Waktu telah berlalu dan musim mulai berganti. Saat ini sudah di penghujung musim dingin sehingga meski udara masih menusuk tulang. Namun, salju sudah tidak turun lagi. Dari termometer yang Lucius buat, sekarang menunjukkan suhu 25˚. Di waktu yang sama, beberapa tanaman mulai menumbuhkan tunas-tunas mereka seakan menunjukkan kalau siap memasuki musim semi.
Di pagi itu, setelah Erix menghabiskan sarapannya, ia berjalan melihat proses pembangunan yang sedang berlangsung. Banyak rumah yang selesai didirikan bahkan sudah dihuni. Gedung-gedung tinggi juga sudah selesai di bangun. Jika tidak salah, bangunan seperti tower hotel itu merupakan tempat tinggal para nefilim. Mereka lebih tertarik tinggal di rumah yang tinggi seperti itu ketimbang di rumah biasa yang hanya satu atau dua lantai.
Erix juga melihat war gorilla memikul gelondongan kayu yang besar dengan mudahnya. Kayu itu akan digunakan untuk membuat papan yang diolah menggunakan alat potong kayu oleh Arthurian dan Drak. Meski para war gorilla paling berjasa dalam membangun, tetapi mereka tidak tertarik tinggal di dalam kota. Mereka lebih memilih tinggal di pinggiran kota dan membuat kebuh buah mereka sendiri, terutama kebun pisang.
Di sisi lain, ia melihat Dark Elf memahat batu besar menjadi bata dengan sangat mudah. Mereka mengenakan pahat adamantium yang dibuat oleh para dwarf sehingga hanya dengan satu pukulan ringan saja, batu langsung terbelah
Meski alat-alat yang dikenakan semua orang merupakan ciptaan para dwarf, tetapi tidak ada satu dwarf pun terlihat. Sepertinya mereka masih sibuk dengan urusan mereka untuk membuat beberapa alat lain yang nanti digunakan dalam pabrik-pabrik produksi, dan malamnya baru mereka akan meramaikan bar untuk minum minuman keras.
Erix juga tidak pelu khawatir mengenai keuangan untuk membangun negaranya. Biaya pembangunan tersebut didapat dari jasa penaklukkan pangeran iblis. Total empat pangeran iblis yang sudah mati sehingga semua negara di Leavgard harus membayar mahal raja Camelot itu.
Meski begitu, Erix tidak bisa terlena dengan dana yang mengalir deras. Ia juga memerintahkan sebagian penduduk untuk membuka lahan pertanian baru. Para Zirgoblin, Totempest dan Oni dengan senang hati mengambil pekerjaan ini karena mereka ahli dalam agrikultural, tetapi bodoh dalam konstruksi bangunan. Namun, sebagai gantinya, para ras lain membantu mereka untuk membangun ulang kota kecil di sisi lain wilayah Camelot.
Awal pembangunan merupakan langkah besar yang sangat merepotkan untuk membuat pondasi kokoh sebuah negara. Beruntungnya, semua ras saling membahu sehingga tidak ada kata susah yang terlintas. Mereka tampak gotong royong membangun ulang Kota Crownwald, ibukota Kerajaan Camelot.
Saat Erix tiba di alun-alun kota, Lucius datang menghampirinya. Pelayannya itu tetap mengenakan setelan butler seakan ingin mempertegas posisinya sebagai pelayan utama Erix.
"Bagaimana perkembangannya, Lucius?" tanya Erix.
Lucius memberikan tab komputer yang ia pegang pada tuannya. Erix menerima tab tersebut dan membaca semua yang tertera. "Sudah mencapai 70%! Wow. Proses pembangunan sangat cepat."
"Benar, Tuan. Awalnya aku juga terkejut. Padahal alat yang digunakan cukup sederhana. Semuanya hampir manual," tambah Lucius.
Sudah lewat satu bulan sejak penyerangan Lucifer waktu itu dan selama itu pula pembangunan ibu kota sudah berlangsung. Hanya dengan waktu sesingkat itu, ibu kota sudah bisa berjalan. Hiruk pikuk kehidupan juga sudah berlangsung.
Lucius juga sudah membuat beberapa perusahaan milik negara untuk menyedot pekerja sehingga tidak ada terjadi pengangguran. Dengan bekerja, semua penduduk dapat menghasilkan uang dan uang itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini, pemenuhan kebutuhan itu masih belum sempurna. Namun, dengan proses pembangunan yang super cepat ini, mungkin satu bulan lagi maka kebutuhan mendasar makhluk hidup akan terpenuhi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dungeon Hallow 2
FantasiSekuel Dungeon Hallow ~Tamat~ Kelanjutan kisah pertualangan Erix yang terdampar di dunia lain bersama pelayannya, Lucius Ventus. Namun, perang besar antara Pasukan Gabungan Leavgard dan Asmodeus membuat sang tokoh utama lenyap dalam pelukan Haruka. ...