Aroma pengharum ruangan khas rumah sakit langsung merebak ke dalam indra penciuman nya ketika ia sudah sedikit tersadar dari pingsan nya.
Qyrha mengerjapkan mata nya berkali-kali menatap sekeliling. Ruangan bernuansa putih dengan aroma khas rumah sakit. Ia berada di UKS.
Ia membenarkan posisi tubuhnya menjadi duduk menyender pada bantal.
Memegangi kepala nya yang masih saja terasa nyeri. Ia mengecek ponsel nya lalu membuka kamera dan bercermin disana.
Tak ada coretan lipstick. Itu tandanya, ia sudah di tangani. Tetapi siapa yang menangani dirinya?
Ia melihat sekeliling. Tetapi, tak ada siapapun disini. Lalu ketika ia melihat kancing seragam nya, satu kancing seragam atas nya terbuka.
Qyrha terkejut bukan main. Untung saja, Qyrha memakai tanktop lagi setelah memakai dalaman nya.
"Sialan." Umpatnya kesal lalu buru-buru mengancingi seragamnya itu.
Pintu terbuka dan kebetulan kamar Qyrha berbaring langsung berhadapan dengan pintu.
Dan muncul lah sosok menyebalkan itu. Arthur.
"Ehh, Rha? Udah bangun?" Sapa nya.
"Dasar licik."
"Lahh gue? Licik apanya?" Ucap Arthur sambil menaruh streafoam yang di duga berisi bubur ayam.
"Lo pura-pura bantuin gue biar bisa grepe-grepein gue kan?!!"
Arthur tertohok akan tuduhan Qyrha padanya.
"Ngga, Rha. Sumpah!!"
"Eleh boong aja!!"
"Lo gatau kan kejadian yang sebenernya."
"Coba ceritain."
"Lo makan dulu." Ucap Arthur lalu menyuapi Qyrha sesendok bubur. Tetapi Qyrha tak membuka mulutnya sama sekali.
"Lo cerita-nyamm..."
Terulang lagi. Arthur mencari kesempatan ketika Qyrha berbicara dan ia langsung menyuapi Qyrha sesendok bubur.
"Kebiasaan ahh-nyamm..."
"Arthu-nyamm..."
Geram sudah. Qyrha akhirnya menutup mulutnya menggunakan tangannya.
"Ayo dong makan. Kenapa gamau ngomong lagi? Masih banyak loh ini."
"Gamau, lo cerita dulu yang sebenernya." Ucap Qyrha sambil menutup mulutnya dengan tangan nya.
"Hufttt... Jadi gini, gue udah selesai ambil mobil tadi ya. Terus dari jauh gue udah liat lo lagi di bully ama cyntia. Sebenernya, gue kira, itu bukan lo. Gue santai aja kan jalan ke kelas gue, pas gue mau belok, gue liat tu orang udah ambruk dan Cyntia ama antek-antek nya udah ketawa-ketawa sambil lewatin gue. Terus dia bilang gini, 'Cewe lo lemah.' dan gue tau, kalo itu bener-bener lo." Arthur sengaja menjeda ceritanya sambil menarik nafasnya.
"Ihh Arthur lanjutin!!"
"Gue minta maaf gabisa lindungin lo. Harusnya gue gak masukin mobil gue dan temenin lo sampai selamat."
Qyrha tersenyum manis sambil menggenggam jemari Arthur. Arthur tersenyum kembali menggenggam jemari Qyrha.
"Ini udah lebih dari cukup. Intinya?"
"Gue lari ke arah lo, dan ternyata gue kalah cepet ama Nina. Nina teriakan minta tolong dan kebetulan ada gue. Yaudah gue gendong lo kesini. Tapi, lo tenang aja, gue gabuka kancing baju lo. Nina yang buka, dia nyuruh gue tutup mata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...