57 : Samael

371 64 47
                                    

Ribuan warga menyebar melarikan diri. Mereka panik karena monster-monster mengerikan dan kejam keluar dari istana untuk membantai mereka.

Para penduduk itu berlari bergesekan dan saling tubruk menyebabkan beberapa orang terluka.

"AKU BILANG TENANG!" seru seekor werewolf di atas gedung. Karena suaranya yang nyaring – yang diperkuat dengan skill auman – para penduduk seketika terdiam. "Jangan panik, monster-monster itu tidak akan sampai ke sini. Aku seorang shensin, karena itu aku bisa merasakannya. Master Xander dan Master Amel menahan mereka. Dua orang dari Delapan Belas Pelindung Leavgard menghadang mereka. Semuanya terus berjalan cepat, tapi tetap jangan panik!"

Awalnya semua orang takut. Namun, setelah tahu ternyata werewolf itu seorang shensin, mereka mulai terlihat tenang. Mereka kembali bergerak dengan jalan cepat, tetapi teratur.

Tidak hanya Rodin, teman-temannya yang lain ikut membantu mengatur evakuasi warga. Pasukan suku Thuck yang terbagi dari Barbarian dan Amazones, dipimpin oleh Bodebog dan Penthesileia, juga melakukan hal yang sama.

Di depan gerbang istana, Hercules yang terbalut energi jingga melesat dengan cepat dan menghantamkan pukulannya ke arah monster kadal berlengan delapan. Monster itu terhempas menghantam monster harimau yang bertanduk antelop dan berkaki unggas. Keduanya mati seketika.

Putra Zeus itu kembali melesat untuk menerjang monster-monster hybrid lainnya.

Tidak hanya Hercules. Di sana juga ada Xander yang membunuh monster lebih banyak dari Hercules. Maski sama-sama menggunakan pukulan, kekuatan keduanya jelas berbeda.

Amel pun sama. Ujung tombak halberd-nya membasmi semua monster yang ia lewati.

"Terlalu mudah ditebak," ujar senada suara di atas tembok. Dia adalah kesatria berzirah hitam yang sekarang menjadi jendral pasukan chimera generasi ketiga, bernama Baldarga Legios.

"Baldarga!!" seru Xander kesal. Di masa lalu, Xander menganggap laki-laki itu sebagai sahabatnya. Namun, karena Baldarga sangat berambisi untuk menjadi kuat, ia sampai menghalalkan segala cara. Termasuk juga memodifikasi tubuh dengan DNA makhluk tidak diketahui.

"Xander, aku akan mengalahkanmu dan menggunakan tubuhmu untuk diteliti Tuan Nicolas. Ini akan menjadi terobosan besar dapat meneliti tubuh seorang shensin bintang lima." Senyum sarkastrik tergambarkan di wajahnya.

Kesatria hitam itu melesat dan mengayunkan tombaknya untuk menghantam Xander.

"Hyper Speed ...." Xander tiba-tiba menghilang menghindari serangan lawannya. Saat tombak Baldarga menyentuh tanah, Xander muncul di belakang Baldarga dan langsung mendaratkan pukulan keras tepat di tulang punggung. Baldarga seketika terhempas dan terseret dengan kasar.

"S-sial ...." Belum sempat Baldarga beranjak, Xander kembali melesat dan mendaratkan pukulannya ke wajah lawannya itu.

"Kau ... lemah," ujar Xander dan kembali melesat.

Namun, Baldarga segera berdiri dan melepaskan energi ke sekitarnya. Hempasan energi tersebut menghantam Xander dan pria itu terpaksa menghentikan serangannya. "Jangan sombong dulu kau, Xander!"

Laki-laki berzirah monster itu meraung keras. Di waktu bersamaan, energi merah gelap menyebar dari tubuhnya. Secara perlahan, tubuh laki-laki itu tampak berubah. Ia membesar dan berubah menjadi monster seperti harimau dengan sayap elang, bertanduk dan memiliki tentakel hitam di tubuhnya. Zirah hitamnya tidak menghilang, justru masih melekat dan melindungi monster itu.

"Baldarga ... kau ...." Xander sangat-sangat tercengang melihat perubahan lawannya. Terlebih, ia tidak menyangka Baldarga terjerumus sedalam itu. Hatinya tampak panas karena kesal.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang