Ketika sampai di depan kelas, Arthur langsung membanting pintu kelasnya kasar.
Sepertinya ia benar-benar marah saat ini. Sikap Devina sudah keterlaluan.
Arthur akui ini kali pertama Arthur merasakan ada yang berbeda pada dirinya. Ia merasa sudah mencintai Qyrha dengan sepenuh hati nya.
Arthur tidak menyangka akan berbicara seperti tadi kepada Devina.
Dan itu membuat Afriza sedikit merasa tersaingi.
"Lo suka ama Qyrha?" Tanya nya.
"Ngga." Jawab Arthur nyalang.
"Hilihh. Kok lo ngebela Qyrha banget? Lo udah kenal lama ama dia?"
"Lo inget gak cewek yang gue ceritain, yang nabrak gue di pinggir jalan?"
Afriza hanya mengangguk. Sedangkan Alvino hanya menjadi pendengar sejati di antara mereka.
"Nah dia orangnya. Jadi mana mungkin gue suka ama tu cewek. Gue cuma gak mau Qyrha jadi korban pembullyan."
"Kalo cinta nyatain." Datar Alvino. Dan sepertinya, Alvino merupakan orang yang bisa membaca pikiran seseorang secara langsung.
Arthur sedikit tertohok dengan ucapan Alvino. Ucapan itu ada benar nya. Tetapi, gengsi nya ternyata lebih tinggi. Ia pun tidak mengerti bagaimana ia memiliki perasaan gengsi setinggi itu.
"Gue? Cinta ama dia? Gak mungkin." Bantah Arthur.
"Kadang orang mengatakan hal yang bertolak belakang dengan hati."
Lagi-lagi Alvino mengatakan yang ada benar nya. Apakah gengsi nya terlalu tinggi? Itu memang benar. Ia mencintai Qyrha, tetapi ia malu untuk mengakui itu. Terkadang lelaki sebercanda itu. Atau ada hal lain?
"Ngaco lo." Kesal Arthur.
"Just kidding." Ucap Alvino sambil terkekeh. Arthur pun hanya geleng-geleng kepala. Afriza pun tiba-tiba berbicara.
"Ehh, Thur. Si Devina kayaknya tergila-gila banget ama lo."
Belum sempat Arthur menjawab, Alvino sudah berbicara.
"Terkadang, orang-orang susah dalam mengartikan definisi obsesi dan cinta. Orang-orang akan tergila-gila dengan cinta mereka, tetapi bukan karena cinta yang sesungguhnya. Melainkan obsesi yang berlebihan." Ucap Alvino santai sambil melihat ke ponsel nya.
Arthur dan Afriza dibuat melongo oleh perkataan Alvino tadi. Mengapa Alvino menjadi bijak?
"Tumben bijak!!" Semprot Afriza.
"Ya emang faktanya gitu. Jadi, menurut lo pada, Devina terobsesi ama Arthur atau karena cinta?"
"Fiks, Obsesi!!" Ucap Afriza. Sedangkan Arthur ia hanya diam saja. Devina pasti memang benar hanya terobsesi pada nya. Tetapi, apa rasa nya pada Qyrha hanya sekedar terobsesi dengan wajah cantik Qyrha?
"Ini gak jadi makan?" Tanya Alvino.
"Ya ngga!!" Semprot Afriza.
"Kenapa?"
"Tu nenek lampir pasti masih ada di kantin sama antek-antek nya." Dingin Arthur.
"Oh, oke." Ucap Alvino lalu mengambil kotak bekal dari dalam tas nya.
"Lahh lo bawa bekel!!" Heboh Afriza.
"Ya emang tiap hari gue bawa bekel."
"Kok lo ikut kita tadi ke kantin?"
"Emang kenapa? Masalah?"
"Kok lo nyolot?"
"Suka-suka gue. Salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...