Hydra
Dua orang pria dan seorang wanita terlihat sedang berjalan pelan penuh hati-hati di tanah berlumpur. Diantara semak dan pohon bakau, tiga orang itu terlihat besiap dengan senjata mereka seakan menunggu serangan dari monster berbahaya. Namun, mereka tidak menyadari jika ada sepasang mata besar sedang mengintai.
Tiba-tiba, suara raungan terdengar kasar. Sesosok seperti kepala ular raksasa menyeruak dari balik hutan bakau tersebut dan menghantam laki-laki berjubah singa dari belakang. Laki-laki itu tertahan di mulut makhluk itu yang siap akan mengunyah tubuhnya. Namun, ia dapat menahan gigitan tersebut dengan kekuatan otot yang ia miliki.
Monster itu telihat sangat ganas. Diduga, monster ini adalah jenis naga laut karena terlihat jelas terdapat sirip di dua sisi kepalanya.
"Hercules!!" seru salah seorang temannya. Ia tampak khawati dengan keadaan anak dewa tersebut.
"Tydeus! Cepat potong kepalanya!" seru Hercules.
Dengan cepat Tydeus meloncat dan mengayunkan kapaknya. Namun, kepala makhluk itu menggelepar dan menghantam Tydues. Laki-laki itu terpental mundur dan terjatuh di tanah berlumpur.
Dari sisi lain, sesosok wanita dengan tubuh bawahnya adalah ular melesat dan langsung memotong leher makhluk yang mengigit Hercules tersebut. Darah hijau terciprat seketika dan detik itu pula kepala monster itu terlepas dari lehernya yang panjang.
Hercules terselamatkan, ia keluar dari mulut monster tersebut dengan nafas yang tersengkal.
"Akhirnya selesai juga," ujar Tydeus bersyukur.
"Sepertinya tidak semudah itu, sayang," ujar wanita ular. Matanya tidak teralihkan dari pemandangan mengerikan di depannya.
Tydeus menoleh ke arah wanita itu, lalu menoleh ke arah lain yang dilihat istrinya tersebut. Matanya terbelalak saat melihat leher ular tadi hancur menjadi lendir hijau sampai ke pangkal leher. Lalu, dari sana tumbuh dua kepala baru, menyeruak dengan cepat seperi kepala ular yang keluar dari cangkang. Tatapan ganas dari dua pasang mata tertuju ke arah Hercules dan teman-temannya.
"Siapkan diri kalian! Dragon Hydra akan mengamuk," seru seorang wanita lain yang tiba-tiba datang menghampiri kelompok Hercules.
Ia mengenakan jubah dan memegang sebuah tongkat sihir. Dua atribut itu cukup memberitahukan identitasnya sebagai penyihir.
"Apa yang terjadi padanya? Kenapa makhluk itu tidak mati?" tanya Tydeus menggebu.
"Sudah aku katakan sebelumnya. Jika kita memotong satu kepala Hydra, maka dua kepala baru akan tumbuh," jelas wanita penyihir tadi.
"Apa tidak ada cara untuk mengalahkannya?" tanya Hercules.
"Kenapa kalian semua melupakan apa yang aku katakan! Cara satu-satunya adalah menghancurkan tubuhnya," jawab penyihir itu kesal.
"Apa kau bisa melakukannya, Megara?" tanya Hercules lagi.
"Bisa, namun aku butuh bantuan kalian. Beri aku waktu untuk membaca mantra," jawab Megara serius.
"Serahkan pada kami. Ayo, Medusa. Kita buat dragon ini sibuk," ajak Tydeus pada istrinya.
"Baik."
Sepasang suami istri itu melesat dan menghantam kedua kepala Hydra. Tydeus melempar kapak mata satunya dan menancap tepat di salah satu kepala. Hal ini membuat Hydra merintih kesakitan. Sedangkan Medusa, ia membekukan satu kepala Hydra dengan tatapan matanya. Hanya kepala yang yang menjadi batu, tapi tidak dengan tubuhnya. Kepala batu itu hancur dan digantikan dengan dua kepala baru. Total ada tiga kepala Hydra siap menyerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasySekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...