38. Jealous.

5.1K 244 9
                                    

Hans mendapat pesan dari Bianca kalau Qyrha sedang berada di Rooftop dan sedang membaca buku. Hans pun menghampiri Qyrha.

Kebetulan, Hans juga sudah mengambil kunci loker itu.

Dan mendapati Qyrha sedang merokok bebas di sana. Hans pun meneriaki Qyrha.

"Qyrha!!" Bentak Hans. Qyrha yang terkejut langsung mematikan rokok nya itu.

"Are you smoking?!" Bentak Hans marah. Qyrha hanya tertunduk. Jujur, Qyrha cukup takut dengan Hans yang sedang dalam mode marah.

"Hm." Jawab Qyrha sambil menunduk.

"Are you crazy?!! For what smoking?! Untuk apa?!!" Bentak Hans tepat di telinga Qyrha sambil mencengkram kuat lengan Qyrha.

Inilah yang Hans tidak suka. Hans benci dengan rokok. Karena ia pernah hampir mati hanya karena rokok.

Dan ini juga yang Qyrha benci dari Hans. Jika dalam mode marah, Hans bisa menyakiti siapa saja. Bahkan dirinya sendiri.

"I'm sorry, Hans. I'm so sorry...." Lirih Qyrha kemudian terseguk. Inilah cara terampuh mengatasi amukan Hans. Yaitu, jika Qyrha menangis, Hans akan meluluh kembali hatinya.

Hans mengendurkan cengkraman nya kemudian mengacak rambutnya frustasi. Dan disitulah saat yang tepat bagi Qyrha untuk menangis.

"Please, Don't cry. I'm sorry, Rha. I'm sorry because to snap of you. I'm sorry." Ucap Hans sambil menunduk dan memeluk Qyrha. Qyrha pun hanya menerima pelukan dari Hans.
(Tolong, jangan menangis. Aku minta maaf, Rha. Aku minta maaf karena udah ngebentak kamu).

"Lo selalu gini, Hikss. Lo bentak gue. Lo sakitin gue. Hikss...." Ucap Qyrha sesegukkan.

"Hey, aku minta maaf, Rha. Stop crying please....." Ucap Hans sambil mengelus pucuk rambut Qyrha kemudian mencium nya.

Dan disaat Hans memeluk Qyrha, Arthur melihat kejadian itu.

Arthur yang niatnya ingin ke rooftop kembali untuk tidur karena di Perpustakaan, dirinya di ganggu terus-menerus oleh Bianca. Karena kesal, Arthur pun kembali ke Rooftop.

Tapi, sangat di sayangkan, saat ia ke Rooftop, ia malah melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat.

Cinta pertama nya yang sedang di peluk pria lain. Hatinya hancur saat ini. Mengapa harus seperti ini? Mengapa mencintai cinta pertama harus sesakit ini?

Arthur pun memutuskan untuk ke taman belakang sekolah saja. Untuk sekedar menenangkan pikiran nya. Tetapi, bukan nya tenang, Arthur malah semakin memikirkan.

Siapa pria itu? Apakah kekasih Qyrha? Bukan kah itu anak baru yang di bicarakan orang-orang? 2 anak baru yang datang dan menggemparkan sekolah adalah mereka? Jadi mereka sepasang kekasih atau apa? Mengapa berpelukan?

Itulah yang ada dipikiran Arthur sejak tadi.

"Gak. Gue gak maafin lo." Kesal Qyrha lalu melepaskan pelukan Hans.

"Kok gitu?"

"Lo udah sering kayak gitu ama gue."

"Gue khilap, Rha. Please, maafin gue."

"Ogah."

"Gue beliin es krim deh ama kulkas-kulkas nya sekalian."

"Dosa. Makanan hasil suap."

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang