18. A Bombing.

6.4K 280 5
                                    

Qyrha sudah cukup sabar mendengar pengakuan yang tidak jelas dari Kimberly. Sudah beberapa menit mereka berdiam diri. Tak ada yang berbicara sedikitpun.

Seperti nya Kimberly terlalu merasa takut karena ingin mengatakan apa yang terjadi.

"Mana Richard?"

Richard adalah salah satu sekretaris di perusahaannya juga dan kekasih dari Kimberly.

"Kenapa Nyonya?"

"Gue mau ngomong sama Richard."

"Tidak, aku akan mengatakan ada apa sebenarnya, Nyonya. Tetapi, aku sangat takut untuk mengatakan itu."

"It's scary?"
(Itu menakutkan?).

"Tidak. Tapi hanya akan membuat dirimu marah, Nyonya."

"Cepet bilang, Kim. Gue tutup ya teleponnya?"

"Ada pemboman di sebelah kiri perusahaan, Nyonya."

Qyrha terkejut. Sangat terkejut. Tetapi ia tutup rasa terkejutnya itu dalam-dalam dan berusaha untuk tetap tenang.

"Kapan?"

"Yesterday."
(Kemarin).

Qyrha hanya diam. Tidak ingin berkomentar apapun saat ini. Syok berat melanda pikiran nya saat ini.

Mengapa Kimberly tidak berbicara sedaritadi?

Bagaimana bisa terjadi pemboman di perusahaan nya?

Apa ini ada kaitan nya dengan pesan yang dikirim kan oleh orang misterius itu?

"Halo, Nyonya? Apa kau baik-baik saja? Jangan marah padaku, Nyonya. Aku benar-benar minta maaf. Tapi, kita harus membayar sebuah tebusan saat ini juga."

"Gila!!! Tebusan apalagi?!! Yang ada perusahaan gue bangkrut sialan!! Gue harus kesono sekarang juga." Ucapnya geram dan masih terhubung di telepon.

"Gue kesana sekarang." Sambungnya setelah selang beberapa menit.

Setelah mengatakan itu, ia segera menutup sambungan teleponnya.

Bukan bermaksud untuk menutup-nutupi kejadian ini kepada Qyrha. Tetapi, Kimberly hanya ingin mengurus ini semua sendirian. Ia malu jika harus meminta bantuan terus-menerus dengan Qyrha. Ia merasa dirinya tidak berguna.

Tetapi, jauh dari yang Kimberly pikirkan, masalah ini malah semakin tak terkendali jika bukan Qyrha yang membereskan masalah itu.

Kimberly merasa sangat bersalah hari ini. Ia pikir dengan memperbaiki kerusakan perusahaan yang cukup besar dengan uangnya sendiri akan memperbaiki permasalahan itu, tetapi itu malah semakin runyam.

Pelaku yang melakukan bom di bagian kiri Perusahaan Qyrha meminta uang sejumlah 3 triliun rupiah. Jika tidak dikirim dalam waktu 3 hari, maka pelaku itu akan membom seluruh Perusahaan Qyrha hingga rata dengan tanah.

Maafkan aku, Nyonya. Aku hanya ingin tidak merepotkanmu. Aku malu jika selalu membuatmu repot. - Batin Kimberly di seberang sana.

"Apasih yang ada di pikiran Kim sampe dia gak cerita ke gue kalo ada bom di perusahaan? Gue kecewa banget ama lo, Kim. Ga nyangka gue." Ucapnya seraya menarik-narik rambutnya sendiri.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang