108. The Wooden House.

2.4K 187 1K
                                    

Setelah kejadian sore itu, kejadian dimana Qyrha di rawat di Rumah Sakit milik keluarga Angkasa, Qyrha memilih untuk menenangkan dirinya di sebuah tempat.

Tempat dimana seluruh kisah hidupnya tersimpan rapi di tempat itu.

Dan malam ini, ia berencana untuk kesana.

Qyrha menuruni tangga dengan cepat. Perasaan nya tak karuan saat ini. Kejadian itu seolah-olah berputar kembali. Memenuhi seluruh memori ingatan Qyrha. Qyrha melihat Sania yang sedang menonton TV sendirian.

"Bu, Qyrha izin pergi ya, besok pulang."

"Lohh mau kemana?"

"Rumahku, Bu."

Mendengar itu, Sania terkejut. Ada apa dengan anaknya itu? Apa ada masalah yang terjadi? Apa Qyrha mengalami sesuatu?

"Besok kamu kan sekolah."

"Yaudah Qyrha bawa seragam ya besok langsung ke sekolah, Bu. Boleh kan?"

"Kamu masih belom sembuh, Nak. Lagian lagi hujan loh!!"

"Udah gapapa ini mah, Bu. Qyrha berangkat ya! Nanti bilang Ayah kalo Qyrha pergi bentar doang. Jangan cariin Qyrha ya. Qyrha bakal hati-hati." Ucap Qyrha kemudian berlari menuju pintu.

"Kamu naik apa?!" Teriak Sania ketika Qyrha sampai di ambang pintu.

"Mobil Shabilla!"

"Loh?! Memang Shabilla punya mobil?!" Teriak Sania, namun sayang, Qyrha telah pergi meninggalkan rumah itu. Meninggalkan Sania yang berlinang air mata.

"Maafkan Ibu, Nak."

Ia menyusuri jalanan tiap jalanan, bebatuan demi bebatuan agar segera sampai menuju tempat yang diinginkan. Rumah singgasana nya. Yang berada di balik sebuah air terjun yang bernama Air Terjun Oxiam yang dibilang cukup angker. Rumah itu adalah tempat ia berkeluh kesah. Rumah yang terbuat dari kayu jati dan hanya memiliki satu lantai saja.

Gara-gara lo, gue jadi keinget lagi. Brengsek! - Batinnya.

Rumah ini pun sangat jauh dari kota. Hanya berada di dalam sebuah hutan gelap dan dingin, tak lupa dengan air terjun nya. Banyak binatang buas yang siap menyantap kalian kapan saja.

"Mama?" Gumamnya.

"Papa?"

"Abang?"

"Dan, Adik?"

"Bullshit."

"Ada apa denganmu, Nyonya Alyura yang terhormat? Mengapa kau sepertinya sangat menginginkanku sebagai menantumu? Jangan terlalu suka bermimpi, Nyonya. Nanti kau jatuh. Menderita."

"Saya sebagai anak yang memang tidak diinginkan sejak awal, merasa sangat hina karena terlahir di keluarga anda, saya lahir dari rahim anda, tapi, kenapa kau tidak membunuhku saja ketika saya masih ada di dalam perut anda?"

"Keadilan bagi seluruh anak di suatu keluarga."

"Hahahha... Di lahirkan dengan uang, bukan kasih sayang. Mengapa aku sangat miris?" Ucapnya sedari tadi dengan wajah sedih dan nada mengejek.

Qyrha saat ini menggunakan mobil yang seharusnya ia hadiahkan untuk Shabilla, tapi, karena mobilnya itu hancur, ia terpaksa untuk menggunakan mobil ini. Menerobos hujan lebat di sepanjang jalan.

Dan akhirnya, ia sampai di tempat itu. Para Bodyguard nya telah membungkuk hormat padanya. Menyambut sang pemimpin mereka dengan hormat. Gadis itu keluar dari mobil tanpa menggunakan payung. Padahal hujan sangat lebat saat ini.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang