Sebaris iringan pengantin tampak berjalan menaikai tangga menuju Kuil Inari di atas bukit kecil. Madara yang begitu tampan dengan berambut putih panjangnya, yang mengenakan baju khas kuil Shinto warna putih dengan corak biru, berjalan memimpin iringan tersebut.
Dibelakangnya terdapat dua miko yang merupakan dua putri kaisar, Toshi-no-miya Rin Naishinno dan Hide-no-miya Nagisa Naishinno. Keduanya terlihat begitu cantik dan mempesona. Mereka akan mengantar kakak tertua mereka, Sakura-no-miya Haruka Naishinno menuju altar pernikahan.
Namun, kebahagiaan yang menjadi atmosfir saat itu, sangat berbeda dengan yang dirasakan Haruka. Ia menundukkan kepala dengan pikiran yang rumit. Meski pakaian shiromuku yang ia kenakan mempercantik penampilannya.
Sedangkan mempelai pria, Valdemar, yang terlihat seperti orang Eropa yang menganakan pakaian tradisioanal Jepang, begitu semringah dengan peristiwa bersejarah dalam hidupnya ini. Ia menikahi pustri kaisar dan akan menaikan derajadnya di mata masyarakat.
Di atas bukit. Tepatnya di depan kuil, keluarga besar kaisar tampak duduk dan akan menyaksikan pernikahan pertama keluarga mereka. Permaisuri Kitashihime dan Selir Saimei tampak elegan dengan junihitoe penuh warna yang mereka kenakan. Bahkan Kaisar dan Putra Mahkota – Pangeran Reigen – juga tampak gagah dengan sokutei jingga di tubuh mereka.
Begitu pula dengan Putri Teira no Tokuhime yang merupakan pemimpin Wilayah Suzaku, tuan rumah pernikahan, juga tidak kalah cantik dengan junihitoe bermotif burung legenda Suzaku.
Tias dan Nella juga ada di sana. Menyaksikan putri sahabatnya menuju jenjang yang lebih tinggi dalam tingkat masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya, keluarga besar Toyotami berkumpul tak jauh dari keluarga kaisar. Penampilan mereka memang tidak mewah karena mereka sudah terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Jika wanita bangsawan lainnya mengenakan junihitoe, Izumi hanya mengenakan kimono biru dengan motif harimau putih yang dihiasi bunga lily.
"Kak Haruka terlihat murung," ujar Takeru. Status kebangsawannaya terlihat jelas sekarang, mengingat ayahnya seorang jendral sekaligus kepala wilayah.
Izumi hanya mengusap kepala anaknya, tahu apa yang dimaksud.
Saat iring-iringan pengantin akan mendekati kuil, beberapa orang merasakan suatu energi besar sedang melesat ke arah mereka.
Matsunaga Benkei dan Toyotami Genji – Shogun dari Byakko – yang keduanya merupakan jendral kekaisaran, seketika melesat untuk melindungi keluaga kaisar. Sedangkan Miyamoto Musashi dengan gelar Shuten Doji, pemimpin wilayah Genbu, langsung berlari ke depan dua mempelai.
Yura yang sejak tadi menyaksikan jalannya pernihakan di sebelah ibunya, langsung mengeluarkan katana-nya dan melesat ke depan Haruka. Membuat dua adik Haruka tadi panik dan berlari ke belakang kakak perempuannya itu.
Tidak hanya mereka. Madara juga tampak mengerang tegang. Sembilan ekor rubah keluar seketika dan ia siap akan bertarung.
Sebuah ledakan tiba-tiba muncul di depan kuil membuat semua orang kaget dan ketakutan. Pasir dan debu terangkat mengudara, seakan membalut pusat ledakan. Angin musim dingin datang dan menerpa debu yang ada, menunjukkan apa pun yang disembunyikan.
Di pusat ledakan, sesosok pemuda dengan katana yang masih tersimpan dalam sarung hitam berukir emas, berdiri menatap semua orang di sana.
"Hay, apa kabar?" ujar laki-laki tersebut dengan senyum cerah di wajahnya.
"E-Erix!" seru Haruka. Kekinya akan melangkah untuk menghampiri laki-laki tersebut, namun Valdemar menahannya.
"Kau pengantinku sekarang, Haruka," ujar mempelai pria. Roman mukanya mengkurut tanda ia sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasíaSekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...