Di sebuah tenda yang dibangun berlapis, terdapat sosok makhluk seperti iblis sedang berbaring di atas kasur sederhana.
Ia tidak sendiri di ruangan itu, ada enam orang yang mengelilinginya yaitu Beatrice, Mathilda, Merlin, Meyfa, Kagami Shiro dan Lucius. Keenam orang itu tampak sedikit menegang, berniat mengerjakan apa yang disarankan Mathilda. Mereka akan mengorek informasi dari iblis ini mengingat dia makhluk chimera Generasi Keempat yang Beatrice bawa.
"Baiklah, kita mulai," ujar Lucius. Kelima temannya langsung meningkatkan konsentrasi.
Beatrice mengalirkan energi kegelapan ke tubuh makhluk iblis tersebut dan membalutnya. Tampak ada reaksi, makhluk itu bangun seketika. Dengan cepat Merlin mengayun tongkatnya sihirnya. Dari dalam tanah, keluar dengan cepat sulur tanaman dan langsung mengikat makhluk itu.
"Oy, Aram!" seru Beatrice memanggil nama iblis tersebut. Namun, makhluk itu hanya meraung tidak bisa bicara.
"Master Meyfa, sekarang giliranmu!" seru Mathilda.
"Baik!" Meyfa segera mengayunkan wand-nya dan mengalirkan semacam energi putih ke tubuh iblis tersebut.
Kali ini reaksinya sedikit berbeda, ia mulai meronta. Merlin mengalirkan energi pada sulur tanaman sehingga mengikat lebih kuat.
"Aram!" seru Beatrice lagi.
"Aku ... Ma ... la ... co ... da ...," jawab iblis itu terbatah-batah.
"Dia menjawab!" sahut Merlin.
"Bagus. Kita hanya perlu menahan kesadarannya," ujar Mathilda.
Sekarang giliran Shiro untuk beraksi. Ia petik dua senar gitarnya sekaligus dan muncul lingkaran sihir di tanah. Di matanya, Shiro melihat pergejolakan energi tidak beraturan di tubuh iblis tersebut. Energi kegelapan yang besar tampak meluap dan berbentur hebat dengan energi putih yang disalurkan Meyfa.
"Beatrice, turunkan energimu," suruh Shiro. Beatrice menurunkan energi kegelapan yang ia salurkan. Sekarang Shiro melihat energi kegelapan mulai tenang. "Master Meyfa, tingkatkan sedikit energi cahaya."
Meyfa meningkatkan sedikit energi yang ia salurkan.
Sekarang Shiro melihat dua energi cahaya dan kegelapan mulai seimbang di tubuh iblis itu. Dengan begitu, ia mulai ke tahap selanjutnya. Dua energi tersebut, diubah menjadi semacam dua magatama yang berputar sehingga membentuk Yin dan Yang. Aram, atau Malacoda, sudah lebih tenang sekarang.
"Aram!" panggil Beatrice lagi.
"Be ... a ... trice ...," kata makhluk itu lagi dengan terbatah.
"Ya, ini aku. Apa yang terjadi padamu?" tanya Beatrice sambil mempertahankan energi kegelapan yang ia salurkan.
"Aku ... di ... per ... kuat ...."
"Kenapa?"
"Se ... te ... lah ... tau ... kau ... ter ... ku ... tuk ... di ... tu ... buh ... ke ... cil ... mu, a ... ku ... me ... na ... war ... kan ... di ... ri ... un ... tuk ... di ... per ... kuat ... se ... hing ... ga ... a ... ku ... bi ... sa ... ber ... u ... mur ... pan ... jang ... se ... per ... ti ... mu." Untuk berbicara pun terasa sulit bagi Aram.
"Siapa yang melakukannya?" tanya Beatrice lagi dengan cepat.
Energi Yin Yang di tubuh Aram bergejolak, membuat iblis itu meronta. Merlin memaksimalkan konsentrasinya untuk menjaga sulur tanaman tidak putus.
Dengan capat Shiro memetik gitarnya lagi. Muncul roh samurai dari gitar Shiro dan langsung masuk ke tubuh Aram. Roh itu merubah dirinya menjadi energi dan menyatukan energi Yin dan Yang dari dalam sehingga pergejolakan kembali tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasySekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...