6. Him Dead.

9K 402 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 10 tepat. Qyrha dan Tuan David sudah berada di Gedung itu. David sudah terkulai lemas di kursi lusuh, setelah di siram cairan alkohol oleh Qyrha.

Dan sepertinya, David sudah bangun dari tidurnya. David menatap Qyrha dengan sorot mata penuh kebencian.

"Kenapa, Tuan? Ayo cicipi aku. Bukannya tadi ingin mencicipi ku? Ayolah kemari."

David duduk dengan mengenaskan. Kaki yang di ikat. Tangan yang terikat ke kursi lalu mulut yang di ikat dengan kain. Tetapi, kain tersebut kini telah di gigit olehnya.

"Mengapa menatapku seperti itu, Tuan? Aku tau aku cantik. Dan kau mudah tergoda dengan kecantikan seseorang. Kurang cantik apa istrimu? Sampai kau tega mengkhianatinya? Setauku istrimu itu salah satu Diva Indonesia, bukankah Para Diva itu sangat cantik?"

"Benar-benar licik." Umpat David.

"C'mon." Ucap Qyrha lalu mengambil Pisau Lipat dari sakunya.

"Mau apa kau?"

"Menurut mu?"

Brashh..

Srettt..

"Akhhh..."

Qyrha baru saja menyayat di leher David. Darah segar pun mengalir keluar membuat David merasakan perih yang luar biasa.

"Bagaimana? Perih? Apa kau merasakan perih yang di rasakan istrimu?"

David hanya termenung. Gadis ini benar, ia telah mengkhianati istrinya.

"Aku sebenarnya tidak ingin bermain denganmu saat ini. Tetapi saat aku mengingat kejadian tadi, aku kembali bergairah untuk menghabisi mu."

Qyrha pun menembak ke arah perut David lalu darah merebak keluar menembus kemeja putihnya itu. Tak puas menembaki perut David, Qyrha beralih ke kepala David dan,

Dorr..

Dorr...

Dorr...

David tewas seketika di tangan Qyrha.

"Aku heran. Mengapa orang seperti mu ingin menggantikan kedudukan Ayah ku. Sedangkan kau sendiri lemah seperti itu. Ckck, menjijikkan sekali."

Lalu Qyrha mulai memotong-motong jari-jari David tanpa jijik sedikitpun. Lalu ia merobek dada David menggunakan Gunting yang ada disana. Layaknya sedang melakukan percobaan operasi bedah terhadap katak.

Kemudian ia mengukir namanya sendiri di pipi David menggunakan Pisau Lipat pemberian Ayahnya tadi.

"Ahh, lihatlah. Tulisan ku sangat cantik. Inilah yang kusebut seni. Aku harus mengabadikannya." Ucap Qyrha sambil memegang Pisau Lipat yang sudah berlumuran darah itu kemudian ia mencuci tangannya lalu memotret hasil Seninya itu.

Cekrekk...

Cekrekk..

"Lihatlah, bahkan hasil foto ku sangat bagus. Apa aku berganti peran saja sebagai Photographer? Ahh aku hanya bergurau. Hahaha..."

Seperti yang di lakukan Ayahnya, ia menaruh organ-organ dalam David di dalam ember itu. Lalu ia menebas kepala David hingga otaknya itu keluar.

"Ewhh... Tapi, aku senang. Hahaha..." Ucapnya berpura-pura jijik kemudian ia tertawa.

"Apa aku Psychopath? Ehh ngga."

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang