16. Bitch.

6.8K 335 4
                                    

Setelah mengetahui kalau Club ini adalah milik Arthur, Qyrha menjadi penasaran akan sosok manusia yang di kabarkan kalau manusia ini memiliki pesona bak Dewa Yunani. Memang Qyrha akui Arthur adalah pria yang tampan. Tetapi, Qyrha tidak tahu lebih dalam mengenai Arthur. Dan ia harus mencari tahu.

Arthur bukan orang sembarangan. Gue bisa liat dari tatapan mata dia. Tajam, dingin, menusuk. Bahkan tatapan nya saja seakan-akan bisa membunuh siapa saja. - Batin Qyrha lalu menatap lekat Arthur.

"Gue pesen lagi dong." Ucap Qyrha lalu mengagetkan Arthur yang sedang fokus dengan ponselnya.

"Hah?"

"Pesen Whiskey 3."

"Ahh kali ini, tidak."

"Ayolah,"

"Lo kan bisa minum yang lain."

"Alkohol semua bego!!" Kesal Qyrha.

"Gue jual Air Lemon juga, lo mau beli?"

"Males gue. Buruan Whiskey 3."

"Pesen aja sendiri. Kan lo ada tangan ama kaki and mulut."

"Dasar kambing!"

Lalu Qyrha memanggil salah satu bartender untuk mengambilkannya pesanan yang ia maksud itu. Namun, Arthur telah mengkode sedemikian rupa agar botol yang berisi Whiskey di ganti oleh perasan air lemon.

"Ini, Nona, pesanan anda."

"Hm."

Sedangkan Arthur ia hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Qyrha. Dan ketika segelas Whiskey ia teguk, ia langsung menyemburkannya ke wajah Arthur. Arthur mengusap wajahnya dengan kasar.

"Bangsat sialan air lemon!!" Umpat Qyrha.

Arthur tertawa sambil membersihkan wajahnya dengan tisu yang ia bawa.

"Sialan lo!! Ini pasti gegara lo kan?!"

"Hahahhah... Gue udah bilang, air lemon aja. Ngeyel sih."

"Dahlah gue mau pulang!!" Kesalnya lalu berjalan ke arah kasir sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Di mata Arthur itu terlihat sangat lucu karena seorang anak dari Leader Mafia di dunia berkelakuan seperti anak kecil.

Qyrha pun akhirnya sudah selesai dengan tagihannya itu. Dan sempat menukar uang ratusan ribu.

Ketika Qyrha berjalan ke arah luar Bar, ia menabrak seorang jalang yang sedang sibuk memoles bibirnya menggunakan lipstick merah menyala. Sepertinya, jalang itu yang menabrak Qyrha karena tidak fokus dengan jalannya.

"Pake mata dong jalannya!!" Sinis jalang itu.

Jalang itu berpenampilan dengan rok kulit imitasi yang super ketat serta tanktop yang mengekspos belahan dadanya. Jalang ini memiliki tubuh yang bisa dibilang menggoda siapa saja yang melihatnya. Dan bisa di sebut, ia adalah jalang favorit di kalangan pengusaha sukses.

Qyrha hanya menatap jalang di depannya dengan tatapan jijik. Lalu Qyrha meludah ke sembarang tempat.

"Maksud lo apa ngeludah pas abis liat gue?" Ucap Jalang itu sambil mendorong bahu Qyrha keras. Namun Qyrha, ia hanya terdorong sedikit tanpa langkah yang berpindah.

Qyrha tersenyum licik. Kini perhatian seluruh pengunjung berpihak kepada mereka. Tak ada lagi musik DJ yang keras. Hanya terdapat lampu diskotik yang menyala terang.

"Kesindir?" Sinis Qyrha.

Arthur yang melihat itu pun kini menghampiri mereka.

"Lo gak usah sok suci hanya karena penampilan lo yang sok alim!! Gue yakin lo juga jalang."

"Dasar bocah!! Mending lo pulang gih!! Mami papi lo udah nyariin." Sambungnya.

Qyrha hanya diam sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Udah?"

"Brengsek banget ya." Ucap Jalang itu sambil menengok ke arah semua pengunjung.

Karena tidak tahan dengan perdebatan ini, Arthur menghampiri lebih dekat.

"Jaga omongan lo, Sa!! Hanya karena gue diem aja, bukan berarti gue ngebela lo!!"

"Awww, Babe, kamu kok belain dia sih?"

Qyrha hanya memutarkan bola matanya malas.

"Pacar lo?" Tanya Qyrha dengan nada meremehkan kepada Arthur. Sontak Arthur segera menggeleng.

Qyrha menggigit bibir bawahnya lalu dengan sekali gerakan, ia meninju di bagian perut jalang itu. Jalang itu pun langsung terhempas ke lantai.

Semua yang di sana terkejut. Mungkin hanya beberapa orang. Karena sebagian pengunjung sudah mabuk berat dan tidak peduli dengan apa yang terjadi. Arthur pun ternganga.

Tidak ada yang membantu jalang itu berdiri. Bahkan pria yang sudah berlangganan dengan Jalang ini tidak mau membantunya berdiri.

Qyrha memiringkan senyumannya sambil memutar pergelangan tangannya tanda ia siap untuk memukul lagi.

"Napa lo? Sakit? Ck! Lemah."

"Masa gue pukul gitu doang langsung jatoh."

"Gue yakin pukulan gue gak ada apa-apanya di bandingkan rasa sakit yang lo terima pas lo buka selangkangan buat yang pertama kali buat pacar lo itu. Ehh akhirnya di tinggalin. Hahahhhahaa..." Ucap Qyrha sambil tertawa renyah.

"Muka lo gue akuin emang cantik."

"Kelakuan lo apa kabar? Apa secantik muka lo?"

"Cewek lugu berubah jadi jalang."

"Ckck!! Bilang nya kuliah ke luar kota. Ehh jadi jalang disini."

"Dasar Ayam kampus."

"Lo gak bisa menghindar dari gue hanya karena lo operasi plastik, Sa."

Jalang itu hanya bisa pasrah. Dan sialnya, ia tetap di kenali oleh Qyrha. Jalang ini merupakan Jalang bekas di Bar milik Qyrha. Yang bernama Sasya.

Dahulu Sasya melakukan beberapa kesalahan di Bar milik Qyrha yang membuat masa lalunya terbongkar dan membuat Qyrha harus sedikit mengeluarkan beberapa uang untuk menutupi kebangkrutan Bar yang di sebabkan Sasya.

Sasya pun di pecat oleh Qyrha setelah Qyrha mengetahui kalau Sasya adalah wanita pembohong.

Namun, Qyrha membiarkan Sasya berkeliaran saat ini dan akhirnya mereka di pertemukan di Bar milik Arthur. Tentu saja dengan wajah baru milik Sasya.

"Thur, kalo milih jalang yang berkualitas tinggi. Jangan dari kampung."

Arthur hanya terdiam, sial ia sudah tertipu dengan Sasya. Dan Arthur bertekad setelah ini ia akan memecat semua Jalang dan menyeleksi ulang.

Qyrha mengulurkan tangannya kepada Jalang itu. Dan ulurannya diterima dengan spontan.

Ketika Jalang itu setengah berdiri dengan bantuan uluran tangan dari Qyrha, Qyrha segera mendorong kasar Jalang itu dengan tangan yang di ulurkan tadi sehingga bokong jalang itu membentur keras ke lantai Bar.

"Lo pantes terima itu." Ucap Qyrha sambil melempar beberapa uang tadi ke wajah jalang itu dan membuat para pengunjung lagi-lagi terkejut.

"Buat beli muka. Biar gak cari muka ke suami-suami orang. Ckck. And jangan pernah hadir di hidup gue buat yang ketiga kali!! Atau lo bakal mati." Ucap Qyrha sambil tersenyum miring lalu meninggalkan Bar dengan di iringi tatapan memuja dari para pengunjung karena sikap yang mengesankan barusan.






Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang