Sebenarnya Hercules cuma mencuci kudanya saja. Sedangkan kandang, Megara berperan penting dengan sihir elemen airnya," jelas Hercules.

"Bener-benar praktis," gumam Erix. Untuk yang satu ini, cara menyelesaikan misi Hercules dunia ini sangat berbeda dengan kisah Hercules yang ia tahu. "Sekarang kau mengincar sabuk. Saranku, lebih baik mendapatkannya dengan cara yang baik karena akan berdampak pada hasil selanjutnya."

"Aku setuju," sahut Tydeus cepat. "Kerana aku sudah trauma dengan cara yang kotor."

Teman Hercules satu ini sudah tidak ingin mengingat pencurian buah apel yang berakhir dengan maut.

"Aku akan usahakan," jawab Hercules.

"Harus! Aku tidak ingin membahayakan Medusa lagi," timpal Tydeus lagi.

"Baiklah, baiklah," jawab Hercules agak malas. "Omong-omong, apa kabar N'Jou dan para gorilla."

"Mereka baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir," jawab Erix. Hercules tampak tenang dengan jawaban tersebut.

Anggota Nasi Goreng Party jelas tidak mengerti pembicaraan Erix dan Hercules. Namun, saat mendengar kalau Hercules bertemu mantan raja dragon, Ladon, hal itu membuat mereka terpukau.

Phoenix terbang menyeruak masuk ke ruangan itu dari balkon dan langsung berlutut pada tuannya. "Tuan, Pasukan Elsia dan Illinixhina sudah berkumpul di perbatasan. Tinggal menunggu waktu sampai mereka benar-benar berperang."

Erix langsung beranjak. "Baiklah, sudah waktunya."

"Ke mana?" tanya Takiya. Samurai anggota Nasi Goreng Party.

"Menyerang Illinixhina. Apa kalian mau ikut?" tawar Erix. Sorot matanya cukup serius kali ini menunjukkan kalau bukan main-main.

"Kami ikut," sambut Rodin, satu-satunya shensin keling di sana. Sepertinya, tidak ada anggotanya yang protes.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang