127. Ring.

2K 146 26
                                    

"Rha, aku minta maaf." Lirih Arthur sambil memegangi jari-jemari Qyrha.

Dan mereka berdua kini sedang berada di kamar hotel Qyrha dkk, ditemani oleh Luna dan Nina. Lebih tepatnya Qyrha dan Arthur duduk di sofa. Nina dan Luna duduk di tepi kasur.

"Mampus." Sinis Nina.

"Ga ada yang perlu di maafin. Jadiin ini pelajaran buat lo, perasaan orang bukan buat di mainin. Lo pikir gue gak muak liat lo ledek gue dengan cara nanya gue cemburu atau ngga? Pola pikir lo pendek!"

Arthur terdiam mencermati ucapan Qyrha, karena tujuan Arthur saat itu adalah ingin menggoda Qyrha saja, dan ia sangat tidak tahu jika Qyrha bisa semarah itu.

"Gue mau pulang." Ucap Qyrha tiba-tiba.

"Lohh jangan dong, Rha. Aku masih pengen liburan disini bareng kamu."

"Liburan aja bareng bule sono!" Cibir Qyrha.

"Rha, kamu jangan marah dong, aku minta maaf."

"Gausah pake aku-kamu, gue muak dengernya!! Lo-gue lebih enak."

"Gabisa gitu dong, Rha. Kan kita udah ada perjanjian."

"Gue ingkar janji buat yang pertama kali di hari ini." Ucap Qyrha tegas.

"Rha, maafin aku, aku gak tau kamu bakal semarah ini."

"Gue bilang gak ada yang perlu di maafin!! Lo budeg hah?!" Bentak Qyrha dengan suara yang nyaris bergetar.

"Sini, dengerin aku dulu." Ucap Arthur lembut sambil memeluk Qyrha dari samping, sedangkan Qyrha hanya kaku menatap datar langit-langit kamar itu. Sedangkan Luna dan Nina yang melihat itu rasanya mereka ingin muntah melihat sikap manis Arthur.

"Apa yang harus gue dengerin lagi?!" Kesal Qyrha dan suaranya sudah mulai bergetar.

"Dengerin aku dulu, aku gak bermaksud bikin kamu cemburu, aku minta maaf."

"Gausah di dengerin, Rha!!" Cibir Nina kesal.

"Lo gausah ikut campur. Ini urusan gue ama Qyrha."

"Gue berhak dong!! Qyrha sahabat gue!!" Balas Nina tersulut emosi.

"Lo diem." Balas Arthur dengan dingin.

"Lo yang diem!" Bentak Qyrha sambil melepaskan pelukan Arthur.

"Rha, kamu kok gini sih? Aku kan udah minta maaf, Rha."

"Gue gak peduli!! Kenapa sih lo itu sering banget mainin perasaan gue?! Gue salah apa sama lo? Lo sering kaya gitu. Sebenernya lo sayang beneran ama gue gak sih?! Pagi ini lo bikin gue terbang tinggi dengan kata-kata manis lo itu, dan tadi sore, dengan enaknya lo deket-deket sama bule itu!! Dan bilang kalo gue gak akan cemburu. Lo mikir begitu kan?! Tau gini, mending gue hidup tanpa hati dari dulu!! Dasar brengsek."

"Rha, aku janji gak bakal kaya gitu lagi, Rha. Aku bener-bener sayang kamu. Aku udah berjuang loh buat dapetin kamu. Dari pertama ketemu kamu, aku udah jatuh cinta sama kamu dari pertama kita ketemu. Maaf kalo aku keterlaluan mainin hati kamu." Ucap Arthur sambil mengelus lembut tangan Arthur.

"Omongan lo kaya angin. Gabisa gitu aja gue percaya."

"Kamu bisa pegang omongan aku, Rha. Aku janji sama kamu."

"Kalo lo sampe ingkar, gue gak segan-segan abisin lo, Thur!!" Bentak Nina kesal.

"Kalo gue jadi lo sih, Thur. Gue malu banget ama diri gue sendiri. Gausah percaya, Rha. Palingan cuma omong doang." Cibir Luna yang sedaritadi hanya diam karena kesal dengan Arthur.

"Lo berdua bisa gak sih gausah manas-manasin Qyrha?!" Kesal Arthur frustasi.

"Lo mau gue maafin, Thur?"

Arthur berbinar seketika.

"Ya mau lah, Rha!!"

"Ngejauh dari gue."

Arthur tergelak kaget mendapati jawaban dari Qyrha. Arthur tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan agar Qyrha memaafkannya.

"Gak!! Kalo aku ngejauh dari kamu, gimana kamu bisa maafin aku, Rha? Aku gamau ngejauh dari kamu."

"Terserah lo mau apa ngga."

"Rha, kamu gak boleh gini dong. Aku nyesel banget, Rha. Aku janji gak bakal begitu lagi, Rha. Aku bener-bener gatau kamu bisa marah kaya gini. Tadinya sih aku pengen denger gitu kamu ngomong cemburu ama aku. Tapi, kamu nya jadi marah gini. Aku minta maaf, Rha. Please, maafin aku. Aku gak mau ngejauh dari kamu. Itu hal terberat yang aku lakuin."

Qyrha terdiam mencermati ucapan Arthur. Qyrha memang merasa kasihan dengan Arthur, tetapi rasa kecewa nya lebih besar dari rasa kasihan nya terhadap Arthur.

"Gue kaget aja sih tadi liat lo di kelilingin bule dan lo nya gak keberatan sama sekali. Lo udah tau kan gue cemburu? Gue juga gak ngerti kenapa gue bisa cemburuan gini. Gue ngerasa, gue kehilangan diri gue yang asli."

"Kamu gak kehilangan diri kamu yang asli, Rha. Ini karena kamu udah ngerasain yang namanya jatuh cinta sama aku. Cinta yang ngerubah segalanya, Rha. Tanpa kamu sadarin, kamu udah ngebiarin aku buat masuk ke dalem hati kamu. Aku minta maaf, Rha."

Runtuh sudah pertahanan Qyrha. Entah kenapa ia menjadi lemah seperti ini. Apa Arthur memakai ilmu hitam untuk membuat Qyrha seperti ini?

"Lo janji gak bakal gini lagi?" Tanya Qyrha dan itu langsung membuat Luna dan Nina membulatkan matanya terkejut.

"Rha!! Apaan sih lo?!" Geram Luna.

"Tau lo!! Kasar dikit napa!!" Kesal Nina.

"Gue cuma mau dia berubah. Siapa tau jodoh dia bukan gue, jadi gue harus ngasih pelajaran supaya dia bisa ngehargain perasaan cewek!!"

"Ihh kamu ngomong apa sih, Rha? Kamu itu jodoh aku. Kita udah di garisin sama yang di atas kalo kita udah cocok berjodoh."

Luna dan Nina tiada hentinya menatap jijik ke arah Arthur. Bisa-bisa nya ia berlagak sok menggemaskan seperti itu.

"Apaan di atas? Atep?" Sinis Qyrha sambil melepaskan tangannya kasar.

"Udah dong, Rha. Aku minta maaf udah kaya tadi ke kamu. Kamu maafin aku kan?"

"Udah gue maafin!!" Balas Qyrha dengan jutek.

"Yaudah sini aku pasangin lagi yah cincin nya."

"Gak!!"



Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

----------------------------------------------------------

Hai semuanya!

Untuk di part ini aku mau kasih tau kalo aku mau bikin cerita baru, sebenernya ceritanya udah lama aku bikinnya tapi aku unpub.

Dan malem ini aku mau publish lagi yeay!

Kalo mau baca liat work aku ya hehe💚

Kalo mau baca liat work aku ya hehe💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you!

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang