59. Mr. Bakery.

4.3K 216 38
                                    

Nina tersenyum geli menatap dua pasangan itu.

"Belom mukhrim. Gaboleh cium-ciuman!!" Sindir Nina.

"Sirik aja heran!!" Sinis Qyrha.

"Jadi, lo beneran mau cium Arthur?!!"

"Iya, beneran. Mang napa? Mumpung lagi berduaan nih." Ucap Arthur lalu mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Qyrha. Qyrha menatap Arthur sinis. Dasar, cari kesempatan.

"Ahh bodo amat. Gue kesini buat ngecek keadaan Qyrha. Bukan buat liat lo berbuat mesum!!"

"Gue oke kok, Nin. Thanks ya, lo udah nolongin gue."

"Sama-sama, Rha. Kan emang tugasnya gue sebagai sahabat lo."

"Ululuuu, sini peluk." Ucap Qyrha lalu memeluk Nina.

"Ehh udah pelukan nya." Sindir Arthur. Qyrha pun melepaskan pelukan nya dan menatap Arthur sinis.

"Pergi lo sono. Ganggu aja." Usir Qyrha.

"Lahh gue di usir?"

"Iyalah!! Sono!! Gue udah ada Nina!!"

"Ehh, Rha. Sebenernya gue mau ke perpus buat ngambil buku, terus gue sempetin buat ke sini. Ehh iya tadi ada yang jatoh pas lo ambruk, nih gue ada bawa." Ucap Nina lalu menyerahkan sebuah flashdisk.

"Astaga!! Untung ga ilang." Ucap Qyrha sambil menerima benda itu.

"Apaan tuh?" Tanya Arthur.

"Video 18+." Asal Qyrha lalu mengantongi benda itu.

"Astaga, Rha!!! Bawa sini!! Cewe kok nonton gituan?!!" Pekik Arthur lalu mencoba merebut benda kecil itu.

"Bukan lah, Bego. Ini isinya akun gosip itu tuhh. Yang udah kebongkar identitasnya. Dia ngasih ini buat gue supaya gue yang lanjutin, tapi tanpa disuruh-suruh ama si nenek lampir."

"GUE MAU DONG, RHA!!" Jerit Nina.

"Buat apa? Lo mau jadi pemegang akun gossip?"

"Iyah mau!!"

"Gausah, Nin. Gue gamau lo kenapa-napa. Gue mau bakar nih akun."

"Huftt.... Yaudah deh, Rha."

"Lain kali ya, Nin. Nih akun bener-bener bahaya buat lo. Ntar gue bikinin akun gossip khusus buat lo."

Nina pun hanya mengangguk mengiyakan ucapan Qyrha.

"Bentar-bentar, kok si Fara bisa ngasih ini ke lo?" Tanya Arthur.

"Gue kan dulu sahabat dia."

"Wahhh gila!! Lo punya banyak banget rahasia, Rha!! Ceritain ke gue dong!!"

"Ntar aja, ntar juga lo tau."

"Ntar aja terus." Rajuk Nina.

"Heheheheh. Sabar, Nin." Ucap Qyrha merasa tidak enak kepada sahabat nya itu.

"Udahlah, gue balik ke kelas ya."

"Yahh, kok gitu sih?"

"Gue kan disuruh ngambil buku seni budaya, Rha. Disuruh Pak Bakri, dia guru Seni Budaya."

"Ouh begitu. Pak roti namanya?"

Nina menepuk jidatnya menatap kesal Qyrha. Arthur hanya tertawa kecil melihat kelakuan Qyrha.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang