29 : Menguras Segalanya

465 78 8
                                    

Para penyihir terlibat perang mantra melawan pasukan malaikat jatuh. Sihir-sihir elemen dan perusak terus mereka kerahkan untuk mengurangi jumlah lawan.

Mereka pun tidak takut akan terluka karena mantra pelindung dari sihir Meyfa senantiasa melindungi. Juga para priest utusan Gereja Agung Völuspá akan selalu menyembuhkan luka mereka.

Di darat, pasukan War Gorilla memberikan kontribusi besar dalam pertempuran. Kekuatan tempur mereka berperan penting dalam menjatuhkan banyak musuh. Seperti tidak kenal takut, mereka terus mengamuk dan menghancurkan semua lawan meskipun N'Jou – leader mereka – tidak ada di sini karena mambantu dalam menyucikan Dungeon Reruntuhan Doryodo di Pegunungan Rokkaku, Kekaisaran Sakura.


Monster kelelawar raksasa bermata satu, tampak terbang di udara lalu menukik turun. Ia menerkam dua orang prajurit dan ia hempaskan ke tanah. Sihir pelindung Meyfa sempat aktif namun, pelindung itu tidak bisa melindungi mereka sepenuhnya.

Dua jendral West Cape yang melihat hal ini jelas tidak terima. Jendral Albuquer McGin berlari ke sisi lain medan perang, lalu ia kembali melesat ke arah Jendral Lew Wallace. Ia menggunakan sahabatnya sebagai tumpuan untuk meloncat. Jendral Lew Wallace mengangkat Jendral Albuquer dan mandorongnya ke udara. Monster kelelawar raksasa itu lewat tepat di atas Jendral Albuquer dan ia langsung menyerang dengan tombaknya.

Ujung senjata jendral Kerajaan West Cape itu berhasil merobek sayap selaput monster itu membuatnya tidak bisa terbang dan jatuh menghantam prajurit dan monster yang sedang bertarung.

Jendral Albuquer langsung menghujamkan tombaknya ke monster kelelawar bermata satu itu. Tapi, dari bola matanya yang besar, melesat pancaran listrik dan akan dihantamkannya ke tombak lawannya yang melesat. Namun, gelar jendral bukanlah gelar omong kosong. Tombak Albuquer menembus laser petir tersebut dan menghujam mata kelelawar hingga menembus tengkorak.

Sayangnya, ada satu kilatan petir tadi mengarah Jendral Lew Wallace dari belakang. Dengan cepat jendral itu memutar otak untuk mencari cara menanggulangi serangan. Di sisi kirinya terdapat banyak sekali monster Raptor yang akan mengeroyok beberap prajurit. Dengan sigap Jendral Lew Wallace memukul laser listrik tadi ke arah gerombolan Raptor tersebut menggunakan tombaknya membuat semua monster itu hangus tersambar.

Gerakan Jendral Albuquer tidak berhenti di sana. Ia terus melesat dan langsung menusukkan tombaknya ke arah monster-monster lain yang tersebar untuk mengurangi pasukan lawan.


Di sisi lain, seekor kobra raksasa masih berhadapan dengan dua pangeran Ardesdale, Richard Joshep Stevanus Aires dan Lionel Peter Edmund.

Monster ular ini sangat gerit dalam menghindar membuat keduanya sulit di setiap serangan mereka.

Saat Pangeran Richard maju dan akan menebas dengan pedangnya, dengan cepat kobra itu menghantamkan kepalanya membuat lawannya kembali terpundur.

Pada kesempatan itu, Pangeran Lionel maju dan akan menyerang. Namun, ekor lawannya melejit dan menghantamnya. Membuatnya harus merasakan kerasnya tanah.

Kedua pangeran itu tidak berhenti dalam serangan mereka. Keduanya menyerang dan terus menyerang. Hingga, tubuh mereka tiba-tiba berpancar oleh sinar putih dan mereka merasakan kekuatan mengalir di tubuh. Segera mereka melesat dengan kondisi seperti itu dan menebas lawan.

Pangeran Richard menjadi targer sasaran lawan. Kali ini kobra itu akan menerkam dan menggigit. Namun, dengan cepat Pangeran Richard meloncat untuk menghindar.

Sedangkan Lionel menebas tubuh yang seperti sendok itu membuat monster tersebut meraung kesakitan. Dari udara, Pangeran Ricahrd menghujamkan pedangnya tepat di kepala sang lawan membuatnya berhenti menggelapar dan tewas.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang