Suara riuh ribuan penduduk Illinixhina mengepung istana kerajaan. Mereka tergabung dari golongan petani, pekerja, pedagang, bahkan penduduk biasa. Bersama-sama ingin menggulingkan pemerintahan yang sekarang.
Sekitar seratus orang dari suku Thuk, yang terdiri dari gabungan Barbarian dan Amazones, menysup diantara kerumunan dan ikut bersorok. Di sana mereka menyamar untuk melindungi warga dari situasi yang terburuk.
Tidak hanya mereka, sekitar 250 prajurit andalan Raja Keiros – mantan raja Kerajaan Illinixhina – juga ikut tergabung di sana. Termasuk juga Nasi Goreng Party, Hercules dan teman-temannya, serta Xander dan Amel.
Namun, meski begitu, raja gemuk yang serakah – Benito Mussolini – masih bersembunyi di balik ruang tahta yang megah.
Dia menatap jijik kerumunan manusia yang mengepung di luar dinding istananya. "Jendral Legios, pimpin pasukan chimera generasi ketiga dan bubarkan mereka. Bunuh sebagaian sebagai pembelajaran, untuk menyadarkan kalau yang mereka lawan itu adalah penguasa tertinggi!"
Satu dari dua orang kesatria yang tunduk di hadapan Raja, yang zirah hitamnya berbentuk seperti zirah monster, langsung menyahut, "Baik, Yang Mulia."
Jendral Legios beranjak sambil membawa tombak hitam di tangannya dan pergi dari ruang tahta tersebut. Ia terus melangkahkan kaki dan melewati banyak ruang, hingga tiba di depan gerbang istana. Di sana tampak sepi. Namun, saat ia ancungkan tombaknya ke langit dan batu kristal merah gelap di tombak itu menyala, pasukan monster seketika muncul di sana. Monster-monster aneh dan mengerikan, seperti campuran dari berbagai makhluk, terlihat siap melaksanakan perintah.
Seorang prajurit di dinding membuka gerbang membuat kericuhan dari penduduk seketika terdiam. Mereka menatap gerbang yang perlahan terbuka, penasaran apa yang akan terjadi.
Dengan mengancunkan tombak ke depan, semua monster seketika melesat dan menyerang. Monster-monster itu merayapa dengan cepat, keluar dari gerbang dan membantai semua orang di dekat mereka.
Xander yang sudah siap dengan zirah dan gauntlet-nya, langsung melesat dan menghantamkannya pada lawan. Sarung tangan besi itu terbuat dari logam tsubirantium yang merupakan logam terkeras kedua di Leavgard. Berhasil menghancurkan tulang dan graham lawan dengan sekali pukul.
Ia tidak sendiri. Istri tercintanya yang cantik, ikut bersamanya. Dengan kelasnya sebagai Valkyrie, Amel tampak seperti dewi perang bangsa Nordik. Ia melesat menghujamkan halberd-nya dan berhasil membelah tiga monster sekaligus. Tombak dengan ujung sperti kapak itu, sangat tajam dan kuat karena berbahan dasar sama seperti gauntlet suaminya.
Xander dan Amel adalah shensin bintang lima yang membuat diri mereka menjadi spesial. Merupakan keturunan Arthurian yang menjadi salah satu dari Tujuh Bintang Arthur, orang yang mengabdikan hidup mereka untuk membantu ambisi Raja Arthur.
Tidak hanya Xander dan Amel yang langusng maju setelah ratusan monster keluar dari gerbang istana. Hercules yang sudah terbalut dengan energi Singa Namea di tubuhnya, ikut membantu. Tydues, Medusa dan Megara tak kalah semangat dari pemimpin mereka. Mereka menghalau dan menghancurkan semua monster untuk melindungi para penduduk.
Enam orang anggota Nasi Goreng Party; Rodin, Ante, Maia, Peter, Hendro dan Takiya, membantu para warga untuk pergi mengungsi. Kepanikan dari ribuan orang membuat ibu kota menjadi ricuh dipenuhi kepanikan.
Di sisi lain, Erix melesat terbang dengan sayapnya menuju ke arah utara, tempat pabrik monster berada. Pabrik itu berada di kaki Pegunungan Aldeira.
Setelah terbang sekitar lima menit, sebuah gedung hitam mulai terlihat. Erix tetap melesat menghujamkan pedang Excalibur ke gedung tersebut untuk melubanginya dan ia langsung masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasíaSekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...