77 : Mengembalikan Waktu

248 46 91
                                    

Erix sekarang berhadapan dengan Bahamut yang beruwujud dragon raksasa.

"Dera," panggil Erix. Tiba-tiba, dada pemuda itu bersinar. Enam sulur cahaya berwarna emas keluar dengan cepat dan langsung menangkap Bahamut. Dragon itu sedikit tersentak. Ia merasakan dirinya ditarik paksa mendekati tuannya.

"E-Erix ... apa ini aman ...," ujar Bahamut agak cemas. Namun, Erix tidak menjawab sama sekali. Pemuda itu tampak berkonsentrasi tinggi.

Enam sulur melilit sedikit kuat dan langsung mengubah tubuh raksasa Bahamut menjadi bulir energi biru dan masuk ke tubuh Erix.

Sebuah gejolak luar biasa meledak di tubuh pemuda itu dan membalutinya dengan cahaya kebiruan. Reaksi yang sama saat Erix menyerap Salamander. Ia berterika sekencang-kencangnya membuat semua orang di sana panik. Erix merasakan tubuhnya seakan melebur. Namun, beberapa detik kemudian rasa sakit itu hilang diikuti meredupnya cahaya.

Penampilan Erix berubah total. Yang awalnya hanya mengenakan kemeja putih berlapis doublet tak berlengan warna biru, kini mengenakan zirah bersisik dragon warna biru agak gelap dan jubah biru berkibar di punggungnya. Dia terihat seperti seorang kesatria dragon sekarang.

Zirah berat seperti sisik dragon, menempel sempurna di tubuhnya. Zirah Bahamut ini tidak dilengkapi dengan helm,berbeda dengan yang dimiliki Salamander. Namun, sebuah bandana biru yang terdapat ukiran aneh dari benang emas, terikat kuat di kepala Erix.

Semua orang tercengang, sangat amat tercengang, bahkan mereka tidak sungkan untuk menganga. Kegagahan yang dipancarkan seakan menunjukkan kalau Erix merupakan kesatria yang sangat hebat. Cerminan seorang yang konyol seketika sirna dari pandangan mereka, digantikan dengan sosok yang luar biasa.

"Heh, awalnya aku juga bereaksi seperti itu," ujar Salamander.

"E-Erix ...." Tatsumi berencana ingin bertanya. Namun, satu kalimat pun tak berhasil keluar dari mulutnya.

"Wow," gumam Ante. Penyihir anggota Nasi Goreng Party itu sangat terkesima akan penampilan temannya.

Dari body bag-nya, Erix mencabut pedang Excalibur. Pedang legenda dengan gagang berukiran dragon dan terdapat sebuah kristal ruby di sana.

Bahamut tampak kebingungan di dalam tubuh Erix. Saat ini, dia berada di dalam sebuah ruang putih pada sudut jiwa bersama roh kucing oranye dan roh gadis mawar. Dera menjelaskan apa yang terjadi untuk menenangkan raja dragon tersebut.

Sederet kemampuan yang dimiliki Bahamut tampak mengalir di kepala Erix. Batas kekuatan dan batas energi yang dimiliki dragon itu pun Erix tahu. Dengan informasi tersebut, dia berkonsentrasi penuh untuk menyusun kemampuan yang dia butuhkan.

"Baiklah. Aku tahu apa yang harus aku lakukan sekarang," gumamnya setelah menemukan sebuah cara.

Semua orang yang menyaksikan Erix masih diam menunggu apa yang Lord Class itu akan lakukan.

Erix mulai melayang ke udara seakan gaya gravitasi tak berpengaruh padanya. Dia memposisikan diri ke atas sangkar raksasa para chimera.

"Teman-teman sekalian. Proses ini akan membutuh banyak tenaga. Aku membutuhkan mana kalian," ujar Erix cukup serius.

"Tenang saja, kami akan mendukungmu!" seru Xander. Dia sangat berambisi ingin membantu rajanya tersebut mengingat dia salah satu dari Tujuh Bintang Arthur. Begitupula istrinya, Amel.

Hercules dan anggota party-nya mendekatkan diri. Nasi Goreng Party, Ratu Hyppolite dan ketiga keluarganya, Tatsumi, Tharfoc, Salamander, Phoenix, Jean D'Arc dan bahkan Raja Keiros.

Dari tubuh Erix, sulur bercahaya emas seperti sebelumnya keluar menyebar dan menyentuh dada semua orang. Kemampuan Dera tersebut benar-benar sangat berguna di situasi seperti ini.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang