09 : Terdampar Di Negri Asing

629 95 24
                                    

Di sebuah hutan yang sangat damai, angin bertiup tenang membelai daun-daun pepehonan dengan penuh kasih sayang. Beberapa dauh kering pun lepas dari dahan, melayang, dan bergejolak di udara. Ia terbang mengikuti arus angin lalu terjatuh dengan lembut ke sungai kecil dan hanyut di sana.

Aliran sungai tidak terlalu deras. Mungkin karena stok air di pegunungan mulai menipis membuat air pada sungai tidak berantusias mengalir. Namun, jumlahnya cukup untuk menghidupi berbagai tumbuhan di hutan itu.

Kehidupan hewan-hewan yang menjadi penghuni hutan pun terasa sangat damai. Kelinci dan rusa bahkan bebas berjalan tanpa takut adanya pemburu yang datang membunuh mereka. Suara derikan serangga berkolaborasi dengan suara desiran angin menciptakan instrument alam yang luar biasa merdu.

Seorang gadis elf berambut pirang panjang tampak asik berjalan mengelilingi hutan yang indah itu. burung-burung, kelinci, bahkan rusa tidak terusik akan kedatangannya. Karena sejak kecil, gadis ini sudah menjadi teman-teman para hewan hutan tersebut. Bukan hanya dia, tapi semua elf juga begitu.

Ras Elf masih tergolong bangsa peri hutan sehingga mereka lebih mensejahterakan alam dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Hari ini, gadis elf itu mencari beberapa tanaman yang natinya ia gunakan untuk membuat makanan lezat keluarganya. Ia membawa sebuah keranjang kecil bersamanya, yang sekarang sudah berisi beberapa daun, rumput dan jamur.

"Aku tinggal mencari beri hutan dan buah rosehip, dengan itu aku bisa membuat makanan terlezat seantero Rieheim," ujarnya penuh percaya diri.

Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya. Ia berjalan pelan saat melewati tanah curam dan berbatu hingga ia menemukan tumpukan semak dan mendapatkan beri hutan. Tak jauh dari sana, ia juga menemukan tanaman mawar dan beruntungnya buah rosehip ada di sana.

Buah rosehip adalah buah dari tanaman mawar. Namun tidak semua mawar menghasilkan buah, hanya beberapa jenis saja. Gadis elf itu cukup beruntung dapat menemukannya. Ia mengambil beberapa beri dan beberapa buah rosepih secukupnya dan berbalik untuk kembali ke desanya.

Tapi, gejolak energi muncul di udara tak jauh darinya. Mengambang diantara pepohonan dan ranting. Gumpalan asap yang berputar dan pancaran listrik yang menjilat-jilat membuat gadis elf itu ketakutan. Tiba-tiba, sebuah komet ke luar dari tengah pusaran awan gelap dan menghantam tanah dengan sangat keras, bahkan sampai menimbulkan dentuman. Gadis elf itu terpental dan terduduk akibat daya ledak.

Setelah memuntahkan sesuatu yang aneh itu, awan hitam menghilang entah ke mana.

Angin yang sejuk, yang terus membelai hutan dengan pesonanya, membawa debu hasil ledakan bersamanya. Hehingga nampaklah sebuah kancah kecil di tempal jatuhnya benda tadi.

Karena rasa penasaran yang tinggi, gadis elf itu menghampirinya.

Di dasar kawah, terdapat seorang manusia tergeletak tak sadarkan diri. Pemuda itu tampak tidak berdaya dengan luka serius di kepalanya. Gadis elf tersebut segera menghampiri dan langsung menyembuhkan luka di kepala pemuda itu dengan kemampuan sihir penyembuhannya.

"Nor menel selme gul!" gadis elf itu mengucap mantra.

Luka di area kepala mulai menutup, darah pun berhenti mengalir. Tapi manusia itu tetap tidak sadarkan diri.

*****

Suhu udara terasa begitu sejuk membuat siapa pun akan nyaman itu beristirahat. Tapi, jika terlalu lama memejamkan mata, itu justru membuat kelopak mata tak tahan untuk terbuka.

Aroma obat yang menyengat, meresap masuk ke dalam system pernafasan seorang pemuda yang terlelap selama tiga hari. Aroma itu langsung merangsang otak dan memaksanya dengan ekstra untuk kembali berfungsi.

Dungeon Hallow 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang