"Lo siapa?" Tanya Qyrha polos.
"Kenalin, gue Ardiyansyah. Ketos disini." Ucap Ardiyansyah sambil mengulurkan tangan nya.
"Eitss. Gak ada yang boleh nyentuh Qyrha gue. Lo mau jabat tangan? Sama gue aja sini." Ucap Arthur kemudian mengambil tangan Ardi.
"Idih geli najis, sumpah gak boong, Thur."
"Hahahhaha. Lo berdua. Pantes sih di jadiin pasangan." Ucap Ardi terkekeh.
"Upil lo tuh nikahin." Sinis Qyrha.
"Mulutmu, Yang." Ucap Arthur sambil menyentuh bibir Qyrha.
"Oke. Gak penting upil gue mah. Sekarang, lo berdua tadi ngapain? Habis ngapain gue tanya? Baju lo berdua pada kusut. Muka pada keringetan. Tadi lagi hadep-hadepan. Wahh, curiga nih gue. Mana di pojokan lagi!!"
"Si Arthur merkosa gue. Selangkangan gue aja sampe sakit gini."
"ASTAGFIRULLAH, THUR!!! LO KEBANGETAN!! GAK GITU CARANYA KALO MAU DAPETIN HATI CEWEK!!"
Sedangkan Arthur, ia hanya diam menatap Qyrha kesal. Bisa-bisa nya Qyrha mengatakan seperti itu.
"JAWAB, THUR!! JAWAB!! JANGAN DIEM AJA!! LO HARUS TANGGUNG JAWAB!!"
"Gajelas, Kentung. Ni anak daritadi bilang habis gue perkosa mulu. Ntar juga gue perkosa beneran."
"Gak takut dan gak peduli." Enteng Qyrha. Dan mendapat tatapan tajam dari Arthur.
"Dasar!! Kalo gitu gue gausah teriak-teriak tadi. Bikin haus aja. Pesenin minum gih, Rha."
"Sok akrab lo bego. Gue bukan babu lo."
"Tau lo!! Seenaknya nyuruh Qyrha gue."
"Ihh apaansih, Thur?!!" Geram Qyrha.
"Ckck. Dasar lo berdua. Buruan ikut gue."
"Kemana?" Ucap Arthur dan Qyrha.
"Gudang belakang. Gue ditugasin buat ngawasin lo berdua. Bu Vanesha lagi rapat sekarang, jadi gabisa ngawas kalian."
"Ternyata ketos itu gak jauh ama Babu ya." Enteng Qyrha.
"Ya nggak lah. Lo mana tau enaknya jadi ketos."
"Gini-gini gue mantan ketos."
"Ohh ya? Dimana?"
"Sarang semut." Enteng Qyrha lalu mendapat tawaan dari dua orang prua di depannya.
"Napa lo pada ketawa? Ada yang lucu emang?"
"Gak." Jawab Ardi.
"Lahh ngapa pada ketawa?!!"
"Ada patrick bawa gajah."
"Dih gue heran deh. Ada ya orang kek orang berdua. Receh nya sampe ke urat nadi."
"Anjir urat nadi lo receh, Thur!! Hahahhaha...."
"Urat nadi lo juga, Di. Hahahahha!!"
Qyrha menatap datar manusia aneh berjenis kelamin laki-laki di hadapan nya ini.
"Sebenernya lo mau ngapain sih?!" Bentak Qyrha.
"EHH IYA!! AYO!! LO BERDUA IKUT GUE!!" Bentak Ardi kemudian menyeret lengan Qyrha dan Arthur.
"Ihh gausah tarik-tarik apa?!!" Kesal Qyrha yang kesusahan mengikuti gerak kaki Ardi.
"Gue berasa jadi anak kucing." Keluh Arthur yang masih dalam seretan Ardi.
"Lo cowo tapi mau diseret-seret. Potong batang lo!!"
Arthur langsung menghentikan langkahnya dan membuat Ardi tertahan di belakang dan Qyrha yang ikut terhuyung ketika Arthur menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...