166 : Miroku Muramasa

89 23 21
                                    

Erix sekarang berpenampilan kesatria dragon yang nampak jelas dari zirah dikenakannya, saat ini memagang sebuah katana dengan bilah bagian tajam berwarna hitam dan bagian tumpul berwarna putih. Warna terbalik dari katana pada umumnya.

Tidak hanya itu. Tubuh Erix yang sebelumnya melemah, kini kembali fit dengan energi dan stamina yang pulih sepenuhnya.

"Kenapa lama sekali?" tanya Erix pada katanya-nya dengan komunikasi telepati.

"Butuh waktu bagiku untuk mengembalikan entitasku setelah pisah hampir seabad," jawab Kuishin, atau yang bernama asli Miroku Muramasa.

Batu hitam yang Oze terima dari Kaisar Suijin merupakan potongan jiwa Miroku yang terpisah. Dulu dia dikenal debagai pedang yang sangat mematikan. Ketajamannya bahkan mampu membelah sepuluh gajah dalam sekali tebas.

Seorang biksu zaman dulu memisahkan kekuatan Miroku dan disimpan ke dalam sebuah batu supaya kekuatannya tidak terlalu besar. Karena itulah kekuatan Miroku turun drastis dan jika dia ingin mempertahankan ketajamannya, dia harus banyak memakan item yang mengandung sihir.

Masa itu telah berlalu. Jiwa yang terpisah di dalam batu hitam kini sudah kembali dan kekuatannya sama seperti saat pertama kali dia dibuat.

Katana itu sendiri sekarang memancarkan aura bening sehingga nampak seperti beruap air.

Dari energi yang memacar, Erix merasakan suatu yang positif. Berbanding terbalik dengan Satan yang merasakan suatu ancaman besar.

Dia menebalkan energi kegelapa pada tubuhnya, mengerahkan hampir semua kegelapan yang ia miliki. Secara perlahan, tubuh Satan mulai berbuah. Asap hitam yang membalut tubuhnya itu mulai mengeras dan berubah menjadi zirah hitam.

Tidak hanya itu. Pedang kegelapan yang dulu pernah dia gunakan saat melawan Gilgamesh pun, segera dikeluarkan. Dia cukup yakin pedang yang ditempa di neraka terdalam ini mampu mengalahkan apa pun yang menghalangi, menghancurkan apa pun yang memalangi.

Kobaran api hitam membalut pedang tersebut menunjukkan energi bertolak belakang dengan senjata yang Erix pegang.

"Heh, sudah lama aku ...." Belum selesai Satan mengakhiri ucapanya, Erix melesat dengan kecepatan luar biasa dan langsung menebas Satan. Ayunannya begitu kuat menunjukkan tingkat kekuatan Erix sebelumnya dan yang sekarang sangat berbeda.

Dengan kecepatan yang sama, Satan menghindari serangan.

Energi tebasan tak terlihat tercipta setelah Erix mengayun pedangnya. Tanah yang terhantam, langsung terbelah.

Pedang Aculon dan Pedang Excalibur yang melayang dan dapat bergerak sendiri, melesat dan menebas lawan tuan mereka itu.

Suara dentingan keras terdengar tanda dua tebasan pedang berhasil ditepis. Membuat dua pedang tersebut terlempar menjauh.

Erix melejit super cepat sehingga nampak seperti kilauan merah biru dan kembali menebas. Satan mengalirkan energi ke pedangnya dan langsung dia benturkan pada lawan. Tentingan keras tercipta bahkan menghempaskan gelombang kejut ke sekitarnya.

Masing dari petarung merasakan suatu getaran kuat pada pedang menunjukkan benturan bukan lagi di level atas, tetapi level luar biasa. Erix benar-benar membuka potensi baru pada dirinya.

Pertarungan keduanya nampak seru dan intens. Bahkan, hebatnya mereka melesat hingga nampak seperti dua kilauan hitam dan merah-biru yang saling berbenturan. Ketika pedang mereka berbentur, ledakan energi terus tercipta. Memicu gelombang reaksi dan menghempas apa pun untuk menjauh.

Puing-puing bangunan terbang ke sana sini. Yang awalnya dalam bongkahan besar, kini remuk menjadi serpihan hanya karena terhempas benturan energi.

Namun, meski lama waktu berlalu, pertarungan keduanya nampak seimbang. Dan karena pertarungan dalam kurun waktu lama, tubuh Erix mulai mengalami dampak buruk dari besarnya kekuatan yang dia miliki.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang