11 : Perkumpulan Dungeon Hallow

654 85 20
                                    

Selina berjalan cepat menerobos keramaian pasukan menuju tenda terbesar pada perkemahan terntara di luar tembok raksasa. Ia langsung masuk ke dalam tenda yang dimaksud setiba ia di sana. Di dalam tenda, sudah ada Lucius, Gavin, dan Master Merlin yang tampak sedang mendiskusikan sesuatu.

"Alat yang Anda inginkan sudah selesai kami buat, Tuan," ujar Gavin, pemimpin para dwarf.

"Baiklah, terima kasih," ujar Lucius. Lalu kedua iris mata coklatnya bergulir tertuju pada Selina. "Ada apa Selina?"

"Stok makanan kita mulai menipis dan kita juga sudah kehabisan uang untuk berbelanja. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita akan dilanda kelaparan," ujar Selina. Jelas terlihat kepanikan dalam raut wajahnya.

"Aku akan memerintahkan penyihir-penyihir Alexa untuk mengambil bahan makanan ...."

"Tidak, Master Merlin!" potong Lucius. "Kami tidak bisa terus menguras sumber daya Negara Alexa."

"Tapi, negara itu dibuat memang untuk keadaan seperti ini," tambah Merlin.

"Lalu, apa Anda akan mengorbankan anak-anak yang merupakan masa depan negri tersebut?"

Merlin terdiam, tapi dalam hatinya ia tersenyum. Sifat itu, persis seperti Erix, rajanya. Seakan ada Erix kedua di tempat ini.

"Aku sudah memikirkan sebuah cara. Upaya yang paling cocok untuk kita para shensin," tambah Lucius.

Seseorang tiba-tiba masuk ke dalam tenda. "Lucius, mereka sudah berkumpul."

"Terima kasih, Hiel," sahut Lucius, lalu ia ke luar dari dalam tenda diikuti dengan Selina, Merlin dan Gavin.

Di depan tenda, sudah berkumpul semua tokoh-tokoh penting dalam pasukan Erix Arthur. Orang-orang hebat yang sudah pemuda itu temui, semuanya ada di sini.

Mulai dari Yuhka Sang Bangsawan Pendongeng, Mikazuki Tatsumi, Tias, Nella, Beatrice, Alatar, Prilly Alya, Kagami Shiro, Nagini, Mathilda, Proff. Alvor Folkestone, Geppetto, Asger, Haldur, Meyfa Kimberlie, dan 6 orang shensin Nasi Goreng Party; yaitu Rodin, Maia, Ante, Hendro, Peter, dan Takiya.

Ikut bergabung diantara meraka, Kurokaze Kotaro beserta semua pemimpin klan Desa Takegakure. Zenda Pendragon yang mewakili semua Kaum Arthurian. Idris Willow, Mex Willow dan Volette Elrite sebagai perwakilan Kaum Trainer.

Serta Jareth Raja Goblin, Herpia Ratu Harpy, Maui Kepala Suku Totempest, N'Jou Leader War Gorilla, Vespiqueen Ratu Lebah Deidara, Chaos of Sky King Dragon Shindrakiert dan Key of Time Bahamut.

Dengan Merlin Pemimpin Negara Alexa dan Gavin Pemimpin Klan Dwarf Goldbeard, perkumpulan itu terasa begitu ramai.

Tidak hanya itu. Karena semua orang dikumpulkan, hal itu menarik perhatian para pemimpin negara dan kelompok organisasi. Raja Kerajaan Zihel, Helicius von Borg beserta jendralnya, Frederik Willem tampak mendekat. Dua pangeran dari Kerajaan Ardesdale, Pangeran Lionel dan Pangeran Richard juga terlihat di sana. Jean D'Arc pemimpin para utusan Gereja Agung Völuspá. Putri Haruka sebagai perwakilan Kekaisaran Sakura, ditemani Jendral Toyotami Genji dan anak sulungnya, Yura. Dua jendral utusan Kerajaan West Cape – Jendral Albuquer McGinn dan Jendral Lew Walace – yang baru saja pulih setelah perang, ikut meramaikan. Semua pemimpin negara itu hanya berdiri di pinggir kelompok yang sengaja dikumpulkan.

"Maaf jika aku memanggil kalian di waktu sibuk seperti ini. Namun, ada kabar penting yang harus aku sampaikan." Semua mata tertuju pada Lucius sekarang. Mereka iangin mendengar kabar apa yang ingin pemuda itu sampaikan. "Stok makanan kita habis total dan kita juga tidak memiliki uang untuk membeli stok baru."

"Negri Sakura siap memberikan bantuan finansial," sahut Haruka.

"Kita tidak bisa terus mengemis pada negara lain untuk hidup. Kita harus mandiri. Kita harus berdiri di kaki kita sendiri!" seru Lucius.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang