29. Classroom.

5.4K 261 0
                                    

Qyrha telah menghabiskan makanan nya itu. Tetapi, ia malah mengabaikan perintah Ibu Vanesha. Qyrha pun mencari-cari letak kelas nya itu.

Setelah berkeliling dan mendapat perhatian dari beberapa murid, Qyrha pun menemukan kelas nya.

|11 IPS 3|

Qyrha pun membuka pintu kelasnya itu. Dan betapa terkejutnya ia melihat guru yang sedang mengajar di kelas nya itu. Begitu sebaliknya, semua yang berada di dalam kelas juga terkejut ketika Qyrha memasuki kelas.

"Qyrha?" Tanya guru itu.

Mampus gue. - Batin Qyrha.

Qyrha menatap sekeliling kelasnya. Seperti rumor yang beredar. Murid urakan berada di kelas ini.

Lalu terdengarlah cibiran-cibiran serta pujian yang di tujukan kepada Qyrha.

Kok guru kita kenal ama dia?
Dia masuk kelas ini?
Ancur udah nih kelas.
Gila sih murid urakan nambah lagi.
Itu bukan nya cewek yang tadi?
Ya tuhan, bidadari masuk kelas ini.
Astaga ya ampun neng cantik banget.
Kak Bisma kenal ama dia?
OMG!! Jadi apa kelas kita ntar?!

Qyrha hanya memutarkan bola mata nya malas. Sedangkan Hans hanya terkekeh ketika di tatap tajam oleh Qyrha.

Ni kutu kuda sialan banget. Kenapa sih gak bilang kalo guru nya si Bisma? Habis udah rahasia gue. - Batin Qyrha kesal.

Qyrha sekolah lagi? Untuk apa? Dan mengapa penampilan nya seperti ini? Rencana apa ini? Hans pun bersekolah disini? Bukan kah ia di Belanda? Dan mengapa nama mereka berdua tidak ada marga nya? - Batin guru itu, yang tak lain adalah Bisma Dirgantara. Teman Qyrha dan Hans ketika mereka di Belanda.

Bisma merupakan salah satu sahabat Qyrha. Dan Qyrha mempunyai sahabat sekitar 7 orang saja.

Tetapi, Bisma hanya mengetahui kalau Qyrha sudah lulus S3 dan memiliki perusahaan sendiri. Serta Qyrha merupakan anak dari keluarga Delvon. Ia tidak mengetahui asal usul Qyrha yang sebenarnya.

"Ekhemm..." Deheman Qyrha mampu membuat seluruh mata tertuju padanya.

"Kamu Qyrha kan? Murid baru yang langsung terkenal itu?" Ucap Bisma sambil menahan tawa nya.

"Iya, emang nya kenapa?"

"Oke. Silahkan perkenalkan namamu, asal sekolah, dan alasan mu bersekolah disini."

Qyrha hanya mengangguk lalu menatap datar ke arah depan.

"Selamat pagi. Nama saya Qyrha Alifia. Asal sekolah RHS. Tujuan saya sekolah disini untuk belajar."

Bisma hanya menahan tawa nya mendengar omong kosong dari Qyrha. Tentu saja Qyrha bukan berasal dari RHS.

Bisma pun berniat untuk menjahili Qyrha.

"Mengapa kamu ingin bersekolah disini? Bukan kah RHS itu lebih baik dari sekolah ini?"

Sialan. - Batin Qyrha.

Qyrha pun menatap tajam ke arah Bisma.

"Makanya itu, saya ingin mencoba ke sekolah yang lebih buruk lagi." Ucap Qyrha datar dan membuat Bisma terkejut.

"Wowww. Baiklah, perkenalkan nama saya Bisma Dirgantara, umur 24 tahun, guru olahraga disini. Kamu bisa memanggil saya Kak Bisma atau Kak Dirga. Paham?"

"Kalau saya panggil Kak Tara boleh?" Tanya Qyrha karena ia lebih biasa memanggil dengan sebutan itu.

"Ahh bolehlah. Itu juga bagus. Baiklah silahkan duduk di.... Emhhh.... Nahh!! Siswi yang berambut sebahu itu. Nina, ayo angkat tanganmu."

"Saya, Kak." Ucap siswi yang bernama Nina itu.

"Ahh di pojok?" Tanya Qyrha.

"Iya, memangnya kenapa?"

Qyrha tidak menjawab, ia langsung saja berjalan menuju meja Nina. Dan ketika sudah beberapa langkah menjauhi Bisma, Qyrha berbicara.

"Enak dong. Bisa tiduran kalo guru lagi ngejelasin. Hahahahah...." Ucap Qyrha santai lalu tertawa renyah.

Semua hanya menatap heran kepada Qyrha. Dan Bisma hanya geleng-geleng kepala tanpa ingin marah. Karena Bisma tahu sifat Qyrha sejak dulu. Susah di atur dengan orang selain Ayah Ibu nya.

Geng Devina dkk menatap kesal kepada Qyrha. Sedangkan Qyrha hanya melewati mereka dengan santai sambil menaruh Jas nya di Bahu kanan nya.

"Najis cabe." Ucap Devina.

"Suka-suka gue." Jawab Qyrha sambil berhenti melangkah. Sedangkan Bisma hanya menepuk jidatnya.

"Caper." Sinis Ratu.

"Emang." Qyrha menjawab dengan datar.

"Pansos banget." Cibir Shiska.

"Napa emang?" Tanya Qyrha santai dan murid-murid yang lain sepertinya sudah tak tahan dengan sikap Qyrha.

"Gajelas banget. Jable." Ucap Violetta sarkastik.

"Gue masih perawan. Gak kek lo." Santai Qyrha lalu berjalan menuju bangkunya. Devina, Viole, Ratu, dan Shiska menggerutu kesal. Murid-murid tetap memandang gerak-gerik Qyrha.

"Napa lo semua liatin gue? Gue bukan tontonan." Ucap Qyrha. Sedangkan Qyrha tidak sadar sedang di perhatikan oleh Hans dan Bisma.

Sontak itu membuat semua murid kembali dengan kegiatan nya masing-masing.

"Hai, kenalin, gue Syanina Alexandra. Lo panggil gue Nina aja, gue pasti nengok kok."

Qyrha terkekeh sebentar lalu menjawab.

"Iya-iya, Nin. Gue Qyrha, lo dah tau kan?"

"Hehehe... Siapa yang gak kenal lo coba?" Ucap Nina terkekeh.

Setelah berkenalan dengan Nina, Qyrha hanya menelungkupkan wajahnya di meja. Ia sangat lelah hari ini. Padahal baru beberapa jam ia disini.

Semua murid sedang memperhatikan Bisma. Kecuali para siswa yang sedang bersiul-siul menyebalkan.

"Cantik-cantik galak." Ucap Siswa itu.

"Tau ya. Boleh kali minta nomor HP nya."

"Liat abang dong neng."

"Gede njir, Hahahahah."

Qyrha dan Hans hanya menggeram kesal mendengar itu. Qyrha yang duduk di bagian pojok belakang kanan. Dan siswa yang menyebalkan itu duduk di barisan tengah paling belakang. Hans duduk di pojok belakang Kiri.

Bisma sedang menulis beberapa materi untuk Ulangan Tulisan mengenai Atletik.

"Baiklah, Anak-anak. Ini materi yang harus kalian pel-"

"Bisa diem gak sih?!" Bentak Qyrha sambil menarik kerah baju Siswa di samping nya.

Keadaan langsung riuh dan histeris. Menatap aneh kepada Qyrha. Berani-berani nya seorang siswi menarik kerah seragam siswa si biang ribut?

"Qyrha!!" Bentak Bisma. Qyrha langsung mengendurkan tarikan tangan nya itu. Dan tangan Qyrha langsung di hempas kasar oleh siswa itu.

"Qyrha!! Ada apa ini?! Kamu baru masuk ya!! Jangan cari gara-gara!!" Bentak Bisma.

Hans merasa kasihan dengan Qyrha. Bagaimana pun, Qyrha hanya membela diri. Sedangkan geng Devina dkk hanya bersorak kemenangan.

"Sorry? Cari gara-gara? Seharusnya anda membentak kepada murid anda yang sok jagoan ini!! Apa anda tahu? Kata-kata nya sungguh menghina. Seperti, emhhh, pelecehan?? Jadi, siapa yang salah?" Ucap Qyrha santai.

Sedangkan Nina, ia langsung berdiri dan mengusap bahu Qyrha agar Qyrha bersabar.

Qyrha hanya menoleh lalu tersenyum kepada Nina. Ternyata Nina orang baik.




Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang