"Lahh lo juga masuk Ruang BK?" Tanya Ardi terkekeh. Qyrha menatap malas ke arah Ardi.
"Lo budeg atau tuli atau ada masalah dengan pendengaran lo?" Kesal Qyrha.
"Sama aja dong intinya gue budeg? Tadi gue buru-buru ke toilet jadi gak denger."
"Udah. Kalian gausah berdebat!! Ardi, sudah bawa buku perjanjian?" Lerai Bu Vanesha sambil duduk di Sofa khusus Guru BK.
"Ini kan, Bu? Ada nihh." Ucap Ardi kemudian menyerahkan buku yang berisi perjanjian anak-anak nakal bahwa mereka berjanji tidak akan melakukan hal buruk itu lagi.
"Saya gabisa nulis, Bu!!" Ucap Qyrha tiba-tiba dan membuat semuanya terkejut.
"Ngaco parah." Kesal Dion.
"Lo pasti mau hindarin hukuman kan?" Tebak Arthur.
"Ada-ada saja kamu, Qyrha!! Kamu tidak bisa menghindar dari hukuman ini yah!!" Bentak Bu Vanesha dan akhirnya Qyrha terdiam.
"Kalian cukup menulis dengan tangan kalian sendiri. Bahwa kamu, Arthur dan Dion, tidak akan mengulangi kejadian itu lagi. Dan untuk kamu Qyrha, kamu tidak akan merusak fasilitas sekolah lagi. Dan kamu juga harus mengganti bola itu."
Qyrha yang mendengar itu tertawa keras dan membuat semuanya bingung.
"Anjir!! Gue di panggil gegara betusin Bola Sepak doang?!! Astaga!! Ngakak buset goblok anjing parah ngakak!! Berapa sih berapa?!!" Ucap Qyrha di sela-sela tawanya sambil mengeluarkan uang seratus ribu sebanyak 5 lembar.
"Tuh, Bu. Masih kurang?" Tanya Qyrha.
"Bagus kalo kamu mau mengganti. Itu sudah cukup." Ucap Bu Vanesha sambil mengambil uang itu.
Mata duitan. - Batin Qyrha, Ardi, Arthur, dan Dion bersamaan.
"Oke. Kalau gitu saya pamit. Gausah nulis kan ya?"
"Ohh tidak bisa, Anak Nakal. Kamu harus tetap menulis perjanjian itu. Dan kamu tetap tidak boleh keluar karena setelah ini, Hans, Nina, dan Luna akan memasuki ruangan ini. Tentunya untuk menghukum kalian berempat." Ucap Bu Vanesha dan membuat Ardi, Arthur, dan Dion terkejut. Sedangkan Qyrha menatap datar ke arah Bu Vanesha.
"Astaga!! Lo kena kasus dua kali?!!" Kaget Ardi.
"Halah alay lo semua!!" Sinis Qyrha kemudian menulis dengan terpaksa di atas kertas itu tak lupa dengan bertanda tangan. Tanda tangan palsu tentunya.
"Dah nohh!!" Kesalnya.
"Oke, giliran kalian berdua, Arthur dan Dion menulis perjanjian itu!!"
Arthur dan Dion hanya menurut. Setelah selesai dengan buku perjanjian itu, Bu Vanesha mempersilahkan mereka berdua keluar dari ruangan itu. Dan menyuruh Ardi untuk mengeprint surat penskorsan untuk Arthur dan Dion.
Tetapi, mereka berdua harus kembali ke ruangan itu untuk mengambil surat keterangan bahwa mereka terkena skors selama dua hari yang telah di buat oleh Ardi.
Sedangkan Qyrha? Ia malah tertidur cukup pulas sambil menyender pada senderan Sofa tersebut. Sampai akhirnya, sebuah gebrakan sebuah meja di hadapan nya membangunkan dirinya.
Brakkk..
"Bangsad siapa yang gebrak meja?!!" Ucap Qyrha terkejut dan langsung terduduk dari tidurnya. Bu Vanesha menatap garang ke arah Qyrha.
"Kamu ini!! Malah tidur yah?!!" Kesal Bu Vanesha. Qyrha menatap sekeliling, hanya ada dirinya dan Bu Vanesha. Kemana yang lainnya? Apakah sudah waktunya pulang?
Qyrha segera beranjak dari Sofa nya tetapi malang, lengan nya di tarik oleh Bu Vanesha sehingga ia kembali terduduk.
"Aduh, Bu!! Besok aja deh saya kesini lagi ya, Bu?? Saya ada urusan lebih penting daripada ini!!" Ucap Qyrha karena baru teringat bahwa ia harus ke Belanda sore ini juga. Mengingat Eunjeong yang sudah kesana terlebih dahulu untuk mengurus markas nya.
"Gak ada alasan." Ucap Bu Vanesha tajam.
"Arghhh sial!!" Kesal Qyrha kemudian menghempas kasar lengan nya. Dan ia segera keluar dari ruangan itu.
"QYRHA!!" Bentak Bu Vanesha.
Qyrha berjalan dengan tergesa-gesa menuju kelas nya. Tujuan nya adalah untuk meminjam ponsel Hans, dan lebih baik jika ia dipinjamkan mobil Hans.
Dan, yeah. Kelas masih ada guru yang mengajar. Dan sepertinya itu seseorang yang Qyrha kenal. Ahh, itu Keano. Untuk apa dia di kelas nya? Aneh.
Qyrha mengetuk pintu kelas nya lalu menatap tajam ke arah Keano yang cengengesan di hadapan nya. Keano, Sekretaris dari komplotan The Dark Moon, Mafia terkuat nomor satu yang di ketuai oleh orang tua angkatnya.
"Ngapain lo disini?" Tanya Qyrha dan membuat seluruh isi kelas terkejut. Kemudian, ia langsung mengingat bahwa ia berada di sekolah saat ini.
"Ahh, silahkan masuk, Nak. Siapa namamu?" Ucap Keano menahan tawa nya.
Qyrha menatap datar sedatar-datar nya wajah Keano. Keano konyol.
"Qyrha." Ucap Qyrha datar. Hans yang melihat itu hanya terkekeh kecil.
"Kau anak baru ya disini?"
Ayolah, tipu daya apa ini?
"Keano, gausah ngaco deh. Lo ngapain disini? Gue tau lo bukan guru." Kesal Qyrha.
"Loh kata siapa saya bukan guru? Saya baru melamar pekerjaan sebagai guru disini. Baru di terima tadi pagi. Benar begitu murid-murid?"
"IYA BENAR." Ucap murid serempak.
"Nahkan!! Jadi, kamu harus hormat dengan saya!!"
Qyrha mendengus kesal. Keano benar-benar menjengkelkan!! Ini pasti rencana Evan agar Keano terus mengawasi nya.
"Arghh bodo amat!!" Kesal Qyrha lalu berjalan ke arah Hans yang sedang menahan tawa.
Sedangkan beberapa murid menatap keheranan terhadap Qyrha. Ahh gadis itu, memiliki sejuta rahasia dalam hidupnya.
"Apaan lo nyamperin gue?" Tanya Hans datar.
"Handphone."
"Lahh gue gak ngantongin HP lo."
"Punya lo."
"Buat apa?"
"Bacot!! GC apa!!" Geram Qyrha. Hans mengeluarkan Ponsel nya dan langsung di rampas oleh Qyrha. Sedangkan Keano terkekeh geli lalu menghampiri mereka berdua.
"Mencari ini Nona Qyrha?" Tanya Keano sambil menunjukkan kunci mobil dan ponsel milik Qyrha. Qyrha mendengus kesal lalu merampas benda itu dari genggaman Keano.
"Jangan terburu-buru, Sayang." Ucap Keano geli.
Para murid langsung berbisik-bisik tentang Qyrha. Mengapa guru mereka memanggil Qyrha dengan sebutan 'Sayang' ? Apa ada hubungan khusus antara Qyrha dan Keano? Bahkan sudah ada yang mengira bahwa Qyrha adalah gadis simpanan Keano.
"KEANO GUE PECAT LO!!" Geram Qyrha lalu meninggalkan kelas dengan tergesa-gesa menyisakan Keano dan Hans yang sedang tertawa terbahak-bahak.
"By The Way, Thanks udah ngasih gue kunci mobil dan ponsel gue, gue bisa bolos deh. Hahahah..." Ucap Qyrha sebelum benar-benar pergi meninggalkan kelas itu. Dan membuat Keano dan Hans berhenti tertawa.
"Salah lo." Ucap Hans tanpa suara. Sedangkan Keano hanya mengangkat bahu nya acuh tak acuh.
Lain lagi dengan apa yang Devina pikirkan. Devina merasa, ia harus mencari tahu siapa Qyrha yang sebenarnya. Ia harus menyewa stalker untuk membongkar identitas Qyrha. Dan ia mengetahui siapa stalker terhebat di dunia. Yaitu, Rafidel Stalker.
Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...