114. Mall.

2.2K 190 28
                                    

Qyrha dkk berhasil mengelabui Pak Bakri.

Dan tujuan mereka saat ini adalah bolos ke tempat wisata. Ketika mereka berjalan di koridor bawah, mereka bertemu dengan Arthur.

"Hai, Rha." Sapa Arthur dengan wajah datar.

"Hai." Balas Qyrha cuek.

"Kok pincang? Bukannya kemarin cuma kepala lo yang berdarah?"

"Gausah sok baik." Ucap Qyrha datar sedatar-datarnya. Pasalnya, Qyrha masih kecewa atas bentakan Arthur kemarin.

"Gue cuma kepo, gak lebih."

"Apa lo bilang?!" Geram Nina.

"Udah, Nin. Gausah di urusin."

"Ngga, Rha! Gue heran ama nih buaya. Pas lo di skors, ni anak mesra-mesraan ama Cyntia di taman belakang."

Qyrha terdiam menunduk. Nina mengingatkannya kembali.

"Oh terus kenapa hehe?" Tanya Qyrha dengan wajah yang ia netralkan.

"Lo tuh polos beneran apa bohongan sih, Rha? Kok gue kesel sih! Arthur tuh suka sama lo!" Geram Luna.

"Gajelas lo, Lun." Ucap Qyrha dan Arthur bersamaan.

"Loh gue gejelas apanya! Ini fakta! Dikira gue gak lihat apa setiap kalian lagi berduaan. Gue kan punya banyak mata-mata." Jawab Luna tidak terima.

"Mata-mata lo sama mata-mata gue, lebih banyakan gue." Jawab Qyrha enteng.

"Ish itu gak penting! Yang terpenting sekarang tuh, lo Thur! Lo gak boleh gengsi nyatain perasaan lo sama Qyrha walaupun di tempat umum! Gak gentle banget sih lo!"

Lo gak ngerti, Lun. - Batin Qyrha.

Arthur terdiam seribu bahasa.

"Gue setuju!" Teriak Nina.

"Gue gak butuh di kasihani." Jawab Qyrha.

"Lahh emang kita ngasihani lo? Kita tuh pengen aja liat kalian couple tersweet di sekolah jadian!" Kesal Nina.

"Ntar gue coba." Ucap Arthur kemudian langsung meninggalkan mereka bertiga yang menatapnya aneh.

"YES!" Jerit Nina dan Luna sambil berhigh five.

"Percuma, gue ama dia gabakalan bisa jadi satu."

"Apa sih yang gak mungkin di dunia ini?"

"Karena perasaan gue udah mati."

Luna dan Nina tergelak kaget.

"Maksud lo?" Tanya Nina.

"Udah gausah dipikirin. It's my life. Kuy bolos." Ucap Qyrha kemudian menggandeng keduanya.

Mereka pun tertawa bersamaan menuju parkiran untuk sekedar refreshing di akhir pekan ini.

"Oke, Guys. Nin, lo bisa bawa mobil?" Tanya Qyrha.

"Bisa sih lumayan."

"Okay nih lo bawa mobil gue." Ucap Qyrha sambil memberikan kunci mobil kepada Nina dan saat Nina menerima kunci mobil itu, ia terkejut.

"RHA! INI MOBIL MERCHY!" Pekik Nina kaget.

"Terus kenapa?"

"Gila! Lo anak orang kaya?!" Jerit Nina dan Luna.

"Anak beasiswa. Udah lo jangan banyak bacot, tau kan mobil gue yang mana. Gue mau bujuk satpam buat bukain gerbang. Lun, lo nunduk ya nanti biar gak keliatan."

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang