Hari sudah menjelang pagi, Arthur masih belum sadar dan Qyrha tertidur di samping Arthur.
Dini hari tadi, Qyrha bertengkar hebat dengan Alvino. Tetapi, berkat pertengkaran itu lah, Qyrha mengetahui hal-hal yang tidak pernah ia ketahui.
Alvino hanya menyuruhnya untuk makan karena tidak tega saat melihat dirinya yang kusut seperti orang yang tidak terurus. Sekaligus untuk memberitahu hal penting.
"Lo makan dulu, Rha,"
"Peduli apa lo sama gue?!"
"Lo gembel banget soalnya, muka lo udah mirip tukang minta-minta yang di lampu merah,"
"Bangsat," Sinis Qyrha.
"Yaudah lo makan dulu sekarang yah,"
"Gue bilang ngga ya ngga!"
"Gue bakal suapin lo."
"Gak butuh!"
"Nanti lo sakit,"
"Halah gausah sok peduli!!" Bentak Qyrha kasar.
"Gue cuma mau bersikap baik sama lo sebagai temen,"
"Lo bukan temen gue yaa, ngapain lo ngaku-ngaku kaya begitu? Lo aja benci sama Arthur kan gegara dia pacaran sama gue? Asli, basi banget tingkah lo!!"
"Kayanya ada kekeliruan yang gue alamin deh, gue baru tau tadi pas beli makan, tiba-tiba aja Afriza nelpon gue tapi dia manggil gue pake nama Cyntia, dan kayanya dia lagi mabok, dia bilang ke gue, kalo dia cuma pengen nikmatin lo, tapi dia gagal. So, gue bakal baikan sama Arthur. Sekarang lo makan ya?"
Qyrha terdiam seribu bahasa. Kakaknya itu sangat berengsek. Apa yang ada di pikirannya sehingga sangat gila? Seorang kakak yang ingin menikmati adiknya sendiri?
"Lo pergi deh sekarang juga! Tinggalin gue berdua sama Arthur!!" Usir Qyrha dan Alvino hanya mampu diam mengangguk sambil menaruh makanan di nakas.
"Kalo lo laper, lo makan ini yah, ini salah satu bukti permintaan maaf gue ke Arthur dengan cara berbuat baik sama lo,"
Seketika, Qyrha terbangun dari tidurnya dan memperhatikan seseorang yang amat dia sayang sedang terbaring lemah. Ia melirik nakas di sampingnya, makanan itu sudah dingin.
"Udah semaleman nih aku nungguin kamu bangun, tapiii kamu gak bangun-bangun,"
"Kamu beneran mau tinggalin aku yah?"
"Aku cengeng banget ternyata, dan cuma kamu yang bisa bikin aku secengeng ini."
"Thur, bangun," Ucapnya seraya menggoyang-goyangkan tubuh Arthur.
Ceklek..
Suara pintu terbuka dan Qyrha enggan menoleh ke arah pintu karena ia pikir itu adalah Alvino yang datang kembali.
"Mau ngapain lo kesini lagi, Vin? Gue kan udah bilang tinggalin gue berdua!" Ucap Qyrha dingin tanpa menoleh sedikitpun.
"Vin? Gue Lasha, adiknya Arthur. Lo siapa main peluk-peluk Abang gue?" Tanya Lasha karena ia tak mengenali Qyrha saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...