144. Small Incident.

1.3K 112 25
                                    

"Thur,"

Arthur menoleh, "Kenapa?"

"Nina se syok itu?"

"Gatau."

"Sesayang itu sama Abangnya? Gue aja gak sayang sama Abang gue."

Arthur menautkan alisnya bingung, "Abang? Kamu punya Abang?"

Qyrha terkejut karena baru menyadari kalau ia salah mengucap barusan.

"Ehh ngga punya, Abang-abangan gue maksudnya, Kak Bisma,"

"Ohh Bisma itu Abang-abangan kamu, baru tau aku,"

"Yakan emang gak di kasih tau."

"Terus kenapa kamu nanyain Nina?"

"Kaget aja gitu pas tau dia pingsan, padahal kan emang bukan lo yang ngebunuh."

Arthur menatap Qyrha intens, sedangkan Qyrha menatap lurus ke depan.

"Kamu kok kayak santai aja sih pas ngomong 'ngebunuh'?"

"Emang gaboleh?"

"Anak cewek gaboleh lah ngomong kayak gitu."

"Gausah random deh, gue nanya ama lo, Nina beneran sayang banget sama Abangnya?"

"Ya mana aku tau, yang ngebunuh Abangnya Nina tuh ada masalah apa sih? Aneh banget tiba-tiba ada pembunuhan yang ngelibatin sekretaris perusahaan besar itu."

"Ya karena dia itu koruptor kelas kakap."

"Kamu tau? Katanya tadi gatau?"

"Y-yaa bukannya udah kesebar?"

"Aku aja baru tau kalo dia koruptor." Ucap Arthur.

"Ohh itu, gue tau dari bokap,"

"Om Evan aja nanya sama kamu, apa jangan-jangan kamu ini-"

"Apaan sih, Thur? Gausah nuduh yang gajelas deh!" Ucap Qyrha memotong cepat ucapan Arthur karena jujur saja, rasanya aneh jika Qyrha berbohong kepada Arthur.

"Maksud aku, apa jangan-jangan kamu ini Rhafidel Stalker?"

Qyrha menoleh ke arah Arthur dengan tatapan terkejut, Arthur yang melihat itu sama terkejutnya.

Sial. Dia lagi jebak gue. - Batin Qyrha.

"Aku bener ya nebak nya?" Tanya Arthur lagi.

Qyrha langsung merubah raut wajahnya kembali datar sambil menggeleng.

"Ngaco." Sinisnya sambil menoyor kepala Arthur.

"Lagian gue juga nebak asal doang," Sambungnya.

"Oohh, kirain bener, terus darimana kamu bisa nebak, kalo Kakaknya Nina itu Koruptor yang di incer polisi? Padahal rahasia itu gak pernah kebongkar."

Qyrha menyeringai. Arthur terkena jebakannya.

"Jadi lo tau kalo Kakaknya si Nina itu koruptor?" Tanya Qyrha sinis sambil menyilangkan tangannya.

"Ngga, Rha, aku kan baru tau."

"Gue kan gak ngomong si Revan di incer polisi?" Ucapnya enteng sambil menaik-turunkan alisnya. Arthur tergelak kaget dengan ketelitian Qyrha dalam mendengarkan.

"Tapi kan, Rha, kalo udah kelas kakap pasti di incer polisi."

"Gausah ngeles! Yang namanya kelas kakap tuh rata-rata selalu main bersih, apalagi kalo soal korupsi, dia gak bakal sampe di incer polisi!"

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang