Beberapa goblin merah terlihat menyelinap di anatara celah-celah bangunan kota yang sepi. Mereka berlari cepat dan tiba di sebuah bangunan besar dan kokoh, yang dibangun dari susunan pahatan batu granit.
"Bagaimana sekarang?" tanya salah satu goblin merah.
Dia melihat ada dua makhluk seperti kera yang berbulu merah dan bertanduk. Dengan wujud itu, diduga dua penjaga itu adalah iblis.
Tiba-tiba, sebuah bola api menghantam depan gedung dan menghancurkan dua iblis tersebut. Bola api itu datang dari semburan dragon yang sekarang menajdi satu-satunya lawan pasukan udara.
Sebuah kawa kecil tercipta dengan mudah di depan pintu bangunan. Namun, tidak menghancurkan bangunan itu sendiri.
Dengan cepat, salah satu goblin melesat dan memeriksa bangkai dua iblis tadi. Dia ambil sebuah kuci dan langsung dia buka pintu bangunan tersebut.
"Kau, laporkan ada ketua," ujar seorang goblin ke gombli yang paling belakang dan ia melesat dengan goblin yang lain untuk masuk ke gedung tersebut.
Goblin yang ditunjuk segera berbalik untuk kembali ke medan perang.
*****
Jareth memelesat dan langsung menghantamkan kedua kerisnya untuk merobek tubuh Glyvur, pemimpin goblin merah. Sayangnya, serangan raja goblin itu ditahan oleh belati lawannya tersebut.
Namun, serangan Jareth tidak berhenti sampai di sana. Kembali ia melesat dan membenturkan senjatanya. Kecepatannya dalam bergerak sangat luar biasa. Semua serangannya mengandung kekuatan yang besar. Sehingga, saat Glyvur mencoba menahan, tengan pemimpin goblin merah terasa akan terasa sakit.
Keris Jareth berayun sempurna memebelah leher Glyvur. Namun, dengan cepat Glyvur menarik tubuhnya agak ke belakang menghindari serangan dan langsung ia balas dengan tendangan berputar sekaligus bersalto. Jareth segera menahan serangan itu dengan menyilangkan pedua kerisnya. Saat Jerath akan kembali membalas, Glyvur segera meloncat untuk menjauh.
Jareth mengejar. Kedua kerisnya tak henti berayun dan bermain di tangan empunya. Begitu pula dengan belati milik Gyvur. Begitu sempurna saat menahan semua serangan lawan.
Dua pemimpin goblin beda warna itu terus berbentur hebat untuk saling mejatuhkan. Semua pasukan bahkan sengaja menjauhi pertarungan keduanya.
Di suatu kesempatan, belati Glyvur siap menerkam leher Jareth. Dengan cepat raja goblin itu mendepak serangan tersebut membuat bilah pisau terangkat ke atas. Di waktu yang sama, keris lain melesat dan bersiap berayun. Glyvur segera melangkah maju mendekati Jareth sehingga jarak serang lawannya itu terlalu dekat sehingga yang mengenai kulit merah itu tangan Jareth, bukan senjatanya. Di waktu yang sama, Glyvur langsung mengayunkan pisaunya dari atas untuk menikam.
Jareth langsung bersalto menendang pisau yang akan meluncur tersebut membuatnya gagal menusuk. Kemudian, ia ayun kedua kerisnya dan langsung menyerang dengan tebasan menyilang. Glyvur seketika menarik tubuhnya ke belakang dan langsung meloncat menjauh.
"Hebat seperti biasa," ujar Glyvur dengan senyum kepuasan di wajahnya. Berbeda dengan Jareth yang dipenuhi kebencian. "Sebegitu besarnya kau ingin membunuhku, Jaret- Argh!"
Jareth sangat terkejut melihat sebuah tombak menembus tubuh goblin merah lawannya itu.
"Bukan Jareth, tetapi aku," ujar seorang goblin merah lain di belakang Glyvur.
"K-kau ...." Glyvur tampak tercekat sambil menahan sakit di perutnya.
Tidak sampai di sana, goblin merah tersebut mengambil sebuah pedang dan langsung ia potong tangan Glyvur yang memegang pisau. Kemudia ia ambil pisau tersebut dan langsung ia tusukkan ke tubuh pemimpin zir goblin tersebut. Dua tusukan tercipta dan memuntahkan banyak darah. "Untuk rakyatku yang kau buat menderita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
ФэнтезиSekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...