Seekor wyvern terbang cepat di bawah gemerlap taburan bintang. Kepakan sayapnya begitu elegan membentang, menerobos butiran salju yang jatuh dari langit.
Setelah melihat tembok besar Nara, Nawi menarik tali kekang mengistruksikan untuk turun. Wyvern pun menukik dan menghampiri bagian atas tembok.
Terlihat ada dua orang mengenakan hanfu putih agak abu-abu tampak berdiri di atas tembok tersebut, menatap pertempuran sengit di medan perang yang cukup jauh dari mereka. Wyvern mendarat di sebelah dua orang itu.
"Kalian, 'kan dragon yang membawa ibunya kekasih Erix," ujar Nawi seraya turun dari wyvern-nya. "Apa yang kalian berdua lakukan di sini?"
"Melakukan apa yang akan kau lakukan," jawab Mei Hua.
"Ternyata benar-benar terjadi perang, ya," gumam Nawi sambil berjalan dan menatap peperangan.
"Tentu saja," sahut Wuxian. "Selama semua pangeran neraka belum dimusnahkan, akan terus terjadi perang."
"Kau tidak ikut?" tanya Nawi lagi.
"Tidak. Aku tidak bisa. Bukannya tidak mau, tapi tidak bisa. Sedikit rumit dalam urusan ras kami," jawab Wuxian agak geram karena kerumitan yang dimaksud muncul di otaknya.
Mendengar jawaban itu, dua orang lainnya memilih diam dan hanya menyaksikan peperangan di depan mereka.
*****
Pasukan bantuan musuh datang dalam jumlah besar. Para undeath pun turut meramaikan. Bahkan, terlihat banyak sekali demon. Makhluk yang sempat merepotkan Erix di Ardesdale waktu itu, berbaris dalam jumlah banyak di pasukan.
Bukan hanya di darat, pasukan udara musuh pun mulai berdatangan. Iblis-iblis dan makhluk terbang lainnya, tampak memenuhi langit malam itu.
Satu unit pasukan gorilla raksasa bertanduk dan berbulu coklat, terlihat mulai memasuki pertempuran. Aura merah berpancar dari bulu gorilla-gorilla itu. Satu diantaranya terlihat lebih sangar dan buas. Ukurannya pun sedikit lebih besar dari yang lain. Diduga kalau dia pemimpin koloni gorilla raksasa tersebut.
Tiba-tiba, gorilla lain meluncur dari sisi benteng dan menghantamkan sebuah pukulan ke wajah pemimpin gorilla raksasa tadi. Ia tidak sendiri, pasukan war gorilla juga melesat dibelakangnya.
Dua pasukan gorilla tertubruk hebat. Masing-masing koloni menghujamkan pukulan dengan niat menghancurkan.
"War gorilla. Aku tidak menyangka akan bertemu kalian di sisi lawan," ujar gorilla raksasa itu.
"Dan kalian demon gorilla. Sungguh menjijikkan melihat tanduk itu," ujar pemimpin war gorilla. "Aku N'Jou, akan merengut nyawamu di sini."
"Kong, itulah namaku. Namun, kau tidak perlu mengi-," Belum selesai Kong menyelesaikan ucapannya, N'Jou melesat dan kembali mendaratkan pukulan keras. Serangan war gorilla itu cukup terasa meski tubuhnya jauh lebih kecil dibandingkan Kong.
Namun, Kong tiak diam saja. Lenganya yang besar itu menggelapar dan akan menyerang N'Jou. Sayangnya, N'Jou sudah diperkuat dengan mantra daya lesat sehingga ia mampu untuk menghindari serangan tersebut.
Kong kembali meluncurkan pukulan. N'Jou meloncat dan merayap di tangan Kong, lalu kembali melesat dan menghantamkan pukulan tepat di hidung gorilla raksasa itu.
"N'Jou!" seru Asger. Werelion itu melempar sebuah balok kayu yang sudah dipertajam.
N'Jou meloncat menangkap balok kayu tersebut dan menancapkannya di mata lawannya. Kong seketika meraung kesakitan. Ia meronta dan menghantam apa pun di sekitarnya. Hal ini justru sedikit menguntungkan pasukan Dungeon Hallow karena Kong menghancurkan pasukan iblis yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasySekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...