07 . 15
Qyrha telah sampai di sekolahnya.
Memakai seragam yang salah.
Luka perban di kepalanya belum sembuh di tambah dengan kakinya yang keseleo akibat terjatuh dari tangga tadi pagi.
Matanya sembab.
Pikirannya masih melayang di atas sana.
Ia belum tidur sama sekali.
"Gue kayak gembel amat jalan ngesot." Gumamnya sambil menyusuri koridor.
"Kenapa gue bisa salah baju sih anjir!" Kesalnya sambil menenteng tote bag.
Dan ketika ia sampai di depan kelas, seluruh murid menatapnya aneh. Terutama Devina dkk.
Qyrha hanya menatap datar sampai akhirnya ia berhasil duduk di bangkunya dan langsung membuat Nina, Luna, dan Hans menggeram kesal. Bisik-bisik mulai terdengar. Dan tentunya membisikkan seragamnya yang salah dan luka nya itu.
"Hehh kenapa bisa kaya gitu lo!" Tanya Hans saat sudah berada di samping Qyrha.
"Iya, Rha. Lo kenapa bisa di perban begitu sama kaki lo pincang?" Tanya Nina.
"Lo habis kecelakaan, Rha?" Tanya Luna.
"Gue habis ketabrak pesawat!" Jawab Qyrha tanpa berpikir kembali.
"Anjir gak guna nanya sama lo. Mendingan gue nanya ama bokap lo."
"Emangnya dia punya bokap?" Celetuk Devina.
"Punya, tapi bukan the coruptor daddy." Jawab Qyrha dengan enteng. Hans terkejut mendapati jawaban Qyrha. Tak hanya Hans, semua pun sama terkejutnya.
"Dasar anak gatau diri! Bisa-bisa nya lo ngatain bokap gue koruptor!"
Deg!
Sebutan itu.
C'mon, Qyrha kau kuat. Semangat!
"Gue gak ngatain. Lo yang ngebuktiin sendiri kalo bokap lo emang koruptor."
Hans yang menyadari ada hal yang telah terjadi tanpa ia ketahui. Hans menyesal karena telah membuat jarak yang jauh di antara mereka berdua.
Selama Qyrha di skors, Hans hanya bisa percaya ketika Evan dan Sania mengatakan bahwa Qyrha hanya berekreasi. Dan nyatanya, itu tidak benar.
Dan Hans juga telat mengetahui saat Qyrha berhasil merobohkan markas narkoba itu.
Saat ia datang ke rumah Qyrha, ia langsung kembali ke Belanda karena Ibu nya drop kembali dan ingin Hans ada di sampingnya.
"Lo tuh yah!" Geram Devina.
"Apa? Lo mau mati?" Tanya Qyrha dengan tatapan yang sangat tajam. Sehingga suasana kelas yang tadinya riang karena tidak ada guru yang mengajar kini menjadi dingin.
"Lo gausah cari gara-gara sama gue, Rha! Gue tau lo anak beasiswa. Dan lo gausah macem-macem!"
Hans menahan tawanya.
Qyrha tersenyum kemudian menghampiri Devina dengan kaki yang ia seret sebelah.
"Pincang belagu!" Sinis Devina kemudian mendorong bahu Qyrha hingga Qyrha mundur ke belakang sedikit.
Bughh...
"Buat lo yang gabisa bersyukur sama Tuhan lo." Ucap Qyrha tajam setelah menonjok perut Devina hingga Devina terjungkal ke belakang. Devina di bantu menjauh dari Qyrha oleh Viole.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...