170. Grup.

1.2K 122 76
                                    

"Nonaaaa aku sangat merindukanmu!!!" Jerit Kimberly dengan sedikit air mata sambil berlari memeluk Qyrha.

Qyrha tersenyum sambil mengangguk di dalam pelukan Kimberly. Ternyata panggilan untuk dirinya masih sama saja.

Bianca dan Shabilla sudah melahap makanan yang tersedia disini. Mereka menatap sekeliling, tidak ada yang berubah disini. Semuanya masih sama. Keano dan Eun merawat rumah mereka dengan baik.

"Kan gue pergi gak lama,"

"Nona maaf sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini, tapi apa Nona sudah gila?! Tujuh tahun itu bukan waktu yang sebentar!! Nona pengecut sekali!! Saat markas kebesaran di serang, Nona datang tapi tidak memberitahu kami!!" Ucap Kimberly dengan nada yang cukup tinggi. Qyrha tidak kesal, tetapi ia hanya tertawa kecil.

"Gak seru dong kalo gue tiba-tiba munculin diri,"

Kimberly menggelengkan kepalanya kesal. Bisa-bisanya Bossnya itu menganggap hal ini sangat remeh?

"Gimana, Chard? Lo akhirnya netep di sini?" Tanya Qyrha pada Richard saat mereka berjabat tangan.

"Ya begitulah Nona, ini permintaan Jessika."

Dan kemudian anak perempuan berumur lima tahun yang di kuncir dua menghampiri dirinya. Gadis kecil itu bernama Jessika Adrinne Houtten, anak dari Richard Van Houtten dan Kimberly. Jessika menjulurkan tangannya sambil tersenyum.

"Hallo Kak! Aku Jessika,"

Qyrha menaikkan alisnya sambil memasang raut wajah bingung menatap gadis kecil di hadapannya ini. Tapi tak lama kemudian, ia tersenyum lalu menggendong Jessika.

"Siapa ini?" Ucap Qyrha sambil tertawa.

"Itu anak kami, Nona, namanya Jessika." Ucap Kimberly sambil terkekeh.

"Yaaaa, gue tau. Tapi kenapa anak ini lucu banget?! Mukanya Belanda banget, pipinya merah begini," Ucap Qyrha sambil tertawa. Jessika yang berada dalam gendongan Qyrha ikut tertawa.

"Sudah ahh, Nona, Jessika sudah cukup berat, Nona juga baru sampai kan? Sudah Jessika, ayo turun." Ucap Richard sambil meraih Jessika, tetapi Qyrha menjauhi dirinya dari Richard.

"Ehh siapa lo? Anak lo gue pinjem dulu ya, Kim." Ucap Qyrha bersemangat sambil membawa Jessika ke bagian ruangan lainnya.

"Sepertinya anak itu sudah ingin menggendong anak sendiri," Gumam Frans prihatin saat melihat Qyrha yang langsung akrab dengan Jessika.

"Ahh iya, Kim, Richard, perkenalkan ini Tuan Frans Aruna, kalian tau kan siapa dia?"

Kimberly dan Richard yang terkejut langsung menghampiri Frans sambil membungkuk hormat. Frans tersenyum sambil memegang bahu mereka.

"Apa Tuan ingin beristirahat?" Tanya Eunjeong.

"Ahh jangan panggil Kakek dengan sebutan Tuan, panggil aja Kakek ya,"

"Baik, Kek, Apa Kakek mau istirahat? Kami sudah mempersiapkan kamar untuk Kakek sesuai dengan yang Qyrha minta,"

"Ahh ngga deh, Kakek mau disini dulu nih bareng kalian, seru juga ya pesta begini. Kakek jadi keinget masa muda,"

"Kek, stop deh, Kakek udah tua!" Cibir Shabilla kesal.

"Hahahhahaaha, iya deh Cucunya Kakek emang paling bener,"

Shabilla tertawa kecil. Kemudian Frans memasang raut wajah seriusnya.

"Kalian semua, mari ikut Kakek,"

"Kemana, Kek?" Tanya Keano.

"Sudah, ayo ikuti saja." Ucap Frans sambil berjalan dengan mengetukkan tongkat kayunya di lantai.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang