90 : Kuil Peri Danau

233 46 79
                                    

Sikitar tujuh kilometer ke arah utara dari Kota Crownwald – ibu kota Kerajaan Camelot, tepatnya dibawah kaki Pegunungan Jakarta, terdapat sebuah danau yang luasnya sekitar 107km². Di tengah danau itu ada sebuah pulau kecil seluas 38km² yang mana di bangun sebuah kuil.

Sayangnya, bangunan yang pernah megah pada seribu tahun lalu itu sekarang sudah menjadi reruntuhan. Pohon-pohon besar menutupi bangunan sampai benar-benar tersembunyi. Tanaman rambat tumbuh menempel di dinding sampai bertumpuk sehingga disangka semak tinggi.

Di depan reruntuhan kuil, Merlin dan kekasihnya, Nimue, terlihat sedang membuka kedua daun pintu bangunan tersebut untuk mempersilahkan raja mereka masuk ke dalamnya.

Tidak hanya mereka, di sisi kiri dan kanan dekat pintu, terlihat sederet orang-orang penting yang sejauh ini sangat berperan dalam setiap keberhasilan yang Erix gapai. Mereka adalah Haruka, Dera, Yuhka, Gastrodiah, Ifrit, Beatrice, Hiel, Phoenix dan Edward.

Erix melangkah perlahan menatap ke dalam kuil, benar-benar terlihat seperti reruntuhan. "Tempat apa ini?" tanyanya penasaran.

Setelah Erix masuk, Merlin dan Nimue menyusulnya. Diikuti orang-orang tadi di belakang.

"Ini adalah Kuil Peri Danau yang dibangun pada masa Raja Arthur yang pertama, 1.300 tahun yang lalu. Anda ingat 'kan mengenai ramalan yang diucapkan Raja Para Pahlawan Gilgamesh?"

"Pahlawan yang sebenarnya datang setelah aku dengan menyandang nama raja Camelot, kalau aku tidak salah." Karena ramalan itu sangat terkenal sehingga Erix sering mendengarnya dari orang-orang.

Merlin mulai menjelaskan sambil berjalan. "Dari ramalan ini kita bisa tahu kalau 1.300 tahun yang lalu, Raja Gilgamesh bersahabat dengan Raja Arthur dari Camelot, atau bernama asli Arthur Crownwald. Setelah Raja Gilgamesh mati, Raja Arthur mengumpulkan penempa terhebat dari seluruh ras dan menciptakan pedang yang akan memotong apa pun. Menghancurkan kayu dan membelah logam. Saat itu, bangsa high-elf mengumpulkan benda-benda langka, bangsa dragon yang melebur logam serta semua bahan, bangsa penyihir yang menyatukan semua bahan dalam adonan besi cair, bangsa dwarf yang menempanya dan bangsa manusia yang membangun tungku apinya. Di atas tungku tersebut, dibangunlah kuil ini atas perlindungan Kesatria Loncelot.

Namun, meski dengan pedang hebat itu pun, Leavgard tidak mampu menghalau pasukan iblis yang datang bergerombol seperti ulat yang menggerogoti daun. Bahkan, Raja Arthur pun tewas."

Sambil berjalan dan mendengarkan, Erix dan yang lain menatap interior bangunan. Begitu memukau dan hebat. Ada banyak simbol fleur de lis terukir indah di setiap dinding ruangan. Dihiasi dengan ukiran kaligrafi dari tulisan yang Erix tidak kenal.

Karena Erix terlihat cukup tertarik dengan apa yang tertulis di sana, Nimue pun sedikit menjelaskan. "Di sana tertulis sebuah kisa perjuangan dua sahabat Erk dan Raka saaat mengalahkan monster yang akan menghancurkan Leavgard di masa lalu. Dan Raka ini adalah leluhur kami. Cerita ini pun sudah ada ribuan tahun lalu."

"Benarkah, itu sangat hebat," sahut Erix terpukau. Cerita dari zaman kuno sangat menarik minatnya.

Sekarang mereka melewati semacam ruang yang cukup luas dengan pahatan timbul bergambar pedang bersinar yang dikelilingi lima ras berbeda di dinding sisi kiri dan kanan ruangan. Meski gambarnya unik dan dimakan usia, Erix bisa menebak kalau lima ras yang mengelilingi pedang tersebut adalah ras yang disebutkan Merlin tadi. Yang berperan dalam penciptaan Excalibur.

Di ujung ruangan tersebut, terdapat semacam lantai sedikit lebih tinggi dari lantai yang mereka lewati sehingga harus naik tiga undakan. Dan di sana terdapat semacam altar lingkaran lebar dengan lima pilar mengitari sisinya.

"Seribu tahun setelah kematian Arthur Crownwald, atau tiga ratus tahun yang lalu, lahir seorang Arthur yang sempat dianggap sebagai pahlawan dalam ramalan. Dia satu-satunya orang yang bisa memegang Excalibur setelah seribu tahun. Arthur Pendragon," ujar Nimue.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang