124 : Datang Menyerang

155 34 45
                                    

Beberapa waktu telah berlalu setelah Erix memulai tidur panjangnya. Roh Es, atau yang sekarang bernama Bergrisar, bersama Clio tampak berenang menuju ke dasar lautan. Tujuan mereka adalah kerajaan dari ras Mermaid, Kerajaan Laut Neptunus.

Berlokasi sekitar sepuluh kilometer dari pulau salju milik Bergrisar, keduanya sekarang berenang menembus kegelapan laut dalam.

Semakin dalam mereka menyelam, titik-titik cahaya di dasar laut mulai terlihat. Berawal seperti kunang-kunang kecil kemudian membesar seperti lampu, hingga nampaklah sebuah kota besar di sana.

"Apa ini tempatnya?" tanya Bergrisar pada Clio.

"Benar. Ini kotanya," jawab Clio. Kota di hadapannya itu adalah kota mermaid yang selama ini terus mengucilkannya. Hanya tuannya yang tidak jijik sama sekali dengan penampilan buruknya dulu.

"Bagus. Lakukan sesuai rencana," ujar Bergrisar. Kemudian, dia maju sedikit lebih jauh dari Clio dan mengeluarkan skill elemen esnya. Suhu lautan seketika menurun. Bahkan, balok-balok es muncul dan langsung meluncur ke atas untuk mengapung karena tekanan air. Setelah itu, dia mulai dengan bagiannya. "Wahai penduduk Neptunus, aku Bergrisar adalah Roh Es Superior dari Pulau Salju. Aku datang untuk memberikan penawaran. Segera utus perwakilan kalian!"

Meski di dalam air, Bergrisar menggunakan sihirnya untuk berbicara melalui suhu dingin. Itulah kenapa dia menggunakan skill elemen esnya tadi. Sekarang, mereka tinggal menunggu, tetapi bukan berarti mereka hanya diam. Bergrisar terus menurunkan suhu air secara perlahan seakan memberikan sedikit ancaman.

Tidak hanya itu. Dengan energi cahaya dari tubuhnya, Bergrisar membuat tubuhnya sedikit bersinar. Cukup supaya para mermaid dan merman tahu kalau keberadaannya di sana.

Selang beberapa saat, sekitar dua puluh menit kemudian, sepasukan merman datang mendekat. Mereka mengendarai kuda laut besar yang tampak indah. Jika diberikan zirah, dapat dibayangkan perbedaan hebat pada diri kuda laut tersebut.

Semua pasukan merman langsung mengepung Bergrisar dan Clio dalam waktu singkat. Namun, itu tidak membuat dua makhluk itu takut sama sekali. Justru, Bergrisar dapat melihat keterpukauan di wajah beberapa merman saat melihat kecantikan Clio.

Seorang merman datang mendekat. Tubuh bagian atasnya tampak tegap dan berotot, membawa tombak trisula yang terlihat sangat aneh. Persis karang-karang kecil yang disusun membentuk tombak. Sangat buruk dan tidak artistik. "Kaukah Roh Es Superior?" tanyanya.

"Jika kau merujuk pada roh es yang membekukan dunia akhir-akhir ini, ya, itu aku," jawab Bergrisar.

"Jika boleh tahu, apa yang membuatmu datang ke mari?" tanya laki-laki itu lagi.

"Kotamu bagus. Aku menginginkannya, tetapi tenang saja, aku tidak akan merusak apa pun kecuali jika kalian yang memulainya. Dan, aku juga membawa dia sebagai hargaku," jelas Bergisar tanpa basa basi. Dia bertingkah seperti mafia yang siap merampas barang milik orang lain.

"Apa maksudmu!" bentak salah seorang prajurit. Namun, detik itu juga tubuhnya membeku, bahkan hancur berkeping-keping. Setiap pecahan esnya langsung melayang ke permukaan.

Semua merman di sana tercengang tak percaya. Begitu mudahnya satu nyawa melayang.

"Sangat tidak sopan. Masih tidak sadar dengan posisinya," gumam Bergrisar. Sekarang dia kembali menatap merman yang kemungkinan seorang pemimpin tadi. "Bagaimana? Oh, kau tidak perlu takut. Aku tidak akan menggunakan cara bar-bar. Dan sebagai tambahan, aku akan melindungi koloni ini dari apa pun, bahkan makhluk laut raksasa sekali pun."

Bergrisar cukup percaya diri dengan kekuatannya mengingat dia adalah roh superior, roh yang sudah hidup lama sehingga memiliki kapasitas mana yang sangat besar.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang