104. Deadly 2.

2.3K 188 76
                                    

Arthur, Afriza, dan Alvino berhasil kabur dari sekolah. Mereka semua saat ini bertujuan untuk menikmati waktu libur itu di sebuah Q-Al Cafe. Tetapi, saat di perjalanan, Arthur melihat ada sebuah mobil yang mirip dengan mobil milik Qyrha. Dan mobil itu, menabrak dinding besar.

Tak hanya Arthur, Afriza yang mengenal mobil itu pun langsung menjerit dan meminta Arthur untuk menepikan mobilnya dan menolong Qyrha.

Dan ketika Arthur mendekati mobil yang sudah berasap itu, lebih tepatnya membuka pintu mobil itu, mereka terkejut mendapati Qyrha yang sudah berlumuran darah di bagian kepala nya.

"Qyrha! Woy Qyrha bangun!" Jerit Afriza sambil menepuk-nepuk pipi Qyrha.

"Dia pingsan kayanya." Ucap Arthur seolah tenang dan tidak khawatir dengan keadaan Qyrha, padahal ia sangat ingin berada di posisi Afriza saat ini.

"Yaudah tunggu apalagi?! Bawa ke mobil buruan!!" Perintah Alvino.

Mereka mengangguk kemudian menggotong Qyrha menuju mobil Arthur dan menuju Rumah Sakit terdekat.

Dengan Arthur yang menyetir, Alvino di samping Arthur, dan Afriza yang memegangi Qyrha di kursi belakang. Beruntung saat ini mereka memakai mobil Alvino ke sekolah.

"Thur, cepetan bawa mobilnya goblok lelet banget!!" Bentak Afriza kesal.

Arthur melirik Afriza dari kaca spion dan tersenyum tipis. Andai saja, Arthur yang memegangi Qyrha saat ini.

"Gila woy!! Berarti yang tadi ke sekolah terus bikin sekolah rusuh nih anak!! Lagi belajar jadi penyusup kali ya?" Ucap Alvino remeh.

"Hustt... Kita harus rahasiain ini. Lo pada tau kan kalo Qyrha anak dari Pak Evan? Dan tujuan Qyrha sekolah itu cuma buat belajar dan bukan pamerin harta. Jadi, dia sengaja ga nunjukkin nama marga belakang dia supaya identitas keluarga Delvon tetep terjaga." Ucap Arthur menasihati.

Alvino terkejut.

"Maksud lo, Qyrha anak dari Boss Mafia terkejam nomor satu di dunia? Gila-gila!! Pantes aje dia berani banget ngelakuin hal apapun!! Daebak!!"

"Lo pikir marga Delvon di dunia ini punya siapa lagi? Cuma Boss Mafia nomor satu yang pake."

"Kok malah pada ngobrol sih anjing?! Cepet ngebut goblok bawa mobilnya!! Lo ga kasian ama ni anak udah ngucur darahnya?! Gak penting ngobrolin hal gituan sekarang!!"

Arthur terdiam kemudian menambah kecepatan mobilnya. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah sakit milik keluarga Angkasa. Dan sangat kebetulan, disana ada Tuan Pramudika dan Nyonya Alyura. Kedua orang ini terkejut melihat Arthur yang berteriak tak karuan.

"Suster!! Suster!!" Teriak Arthur masuk ke dalam rumah sakit.

"Ada pasien kecelakaan!! Cepet bawa bankar!! Ikutin gue!!" Teriak Arthur panik dan para suster bergerak dengan sigap untuk mengikuti Arthur.

Qyrha pun di bawa masuk ke dalam rumah sakit dengan bankar yang di dorong oleh para suster untuk di masukan ke dalam ruangan IGD.

"Mohon maaf, kalian bertiga bisa tunggu di luar." Ucap salah satu suster.

Arthur menatap kepergian Qyrha sambil memijat pelipis nya.

Afriza memegang kepalanya yang berdenyut. Baju seragamnya sudah berlumuran darah.

Sedangkan Alvino, ia bingung harus bagaimana.

Akhirnya ketiganya duduk di depan ruang IGD. Dan sampai pada akhirnya, Tuan Pramudika dan Nyonya Alyura datang menemui mereka bertiga dengan langkah tergopoh-gopoh.

"Ada apa ini, Za?" Tanya Dika.

"Bukannya itu gadis yang ada di CCTV bukan? Yang mengacau di sekolahan kita?" Ucap Alyura sinis.

Arthur dkk saling pandang kemudian menggeleng pelan.

"Bukan, Ma. Dia Qyrha. Iza tadi ngeliat Qyrha kecelakaan, mobilnya hancur nabrak dinding."

"Tapi, bajunya percis." Balas Alyura.

"Yakan gak mungkin Qyrha, Ma. Masa Qyrha ngelakuin hal kaya gitu? Atas dasar apa?" Bela Afriza. Afriza tidak mungkin bukan mengatakan hal yang sebenarnya?

"Terus kok dia bisa kecelakaan?" Tanya Dika.

"Kita juga gatau, Om. Pas lewat, kita bertiga kaget ada mobil udah berasap yang nabrak di tembok, dan pas kita liat, itu Qyrha. Kepalanya udah ngalir darah, bajunya juga udah penuh ama darah. Kita juga bingung mau ngasih tau Om Evan gimana," Ucap Arthur angkat bicara.

"Yasudah. Perintahin semua dokter buat rawat Qyrha sampe dia siuman. Jangan ada tagihan biaya apapun, oke? Nanti Papa yang bicarain ini ama Evan. Kalian pulang, ganti baju, makan siang, abis itu balik lagi kesini." Ucap Dika kepada Afriza.

"Nah bener itu, Mama bingung kenapa banyak banget masalah yah, sekolah aja lagi pada rusuh, sekarang Qyrha juga lagi kena musibah. Kasian banget ya anak itu."

"Udah deh, Ma. Berhenti ngomongin sekolah! Iza lagi khawatir ama Qyrha! Iza takut dia kenapa-napa! Kalian mending urus aja sekolah. Dan jangan tanya kenapa kita bertiga bisa lolos dari satpam." Kesal Afriza. Dika dan Alyura terkejut mendengar jawaban dari Afriza.

Arthur dan Alvino saling pandang lalu menggeleng bersamaan.

Tunggu,

Apakah ini suatu karma yang Qyrha dapatkan karena telah berbuat jahat kepada orang tua kandungnya sendiri?

Ahh, tidak.

Ini hanya kebetulan.

"Yasudah, sekarang kalian bertiga pulang ke rumah, mandi, ganti baju, lalu kesini lagi. Biar Papa yang ke sekolah, dan Mama jagain Qyrha disini. Oke?"

Semuanya mengangguk kemudian langsung berpencar untuk menuruti perintah Alyura.

Sepeninggal mereka semua, Alyura terduduk sendirian di depan ruang IGD. Menunggu dokter yang memeriksa Qyrha keluar dan menyampaikan berita yang baik mengenai kondisi Qyrha.

1 jam kemudian, dokter keluar dari ruangan itu dan langsung bertanya mengenai siapa orang tua kandung Qyrha.

"Permisi, Nyonya, siapa orang tua kandung anak ini?" Tanya dokter itu.

"Evan dan Sania, Dok."

"M-maksud Nyonya, Tuan Evan Boss Mafia itu?" Gugup Dokter itu.

"Ya, ada apa dengan anak itu, Dok? Apa ada masalah berat?"

"Hmm begini, Nyonya. Benturan itu cukup keras dan mengakibatkan luka serius di bagian kepalanya. Gadis itu kehilangan banyak darah dan harus menjalani transfusi darah sekarang juga atau gadis itu akan mati, Nyonya."

Alyura terkejut bukan main.

"Golongan darah gadis itu apa, Dok?"

"AB+, Nyonya."

Alyura terdiam seribu bahasa.

Gadis itu bernama Qyrha Alifia Delvon.

Nama itu yang ia tahu.

Dan ia pernah mempunyai anak bernama Qyrha Alifia Angkasa. Bergolongan darah AB+ yang sama dengannya.

Mengapa begitu mirip?

Apa Qyrha itu adalah anak kandungnya dulu yang pernah ia benci? Kalau saja iya, Alyura ingin gadis itu mati detik ini juga.







Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang