45. Winner Party.

4.5K 219 2
                                    

Qyrha, Arthur, Hans, Afriza, Diva, dan Tyo sedang merayakan pesta kecil-kecilan di suatu markas tempat biasa kumpul para pembalap.

Tyo adalah kekasih Diva di arena balap. Mereka bertemu saat akan tanding di arena balap. Aneh tidak?

Pesta ini Qyrha yang mengusulkan agar dirayakan kecil-kecilan. Sebenarnya Qyrha bisa saja memilih tempat lain untuk berpesta. Tetapi, Qyrha rasa ini saja sudah cukup.

Para penonton tadi di biarkan beriuh sorak-sorak bergembira di luar markas. Mereka dibiarkan jika ingin berfoto selfie atau pun foto bersama dengan Background mobil-mobil sport disana.

"Buka dong topeng lo." Bisik Arthur di telinga Qyrha dan membuat Qyrha bergidig.

Qyrha menatap Arthur mengintimidasi. Sedangkan Arthur hanya melengos.

"Dasar penguntit." Cibir Qyrha.

"Heyy ayolah, gak ada yang mau minum?" Ucap Tyo.

"Yang menang yang traktir kita Wine dong." Goda Diva.

Oh My God, pasangan yang haus akan minuman keras.

"Nih beli yang banyak sono. Gue gak ikut. Mau pulang." Ucap Qyrha sambil menaruh beberapa uang yang cukup tebal lalu beranjak dari duduknya. Tetapi, Pergelangan Tangan nya kembali di tarik oleh Arthur sehingga Qyrha terduduk kembali. Hans yang melihat itu merasa tidak tahan dengan kelakuan Arthur.

Arthur memang tidak mengenal siapa yang bersama Qyrha ini. Pasalnya, dahulu ketika Qyrha kecil dan Arthur kecil balapan, Qyrha tidak di temani siapapun. Namun kini, Seorang Pria menemani Qyrha. Apalagi Hans memakai topeng seperti Qyrha.

"Apaan sih lo?!" Bentak Qyrha.

"C'mon, Baby. Let's party."

"Gue mau pulang!!"

"Biarin dia pulang. Lo gak berhak larang dia buat pulang." Dingin Hans.

"Sok jagoan lo. Lo emang siapanya dia?"

"Her Boyfriend." Ucap Hans enteng.

"Oh oh oh My God, Queen kita udah punya pacar guys!!" Heboh Afriza.

Arthur yang mendengar ucapan Afriza merasa terkejut. Seharusnya, jika Afriza benar-benar menyukai Qyrha, Afriza merasa cemburu, dan setidaknya ia mengenal Qyrha dari sudut mana pun juga.

Arthur kali ini benar-benar tidak percaya kepada Afriza. Apa yang Afriza inginkan dari Qyrha? Cinta atau Harta?

"Gue baru tau Queen punya pacar bule kayak lo." Dingin Arthur. Hans hanya diam sambil duduk santai ala pria. Qyrha yang melihat perdebatan itu hanya melirik aneh.

Diva yang melihat gerak-gerik seperti akan ada yang bertengkar, ia pun segera mencairkan suasana.

"Ekhemm. Udah deh kalian ribut amat. Yang, beli Wine gih buruan." Ucap Diva sambil menggeser uang tadi ke arah Tyo. Tyo pun mematuhi perintah Diva dan segera pergi ke luar untuk membeli beberapa botol Wine.

Hans hanya memandang sinis ke arah Arthur dari balik topengnya.

"Gue pulang." Ucap Qyrha lalu beranjak dari duduk nya. Lagi-lagi pergelangan tangan nya di tarik dan ia pun terduduk lagi.

Plaakk

Tertamparlah pipi Arthur oleh Qyrha. Qyrha merasa kesal dengan sikap Arthur itu. Ia pun menampar pipi Arthur sampai merah.

"Denger ya, King Racing yang terhormat. Lo gak punya hubungan apa-apa sama gue. Lo gak berhak ngatur gue. Lo cuma orang asing di hidup gue." Ucap Qyrha memandang Arthur sinis. Sebenarnya, tidak ada niat sedikitpun bagi Qyrha untuk menampar Arthur.

Namun, entah kenapa hati nya merasa sakit ketika melihat Arthur dan Nina yang berada di taman belakang tadi siang.

Semua yang melihat Arthur di tampar oleh Qyrha merasa kaget. Arthur pun kaget, ia telah di tampar oleh cinta nya sendiri.

"Oh, Shit." Umpat Arthur sambil memegang pipi nya yang memanas.

"Gue pulang." Ucap Qyrha lalu segera beranjak dan berlari keluar dari markas tersebut.

"Queen!! Queen!!" Panggil Diva namun tak di gubris oleh Qyrha.

"Gue balik, Div. Silahkan rayain pesta kemenangan Queen." Dingin Hans kemudian segera keluar dari markas itu.

"Loh loh lohh, kok jadi kayak gini sih?? Ini gak jadi party??" Aneh Afriza.

"Lo mau balik ga? Gue cape." Ucap Arthur.

"Lo pada gak boleh pulang. Kalo lo pada balik, masa gue cuma berdua doang ngerayain pesta kemenangan Queen? Ntar kalo gue teler terus di apa-apain ama si Tyo gimana?"

"Terserah lo dah, Div. Apa perlu gue sewain Hotel buat lo ena-ena ama Tyo?" Enteng Arthur.

"Heh sembarangan lo!! Gue juga udah sering cuyy Making Love ama Tyo."

"Terus? Lo ngapa takut di apa-apain ama Tyo?" Tanya Afriza.

"Alibi." Desis Arthur. Sedangkan Diva hanya cengengesan.

"Dahlah gue balik." Ucap Arthur.

"Gue ikut balik ga ya?" Pikir Afriza.

"Lo sini aja ama gue."

"Dih ngga lah. Males. Ntar gue di amuk massa ama Tyo." Ucap Afriza terkekeh.

"Lo balik ga, Za?" Tanya Arthur kepada Afriza.

"Duluan aja, Thur. Gue mau nyari cewek noh depan kali aja ada yang cakep."

Setelah mendengar itu, Arthur segera keluar dari markas itu menuju mobilnya.

"Najis. Tipe nya jablay." Sinis Diva.

"Gak ada bedanya ama lo."

"Dih sialan."

Lalu tak lama Tyo datang membawa beberapa botol Wine menggunakan totebag.

"Lahh kok tinggal kamu ama Riza?" Aneh Tyo.

"Dah pada balik."

"Kenapa? Queen mana? Ini kan Party nya dia."

"Balik lah." Ucap Afriza.

"Udah lah. Segini juga cukup. Sisanya kita bagiin aja keluar."

"Terserah lo dah, Yo." Ucap Afriza. Tyo pun segera keluar untuk membagikan beberapa botol Wine ke pengunjung.

Dan mereka bertiga pun akhirnya hanya Party dengan 3 botol Wine di markas itu. Party yang sangat aneh. Party tanpa Queen Racing.

Sedangkan Qyrha kini mungkin sudah berada di rumahnya. Qyrha sudah memberi pesan kepada Hans bahwa ia baik-baik saja dan Qyrha menyuruh Hans untuk segera pulang ke Apartement nya.

Arthur yang masih di Jalan Raya sambil mengemudikan mobilnya santai sedang merasakan hal tidak karuan. Pipi nya di tampar oleh cinta nya sendiri. Tetapi, itu tidak masalah. Yang jadi masalah adalah, mungkin Qyrha akan semakin menjauh dari Arthur.

Arthur merasakan ada hal keanehan pada diri Afriza. Hal yang aneh. Apa motif tujuan Afriza menyuruh Arthur untuk menjadi agen comblang nya dengan Qyrha? Apa Afriza hanya ingin harta Qyrha? Ingin Famous atau hal lain? Apa hanya ingin memamerkan bahwa ia berhasil mendapatkan Qyrha? Apa Afriza benar-benar menyukai Qyrha?

Mungkin kalau soal menyukai, Afriza memang benar menyukai Qyrha. Tetapi bagaimana soal rasa cinta dan rasa sayang? Orang mungkin saja suka tetapi tidak cinta bahkan tidak sayang?

Ahh, apakah Afriza hanya terobsesi dengan sosok Qyrha? Entahlah, Arthur harus mencari tahu ini.





Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang