44 : Kemenangan

534 79 65
                                    

Senyum merekah tampak bermain di wajah Astaroth. Setelah menanamkan mantra kutukan ke tubuh lawannya, ia segera terbang mundur. Berbeda dengan Aji Wegig yang tampak waspada.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Erix menggebu.

"Anggap saja itu hadiah dari seorang istri yang suami dan anak-anak kau bunuh," jawab Astaroth.

Erix sedikit penasaran dengan sosok yang ia sebutkan itu.

"Lalu, apa hadiahnya?" tanya Erix lagi. Entah mengapa, tubuhnya terasa sedikit berat dengan aura abu-abu yang meluap dari dirinya. Setelah beberapa saat, aura tadi menghilang bersama dengan rasa berat tersebut.

"Aku memberimu gift keabadian." Wajah Astaroth benar-benar bahagia.

Namun, senyuman juga merekah di wajah Erix. "Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi aku akan sangat berterima kasih. Dengan begini, aku bisa dengan leluasa membunuh Satan tanpa takut akan kematian."

"Kau akan menjelajah dan hidup di dunia ini tanpa akhir. Melangkah meninggalkan apa pun dan siapa pun yang kau temui." Raut wajah Astaroth berubah. Awalnya ia ingin menyiksa Erix dengan keabadian tersebut. Merasakan bagaimana hidup seorang diri tanpa bisa bersama orang yang dicintai.

"Apa yang buruk dengan hal itu." Erix tiba-tiba menghilang membuat Astaroth terkejut. Sebanarnya Erix tidak benar-benar menghilang. Ia hanya melesat dengan kecepatan luar biasa dan tiba-tiba muncul di belakang Astaroth. "Aku sangat-sangat berterima kasih padamu dan pada orang yang mengutusmu."

Bahkan, Aji Wegig tidak berkutik akan kecepatan tersebut. Yang ia tahu sekarang Astaroth dalam masalah dan dia tidak bisa menolong.

Astaroth tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit dari punggung, dan tubuhnya mulai terasa dingin. Ia menoleh ke belakang menatap Erix dan ternyata, Erix juga menatapnya. Tapi, senyuman yang tertera di wajah Lord shensin itu, membuat Astaroth ketakutan karena senyum itu lebih mengerikan dari iblis itu sendiri.

Tubuh malaikat jatuh itu mulai memucat dan hancur menjadi serbuk-serbuk kegelapan.

Aji Wegig berdecih. "Kau sangat kuat," ujarnya.

Dengan dua senjata di tangannya, Erix berniat akan menyerang laki-laki iblis bercula logam tersebut. Namun, Wegig mengangkat tangannya tanda menyerah. "Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Tuan Lucifer. Dia berkata jika pasukan Dungeon Hallow memenangkan pertempuran, itu artinya Arthur sangat pantas menjadi lawannya. Setelah ini, kau diundang datang ke istana Camelot untuk bertarung satu lawan satu dengannya."

Setelah mengucapkan pesan itu, Wegig melayang mundur dan segera melesat dengan kecepatan luar biasa untuk melarikan diri.

Para pasukan iblis yang berintelek standar, segera mundur kerena tidak adanya komandan dalam pasukan. Namun, berbeda dengan pasukan yang tidak memiliki akal, kebanyakan monster dari dinosurus dan undeath kelas rendah, mereka terus menyerang.

Dengan berkurangnya pasukan musuh, pasukan aliansi menekan dengan sangat cepat.

Adashi Tenma yang tergabung dalam pasukan samurai, langsung melemparkan semacam sulur energi yang berbentuk seperti cacing besar untuk membasmi semua jenis zombi. Kemampuan dasarnya adalah penggunaan roh karena kelasnya sekarang adalah Soul Eater Class. Kelas yang sama seperi Kagami Shiro. Hanya saja, Tenma masih shensin bintang empat sedangkan Shiro sudah bintang lima dan termasuk Delapan Belas Pelindung Leavgard.

"Semua komandan musuh sudah dikalahkan. Sekarang langsung pembersihan!" seru Erix dari udara.

Madara juga masuk ke medan perang bersama Hajun. Siluman rubah ekor sembilan dan siluman kucing itu melesat membumi hangsukan banyak sekali pasukan lycan dan mothman.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang