Qyrha mengemudikan mobil nya dengan santai saat ini. Ternyata, Keano tidak hanya membawa kunci mobil nya saja, mobilnya pun Keano bawa.
"Keano jadi guru beneran?" Heran Qyrha.
Tujuan nya saat ini adalah menuju markas Evan yang berada di Luar Kota. Qyrha bisa saja menggunakan pesawat khusus pejabat, tetapi itu mungkin akan memakan waktu yang cukup lama. Alhasil, ia harus menggunakan jet pribadi milik keluarga Delvon.
Tak lama kemudian, Qyrha telah sampai di markas Evan. Qyrha segera menaiki Lift pribadi milik Evan yang langsung menuju ke Bandara tersebut.
"Aaahhh, leganya..." Ucapnya ketika sudah duduk di kursi Jet yang empuk.
Qyrha sudah memberitahukan Pilot bahwa ia harus ke Belanda saat ini juga. Jet pribadi itu pun mulai terbang menuju Belanda.
"Loh? Nona ingin kemana?" Tanya Keano yang sedang duduk santai di seberang Qyrha. Qyrha menengok ke arah Keano dengan tatapan terkejut.
"LAHH KOK LO ADA DISINI?!!" Pekik Qyrha terkejut. Pasalnya, terakhir bertemu dengan Keano adalah di kelasnya, dan sekarang Keano sudah berada di dalam Jet ini?
"Apa maksudmu?" Aneh Keano.
"Wait, tadi bukan nya lo ada di kelas gue?"
Keano mengernyit bingung.
"Saya? Di kelas Nona? Untuk apa?"
"Lo Keano kan?" Tanya Qyrha memastikan karena ia tidak ingin hal yang berbahaya terjadi ketika mereka sedang terbang.
"Yups, apakah ada yang aneh dengan diriku?"
"Tadi gue liat lo ada di kelas gue!! Terus ngasih gue ponsel ama kunci mobil gue!! Terus lo juga bawain mobil gue ke sekolah. Astaga!! Ini ada apa sih?!" Ucap Qyrha mulai frustasi.
Keano tertawa kencang dalam hati. Tidak ada yang bisa membuat hatinya tertawa selain kemarahan Qyrha. Bagi siapapun, saat Qyrha dalam mode emosi, itu akan sangat lucu.
"Mungkin kau salah orang, Nona."
"Nggak!! Gimana bisa gue salah orang?!!"
"Tadi Keano yang Nona lihat pakai baju apa? Baju seperti saya?" Ucap Keano sambil melirik ke arah bajunya sendiri.
Qyrha memerhatikan Keano dari atas sampai bawah lalu menaikkan alisnya sebelah. Itu karena, Keano yang tadi memakai kemeja hitam dan celana berwarna biru dongker. Lalu Keano yang sekarang? Kemeja putih polos dan celana hitam?
"Gue gak mungkin salah orang." Ucap Qyrha dengan penekanan di setiap kata-katanya.
"Buktinya? Nona mengira bahwa aku ada di dalam kelas Nona? Apa itu tidak di namakan salah orang?"
"Keano, gue tau lo lagi main tipu muslihat sekarang!! Ngaku atau gue pecat lo?!"
"Yang berhak memecat saya hanya Tuan Evan dan Nyonya Sania."
"Bedebah." Sinis Qyrha sambil menatap tajam ke arah Keano.
"Sudahlah, Nona. Kau salah orang."
"Atau, kali aja lo itu Keano palsu!! Coba kasih tau gue!! Password Markas itu apa?!!"
"Binasa atau mati." Ucap Keano santai.
"What the fuck?!!" Kesal Qyrha.
"Ada lagi yang Nona ragukan tentang saya? Ingin bertanya apalagi? Markas Nona yang berada di Belanda? Nona adalah Leader dari TQD?"
"Arghh!! Gue gak salah orang!! Bisa aja lo duluin gue tadi!!"
"Terserah kau saja, Nona." Ucap Keano terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...