163 : Kegelapan Yang Tersenyum

74 22 30
                                    

Pertarungan sulur dan tentakel kegelapan terus berlangsung dengan intens. Tingkat serangan diantara keduanya sangat mengerikan dan mematikan. Bahkan jika lengah sedikit saja, salah satunya dipastikan akan mati.

Erix mencoba menahan serangan lawan. Dia tidak bisa melawan balik karena sempitnya celah untuk membalas. Selain itu, karena serangan Satan sebelumnya, kedua pedang Erix terlempar entah ke mana. Sialnya lagi, dia tidak bisa memanggil keduanya karena kuatnya Satan menekan. Bahkan hanya untuk memanggil pun, Erix tidak sempat.

Namun, pemuda konyol itu bukanlah orang bodoh. Dia menemukan satu trik dan siap akan mencobanya.

Saat sulur kegelapannya terus berbenturan dengan tentakel kegelapan Satan, dia mengeluarkan satu sulur lain untuk mengecoh lawan. Sulur ini meliuk cepat dan masuk diantara pertempuran sulur dan tentakel. Ketika sulur ini sudah di posisi yang dia inginkan, Erix langsung mengubah pola serangannya.

Sulur-sulur miliknya dia buat untuk menangkap tentakel kegelapan Satan. Kemudian, sulur yang terpisah tadi melilit keduanya kencang-kencang. Di kondisi ini, tetakel kegelapan Satan tak bisa digunakan.

"Excalibur!" seru Erix spontan.

"Seharusnya kau memanggil Aculon lebih dulu." Dalam waktu yang cukup singkat, Satan menciptakan pedang hitam dari energi kegelapan yang dipadatkan dan akan menebas Erix sebelum pedang Excalibur sampai ke tangnnya.

Namun, dengan cepat Erix menciptakan sulur cahaya yang super padat dan langsung dia hantamkan ke pedang hitam lawan. Saat itu juga, pedang Satan patan. Detik setelahnya, Excalibur sampai ke tangan Erix dan langsung dia gunakan untuk menebas Satan.

Tentu Satan langsung menciptakan perisai sihirnya yang akan memantulkan serangan Erix tersebut, tetapi Satan salah perghitungan. Erix menebas perisai dan pedangnya menembus perisai seperti menembus air. Bilah pedang legenda itu berhasil menerkam lawan dengan buas. Satan terhempas kuat dengan dada yang tertoreh. Dia tersungkur dan tergeletak di tanah.

Meski serangan Erix mengenai lawan, tetapi Satan tidak terluka sama sekali. Hanya jubah hitamnya yang nampak robek. Namun, itu pun hanya sesaat. Karena jubah terbuat dari energi kegelapan Satan, maka jubah itu pun kembali pulih.

"Hehehehe ... hahaha ... guahaha .... Menarik, ini sungguh menarik." Satan melayang untuk beranjak dan kembali tegak. "Aku pikir kau orang suci yang hanya menggunakan apa yang kau miliki saja. Aku tidak menyangka kau menyerap kegelapanku dan menggunakannya untuk menyerang diriku sendiri. Pantas saja kau memanggil Excalibur dibandingkan Aculon."

Benar seperti yang dikatakan Satan. Pedang Excalibur sekarang nampak tercemar dengan energi kegelapan. Bukan energi milik Erix, tetapi milik Satan.

Saat Satan sibuk menjabarkan teori sebab Erix bisa menembus perisai sihirnya, Erix sudah memegang Aculon di tangan kiri. Sekarang, dua pedang Erix sudah kembali.

Energi kegelapan Satan yang ada di Excalibur, Erix serap ke dalam jiwanya. "Gastrodiah, apa kau bisa mengekstrak energi kegepalan ini dan menganalisanya, kemudian buat energi yang sama persis."

"Bisa, Paman!" sahut Gastrodiah semangat.

"Namun, harus kau ingat, Arthur. Energiku sendiri tidak akan mungkin melukaiku. Sebanyak apa pun kau menggunakannya, itu hanya berakhir dengan dirimu yang kelelahan."

"Berhenti berbicara, Tengkorak Bodoh. Oh, apa kau terlalu lama dikurung sehingga merindukan cengkrama." Erix tersenyum. Bibirnya melengkung sebelah tanda mengejek.

Satan seketika diam. Erix cukup yakin jika sebelumnya dia nampak tertawa meski tanpa wajah, tetapi sekarang. Sudah dipastikan kalau dia sangat marah. Apa yang Erix lakukan benar-benar suatu penghinaan.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang