Arthur beserta yang lainnya sudah berada di depan rumah Qyrha saat ini. Arthur yang sedaritadi sudah berdegup kencang, namun jantungnya malah dibuat semakin berpacu cepat saat melihat kediaman Qyrha terlihat sepi.
Sebenarnya rencana Arthur adalah ingin memberitahukan Qyrha bahwa dirinya telah di rawat di rumah sakit karena suatu penyakit ganas. Dan Hans dan Alvino akan membawa Qyrha ke suatu tempat dimana Arthur yang sudah merancang sebuah pesta kecil-kecilan di dalam taman bunga yang indah.
Namun, Anton berkata kalau sebaiknya mereka harus memeriksa apakah Qyrha berada dirumah atau tidak. Dan benar saja, ternyata Qyrha tidak ada dirumahnya.
Satpam yang menjaga rumah ini memberi tahu dirinya bahwa Qyrha telah pergi sejak 45 menit yang lalu. Itu tandanya, ia terlambat lagi.
Dan satpam itu adalah Jeriko.
Ponselnya pun tidak ia bawa. Mungkin saja Qyrha mengiriminya pesan atau telepon.
"Ahh damn," Umpat Arthur.
"Bapak tidak tau ya mereka pergi kemana?" Tanya Anton dengan wajah yang kebingungan.
"Wahh tidak tau saya, Pak. Setau saya tadi Nona buru-buru banget, kan sekarang anaknya Tuan Angkasa yang perempuan tinggal sama Nona,"
"Bianca maksudnya, Pak?" Tanya Hans kaget.
"Iya kayaknya deh, hmmm Non Bianca.. iya bener!"
"Bisa-bisanya lo gak ngasih tau gue, Rha," Gumam Hans sebal.
"Nohkan, lo sih!! Sukurin Kak Qyrhanya udah pergi!!" Ucap Lasha sebal.
"Mereka pergi naik apa, Pak? Sama supir atau berangkat sendiri?" Tanya Anton.
"Sendiri, Tuan. Tadi Nona bawa mobilnya yang Lambour, terus bawa tas ransel yang keliatannya berat banget."
Senjata? - Batin Hans.
"Bapak bener-bener gak tau mereka pergi kemana?" Tanya Alvino penasaran.
"Aduh bener, Den, saya teh gak tau apa-apa, tapi mungkin Tuan Keano tau,"
"Biar gue aja yang telepon Keano," Ucap Hans.
"Jangan, mendingan lo telepon Qyrha," Ucap Alvino memotong. Ada benarnya juga. Hans langsung mencari nomor telepon Qyrha lalu meneleponnya.
Tak lama kemudian, Qyrha mengangkat telepon itu. Yaa, Qyrha mengangkatnya.
"Halo, Rha," Panggil Hans bersemangat.
"Hm?"
"Lo kemana?"
"Ke luar negeri,"
"Kenapa mendadak? Lo gak tau kita semua disini-"
"Apa? Nyariin gue? Udah tau kebenarannya? Baru sekarang mau nyamperin gue? Sorry Hans, lo terlambat."
Arthur langsung mengambil alih ponsel Hans.
"Halo, Rha? Kamu denger aku kan?"
"Eh?"
"Iya, Rha, ini aku Arthur, kamu mau kemana lagi sih? Aku disini udah nyiapin kejutan buat kamu, tapi katanya kamu udah pergi, kamu mau kemana?"
Terdengar suara tawa Qyrha yang sangat pelan di seberang sana.
"Kejutan apa sih? Gausah lawak,"
"Rha, aku mohon kamu balik kesini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...