Idris yang tampak gagah saat menaiki Griffon, memimpin pasukannya ke titik C pada peta. Di sana terdapat sebuah benteng pinggir danau yang dijadikan basis pengumpulan monster rawa.
Dari informasi yang diberikan Kijin – ninja pemimpin Klan Hattori bawahan Kotaro – mengatakan kalau di sana hanya ada monster reptil yang dipimpin oleh Agares. Iblis Bangsawan Pilar Solomon yang menjadi tuan Salgadon, kadal titan yang pernah menjadi salah satu senjata mematikan pada perang sebelumnya.
Jarak dari Kota A ke Kota C tidak terlalu jauh. Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam, pasukan Idris sudah tiba di area luas depan tempat tujuan mereka.
Di depan benteng tersebut, sudah berbaris rapi banyak sekali monster jenis reptil berkaki seperti kadal, buaya, iguana dan tokek raksasa yang sepertinya sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan pasukan musuh.
"Mereka sudah berbaris rupanya," ujar Jagau Kudungga, bekantan pemimpin Klan Ninja Bekantan.
Idris menatap pasukannya yang terdiri dari campuran berbagai ras. Para goblin dan war gorilla terlihat tidak sabar ingin menyerbu. Begitu pula dengan kaum Arthurian dan kaum Trainer. Hanya dengan satu perintah, dipastikan semuanya bakal belesat.
"Instruksi Anda, Tuan," pinta seorang ninja yang datang mendekat. Berpenampilan serba hitam bersenjatakan dua katana pendek di pinggangnya. Dia adalah Kurotsuci Isamu. Shinobi anak Kurotsuci Daichi pemimpin Klan Kurotsuci. Ada kabar mengatakan kalau ia dinobatkan sebagai calon pemimpin klan yang baru.
"Keluarkan roket acar!" seru Idris.
"Yang benar rocket launcher, Tuan." Seorang laki-laki, manusia, maju bersama beberapa orang kaum Arthurian. Mereka sudah disiapi dengan senjata berbentuk seperti ikan silinder yang panjang. Setelah siap, dia mulai berseru, "Tembak!"
Sederet rocket launcher langsung ditembakkan. Api pada pantat roket seketika menyela membuat benda itu meluncur otomatis mengarah pasukan monster. Setidaknya, ada lima belas roket sudah meluncur dan menghantam sasaran.
Ledakan dahsyat seketika tercipta menghancurkan apa pun di depan gerbang tersebut. Namun, semua monster kadal yang selemat langsung melesat ingin membalas serangan barusan.
Dari dalam benteng, banyak sekali monster terbang keluar dan memenuhi langit. Mereka terlihat seperti kelelawar. Namun, bersisik dan berekor reptil. Pantas jika disebut Kelelawar Dragon.
"Serang!!" Idris berseru dan langsung memecut tali kekang. Griffon seketika melesat terbang. Sasaran mereka adalah pasukan udara musuh.
Idris tidak sendiri. Beberapa dragon bawahan Shin ikut bersamanya. Dan mereka langsung berbenturan dengan para dragon musuh.
Meski disebut dragon, kelelawar terbang yang menjadi lawan mereka sekarang terlihat seperti tidak berakal. Wujud mereka seperti kadal rawa yang kurus dan bersayap selaput. Sisik mereka tidak keras, mirip seperti tubuh ikan yang hanya bersisik dan berbulu. Dengan sekali carar oleh para dragon, mereka langsung mati.
Namun, ternyata makhluk itu memiliki satu keunggulan yang tidak terpikirkan oleh Idris dan para dragon. Setelah mereka mati, tubuh kadal terbang itu meledak seketika.
Setelah yang pertama meledak dan menghancurkan apa pun di sekitarnya, kelelawar dragon lain terpicu dan ikut meledak. Hal itu menyebabkan terciptanya rentetan ledakan di udara.
Beberapa dragon menerima dampak ledakan dan mereka terluka, bahkan terjatuh ke bawah. Menimpa pasukan monster reptil yang sekarang berbenturan dengan pasukan Dungeon Hallow.
Timberpawl, pemimpin ras Eucoala yang secara fisik berbentuk koala besar ramping dan berpengetahuan martial art, tampak semangat untuk memukul dan menendang musuh dengan ilmu bela diri yang ia kuasai. Bukan hanya dia, tetapi eucoala yang lain pun melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasySekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...